Akhirnya bisa ada waktu juga buat nulis ini. Postingan berseri mengenai sebuah perjalanan yang imba sugiru dari Jumat, 20120203 sampai Senin dini hari 20120206. Sebuah perjalanan penuh suka, duka, emosi, euforia, senang, susah, dan galau dengan tajuk "Shiratsuki-BRK13 the Picnic". Oke, berikut adalah part 01, bercerita dari hari Jumat, 20120203 sampai Sabtu, 20120204, yang ditulis dalam sudut pandang saya.
Jumat, 20120203, selepas jumatan mendung mulai menggelayut di kota Semarang dan tak lama kemudian turun hujan sangat deras. I had a bad feeling about this. Agak sore, saya sedang ngebut download BRS eps 01, tiba-tiba Tomi Ali mengabari Stasiun Tawang banjir. Saya masih cuek. Selepas nonton BRS eps 01, mandi, bersiap menuju Stasiun Tawang dan hujan belum kunjung reda. Selepas maghrib, akan berangkat, HP berbunyi terus karena pada galau dengan banjir dan sulitnya mendapat taksi [saya juga kesulitan dapat taksi]. Akhirnya dapat taksi, berangkat, jemput Jessico, lalu berangkat ke Tawang bareng. Suasana galau terjadi di dalam taksi. Laporan dari Nohara dan Pak Profesor mengabari Tawang dan sekitar banjir, taksi tidak akan bisa lewat. Sementara Akira mengabari sedang galau tingkat tinggi karena rumahnya kebanjiran hingga akhirnya tidak jadi ikut ke Jakarta. Selepas lewat Stasiun Poncol, banjir pun mulai terlihat, taksi yang saya dan Jessico naiki pun jadi terasa seperti naik kapal. Taksi pun putar balik lewat Jalan Pemuda. Sesampainya di sekitar Johar, banjir parah. Akhirnya putar lagi cari becak dan saya serta Jessico naik becak dari Sri Ratu ke Stasiun Tawang karena hanya becak lah yang bisa menembus banjir itu. Setelah berjuang naik kapal, eh, becak, sampai juga di Stasiun Tawang. Banjir, benar-benar banjir. Kereta Senja Utama pun delay selama hampir satu jam. Barulah ketika hampir jam 9 malam, kereta Senja Utama yang dinaiki rombongan kloter 1 pun berangkat. Tujuh orang berada di kloter 1 ini, saya, Nohara, Yuurei, Jessico, Kucing, Neko, Pak Profesor. Sementara itu, rombongan kloter 2 yang sedianya akan berangkat dengan kereta Senja Kediri pada pukul 22.30 ternyata harus delay parah. Sekitar pukul 2am, kloter 1 sudah berada selepas Cirebon, sedangkan kloter 2 baru saja take off dari Stasiun Tawang. Semua ini gara-gara banjir.
Sabtu, 20120204, jelang pukul 5am, KA Senja Utama tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Subuhan lalu istirahat di peron sambil berkoordinasi dengan kloter 2. Sembari menunggu KRL pertama, perut pun terasa lapar. Mencari makan di dalam stasiun dan menemukan warung-warung dengan nama-nama luar angkasa [maka dari itu saya sebut Intergalactic/Interstellar Waroeng]. Memutuskan makan di sebuah warung padang yang sepertinya murah. Setelah makan, pas bayar semuanya terbelalak mengetahui harganya. Saya dan Nohara yang hanya makan nasi, telur, kering tempe, dan es teh harus bayar IDR 20000, padahal rasanya jauh dibanding Salero Mbah Jack. ONORE INTERGALACTIC WAROENG!! Hampir pukul 7am, KRL Commuter Line tiba, kami pun segera menaikinya secara gratis menuju ke Kalibata. Ini pertama kalinya saya naik KRL eks-Jepang yang seperti di anime-anime, ternyata keretanya alus. Tiba-tiba teringat ini :
Sekitar satu jam perjalanan tibalah di Kalibata dan langsung menuju apartemen Kalibata City untuk check in. Menyewa dua kamar untuk cewek dan cowok. Yang cewek di tower Ebony lantai 11 sedang yang cowok di tower Herbras lantai 10. Pas naik lift langsung teringat ini :
Check-in, mandi, siap-siap, rombongan kloter 1 ini berkumpul di Herbras. Tak lama berselang kloter 2 pun tiba di Ebony. Sekitar pukul 12pm, si Jem mengabari kalo sudah sampai di Bandara Soekarno-Hatta dan bergegas ke Balai Kartini. Bocah-bocah Herbras yang memang sudah siap pun segera bergegas dan ngecek Ebony dulu. Ternyata cah-cah Ebony belum siap, akhirnya tinggal, karena kami harus mengejar flashmob jam 1pm. Naik taksi, macet, sampai di Balai Kartini, flashmob sudah selesai. Langsung cari Jem dan Morin yang sudah ada di sana duluan. Sungguh padat cosplayer dan manusia di Balai Kartini, sasuga Hellofest. Kemudian ke belakang gedung arah Kartika Expo, ketemu cah-cah taksi 2 [Jessico-Kucing-Neko-Ayik]. Ketemu, ngobrol bentar, tiba-tiba lewatlah di depan kami para gadis dengan pakaian ala seifuku putih-merah di hadapan kami. YES!! JKT48!! Langsung heboh dan speechless melihat JKT48 secara langsung dan terutama lihat Dhikerin maskeran.
Saya, Jessico, dan Morin langsung mengejar JKT48 di belakangnya ke arah Kartika Expo, meninggalkan bocah-bocah. Walking liek a boss behind JKT48. Ketika JKT48 masuk ke backstage tiba-tiba Morin ilang. Saya dan Jessico lalu masuk ke kerumunan wota untuk mencari posisi terbaik buat nonton. Di antara kerumunan wota, ketemu masku dan langsung dikasih tiket handshake satu yang tentu saja membuat Jessico iri. Ngobrol masalah konser AKB48 juga, saya dan Jessico pun langsung ikut booking dua tempat. Setelah disuguhi beberapa vid short-animation, tibalah saat-saat yang dinanti-nantikan, JKT48!! Langsung merangsek ke depan hingga akhirnya Jessico benar-benar di depan panggung. Lagu pertama, Heavy Rotation, kemudian disambung lagu kedua, Aitakatta. Uwoh, muanteb!! Sensasi nge-chant bersama, sensasi melihat JKT48 secara langsung, dan sensasi saat roknya mengembang, lol. Selama nonton perform ini tentu saja mata saya lebih banyak tertuju ke arah Dhikerin.
Saya, Jessico, dan Morin langsung mengejar JKT48 di belakangnya ke arah Kartika Expo, meninggalkan bocah-bocah. Walking liek a boss behind JKT48. Ketika JKT48 masuk ke backstage tiba-tiba Morin ilang. Saya dan Jessico lalu masuk ke kerumunan wota untuk mencari posisi terbaik buat nonton. Di antara kerumunan wota, ketemu masku dan langsung dikasih tiket handshake satu yang tentu saja membuat Jessico iri. Ngobrol masalah konser AKB48 juga, saya dan Jessico pun langsung ikut booking dua tempat. Setelah disuguhi beberapa vid short-animation, tibalah saat-saat yang dinanti-nantikan, JKT48!! Langsung merangsek ke depan hingga akhirnya Jessico benar-benar di depan panggung. Lagu pertama, Heavy Rotation, kemudian disambung lagu kedua, Aitakatta. Uwoh, muanteb!! Sensasi nge-chant bersama, sensasi melihat JKT48 secara langsung, dan sensasi saat roknya mengembang, lol. Selama nonton perform ini tentu saja mata saya lebih banyak tertuju ke arah Dhikerin.
Selesai perform, sesi handshake dimulai. Saya dan Jessico cari-cari tiket dulu dan ternyata sudah habis. Jessico pun sangat desperate, melas, kecewa karena gak dapat tiket handshake. Ide gila pun muncul, Jessico mau nyelip ntah itu di depan, belakang, atau samping saya sapa tau bisa lolos dari penjagaan. Tiba-tiba lewatlah mbak-mbak cosu Inori membawa empat tiket, Jessico pun langsung mengejar dan meminta satu tiket dan ternyata dikasih. Thanks Inori!! Kami berdua memilih handshake agak terakhir-terakhir. Saat antri handshake, sempet ketemu lagi dengan Bung Kai yang sedang bersama bocah-bocah /ton/, ketemu juga dengan comrade Aditya Bintang Aji [ABA]. Tibalah saatnya untuk handshake. Dua orang dari Semarang dengan pakaian mencolok ini pun naik ke atas panggung, salaman satu per satu dengan semua member JKT48. I was speechless due to the happiness. Dan yeah, salaman serta face to face dengan Dhikerin!! OH DESIRE!! URESHIKATTA!! Maru de yume mitai. Sou, yume mitai. Benar-benar mimpi yang jadi kenyataan. Curhat bentar, beberapa hari sebelum ke Jakarta, di dalam mimpi saya bertemu Dhike dan Ghaida di suatu event dan ternyata yang dimaksud event di mimpi itu adalah Hellofest. Kembali ke handshake, di antara banyak orang yang handshake sepertinya hanya segelintir cosplayer yang ikut dan dua di antaranya dari Semarang. Kami berdua jadi merasa perjuangan "naik kapal" kebanjiran malam hari sebelumnya menjadi sangat worth dan tidak sia-sia karena bisa terbayar dengan kepuasan nonton perform dan handshake dengan JKT48.
Setelah itu kembali ke rombongan dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan tongkrongan, diwawancara tiga orang. O yo, diberi photopack JKT48 dari masku tapi isinya gak ada Dhikerin, lalu beli lagi dengan uang sendiri dan tetap gak dapat Dhikerin. Sepertinya fotonya Dhikerin itu rare item. Sementara yang ini tongkrongan di Kartika Expo, di gedung depan ternyata rombongan Ebony sudah sampai. Saat hendak menuju ke gedung depan, tragedi terjadi. Tas kamera yang berisi kamera DSLR milik Nohara yang selalu diletakkan di sebelah rombongan beserta tas-tas lain tiba-tiba raib, ntah dicuri siapa. Mood kami pun langsung turun. Sempat lapor kehilangan ke panitia juga. Kemudian baru lah menuju ke gedung depan untuk jumpa yang lain. Hilangnya kamera Nohara membuat mood menurun dan malas mau melakukan sesuatu. Agenda flashmob odottemita BRK13 pun buyar. Kami pun lebih banyak menghabiskan waktu di gedung depan, tongkrongan, dan juga foto-foto tentunya. BRK13 pun juga membagi-bagikan DVD. Sempet ketemu juga dengan pelopor Yaranaika odottemita Indonesia, si blacksaversgun.
Hari semakin malam, saya dan beberapa yang lain sudah tampak capek, dan mood saya pun sudah hilang. Akhirnya cah-cah Herbras pulang dulu sekitar jam 7.30pm. Tapi sebelum itu foto-foto dulu di depan papan bertuliskan Hellofest. Foto-foto tiga sesi, sesi Shira, sesi rombongan Semarang, dan sesi BRK13.
Setelah itu pulang ke apartemen, yang cah Ebony masih bertahan di Balai Kartini. Naik taksi lagi. Sampai di Kalibata City, saya, Jem, Pak Profesor, dan Nohara ke kamar Ebony dulu merampok persediaan makanan dan minuman untuk pesta empat lelaki di kamar Herbras. Baru kemudian balik ke Herbras dan di sana Kucing, Neko, dan Jessico sudah nyaman berbaring. Ganti baju, kemudian cerita-cerita dulu me-review perjalanan dari berangkat hingga di HF, sambil masak mie. Sekitar jam 9.30pm, Kucing, Neko, dan Jessico take off menuju ke kosnya Kucing di Rawabelong, nginep di sana dan meninggalkan empat laki-laki di kamar Herbras. Setelah itu, mandi, pokeran, nonton tivi, makan, bahas keuangan, dan planning agenda untuk hari Minggu, 20120205. Karena capek, Nohara dan Pak Profesor tidur duluan, kemudian saya juga masuk kamar, sedang Jem mandi tengah malam. Di kamar, sebelum tidur, buka fb dulu via HP dan mendapati kabar bahwa JKT48 akan bagi-bagi flyer Japan Pop Culture Festival di Plaza Senayan esok harinya. Langsung excited tengah malam sambil berkata, "Hwe lha beneran, emang meh ning Kinokuniya PS og" [artinya : wah kebetulan, emang mau ke Kinokuniya Plaza Senayan]. Setelah itu tidur dengan tenang.
Demikian lah bagian pertama dari postingan Lost in Jakarta. Yang bagian kedua menyusul dan akan menyajikan kisah perjalanan yang tidak kalah imba-nya.
Note : Saya benar-benar merasa seperti mbah-mbah lolicon di event ini.
No comments:
Post a Comment