Showing posts with label nichijou. Show all posts
Showing posts with label nichijou. Show all posts

Tuesday, 7 June 2011

Kan Kunobatkan Engkau sebagai Queen of Troll

Setelah menonton Nichijou eps 10 di mana lagi-lagi Mai nge-troll maka sesuai judul postingan ini saya rasa Mai layak dinobatkan sebagai Queen of Troll.
Ya, dari episode ke episode Mai sepertinya memang suka nge-troll dan biasanya yang jadi korban troll itu adalah Yukko. Beberapa peristiwa troll tersebut antara lain, saat Mai dan Yukko berada di bantaran kali sepulang sekolah dan Yukko melontarkan tsukkomi ke Mai yang kemudian dibalas bahwa Mai suka dengan Yukko. Saat Yukko yang sudah ge er dan bingung menanggapinya, Mai berkata bahwa itu tadi hanya lah bohong, hanya sebagai bentuk "boke" dari tsukkomi yang dilontarkan Yukko. Peristiwa lain yang bikin saya ngakak abis, saat Mai, Mio, Yukko pergi camping, Mio dan Yukko yang bingung karena masakan mereka kacau alias gagal semua [kare dan nasi yang jatuh dan tumpah] menaruh harapan mereka pada Mai yang sedang memancing. Mai pun akhirnya sukses mendapat ikan tapi kemudian ikan itu malah dilepas kembali. Selanjutnya, peristiwa paling mutakhir yaitu dari eps 10, Mai, Mio, Yukko bermain "daruma-san ga koronda" dan Mio-Yukko jadi si daruma sedang Mai yang jaga. Sesuai aturan permainan ini, jika yang jaga membalikkan badan ke arah si daruma, maka si daruma tidak boleh bergerak. Dan begitu juga Mai. Tapi kemudian Mai tidak balik badan lagi membelakangi Mio-Yukko, tapi malah terus memandangi Mio-Yukko, dan bahkan kemudian malah duduk. Akibatnya, Mio dan Yukko tidak bisa bergerak. Dari rentetan peristiwa troll itu, Mai layak dinobatkan sebagai Queen of Troll. Bukan Mai namanya kalo tidak nge-troll. Nge-troll dengan tanpa ekspresi, itu lah Mai.
Ngomong-ngomong tentang eps 10, di eps ini sentuhan pengaruh Indonesia semakin terasa di Nichijou. Setelah sebelumnya muncul kata-kata "selamat pagi", "selamat malam", "selamat tinggal", "sepak takraw", "gamelan", dan jokes kuma [beruang] yang sangat epic, kali ini muncul seseorang yang mirip dengan diktator Indonesia yang pernah berkuasa dengan partai kuning, Soeharta, eh, Soeharto. Dilihat dari model rambut, wajah, bentuk badan, dan cara makan muluk [makan dengan tangan, yang sepertinya khas Indonesia banget], itu sangat mirip dengan sang diktator yang pernah berkuasa 32 tahun itu. Kalau lah ternyata benar, berarti Nichijou memang sangat kental unsur Indonesia. Perlu dipertanyakan itu si Arawi Keiichi.

Tuesday, 12 April 2011

Nichijou dan Rumpun Melayu

Nichijou adalah karya terbaru Kyoto Animation [KyoAni] yang rilis Spring 2011 ini. Diadaptasi dari sebuah manga karya Arawi Keiichi. Seperti halnya Suzumiya Haruhi no Shoushitsu, anime ini juga disutradarai oleh Tatsuya Ishihara.Di post ini saya tidak bercerita tentang jalan cerita anime ini karena ceritanya sendiri hanya tentang kehidupan sehari-hari, sesuai dengan judulnya, Nichijou, tapi dibumbui dengan berbagai kelebay-an.
Dari dua episode yang sudah tayang, di Nichijou muncul beberapa unsur dari dua negara rumpun Melayu [saya memakai istilah ini agar netral, agar tidak terjadi keributan dua negara serumpun bertetangga tapi seperti musuh abadi], Indonesia dan Malaysia. Unsur tersebut antara lain ucapan "selamat pagi" yang diucapkan beberapa kali oleh Yukko dengan fasih di eps 01 dan ucapan "selamat malam" yang diucapkan Mai sebagai jawaban salam "selamat pagi"-nya Yukko. "Selamat pagi" dan "selamat malam" tentu merupakan kata salam yang sangat tidak asing bagi para penduduk dua negara rumpun Melayu ini.
Lalu di eps 02, ibunya Mio menulis pesan kalau sedang pergi bermain sepak takraw, sebuah olah raga yang sepertinya gak lazim bagi orang Jepang. Dan yang bikin ngakak adalah ada ilustrasi orang yang sedang main sepak takraw dengan backsound yang, ee bagaimana ya mendeskripsikannya, ya pokoknya begitu lah. Sepak takraw sendiri merupakan, konon katanya, olah raga yang asalnya dari rumpun Melayu ini. Selain unsur-unsur di atas, yang juga menarik, di sebuah kertas yang tertempel di kelas 1-Q [banyak amat kelasnya] ada yang bertuliskan 「ガムラン」, baca : gamuran, maksudnya gamelan. Sebuah alat musik yang tentu tidak asing bagi saya yang orang Jawa ini. Ya, gamelan merupakan alat musik tradisional yang bisa ditemui di daerah Jawa-Bali. Unsur-unsur rumpun Melayu di atas tentu saja membikin saya yang orang Jawa, orang Indonesia, ini ngakak sekaligus bangga tapi juga heran. Heran, sampai muncul pertanyaan, apa jangan-jangan si Arawi Keiichi pernah ke Indonesia ya? lol