Meluangkan waktu sejenak untuk menulis postingan ini. Kembali sebuah postingan berseri mengenai sebuah perjalanan penuh hingar bingar euforia suka cita dari Jumat , 20120224, sampai Senin, 20120227. Sebuah perjalanan demi AKB48 dan JKT48. Berikut adalah part 01, bercerita dari hari Jumat, 20120224 sampai Sabtu, 20120225, yang ditulis dalam sudut pandang saya.
Jumat, 20120224, hari yang sudah saya tunggu-tunggu sejak beberapa minggu lalu. Saya pun berujar, "tsui ni kono hi ga kita wa ne" untuk menyambut datangnya hari itu. Tetap harus bekerja dari pagi hingga sore, tapi kerja pun jadi tidak terlalu fokus karena sudah saking excited-nya menanti datangnya malam hari. Pukul 4.30pm, saatnya pulang dan langsung bergegas ke rumah. Sampai di rumah, hidupkan komputer, internet, download Gulity Crown eps 18, mandi, packing, lurking bentar, makan. Sekitar pukul 7.00pm, take off dari rumah naik taksi, jemput Jessico, lalu ke Stasiun Tawang. Untunglah kali ini tidak hujan deras sehingga tidak banjir. KA Senja Utama pun tidak delay dan berangkat tepat waktu pukul 8.00pm. Tapi ternyata sepanjang perjalanan, KA banyak berhenti, kursinya pun atos/keras, membuat badan pegal-pegal, kemeng kabeh.
Memasuki hari Sabtu, 20120225, dini hari, sekitar pukul 3am, sebelumnya Kucing berpesan untuk membangunkannya via telpon/sms. Saya pun kemudian meng-sms-nya sekitar jam itu, dengan posisi di sekitar Cikampek. Kucing ternyata sudah bangun. Sekitar pukul 4am, KA belum juga sampai di Pasar Senen, sementara Kucing mengabari sudah take off ke Pasar Senen dengan taksi. Akhirnya sekitar pukul 5am, saya dan Jessico tiba juga di Pasar Senen. Di sana sudah menanti Kucing dan taksi yang argonya jalan terus. Lalu take off ke kosnya Kucing di daerah Binus, Rawabelong. Ongkos taksi jadi mahal gara-gara KA telat datang. Kemudian, blahblahblahblah, cari sarapan di Seven Eleven sambil cerita-cerita berbagai hal. Ah, pas mau balik ke kos Kucing, di Seven Eleven saya melihat roti yang saya kira meronpan tapi ternyata bukan. Kucing kemudian cerita kalau di Fx ada meronpan dan diputuskan lah agenda mencari meronpan di Fx untuk hari Minggu. Kembali ke kosnya Kucing, tidur semua, sambil menanti kemunculan AKB48-JKT48 di sebuah program tivi yang enggan saya tonton. Sekitar pukul 9.30am, muncullah yang dinanti-nantikan.
AKB48-JKT48 muncul di Da*****, tidak formasi lengkap sih. Yang AKB48 cuman diwakili Takahasi Minami, Sashihara Rino, dan Miyazawa Sae, dan yang JKT48 ada beberapa lah, agak lupa siapa-siapa aja. Benar-benar acara yang bikin facepalm, gak tega saya nontonnya. Gak perlu dijelaskan lah di sini apa-apa yang membuat facepalm itu. Yang jelas saya dan Jessico raeg di depan tivi, sedangkan Kucing nyenyak tidur di depan tivi, dan Neko juga sepertinya facepalm di Semarang. Sudahlah lupakan. Setelah nonton itu, blahblahblahblah, saya lupa detailnya. Yang jelas agak siangan, menghidupkan laptopnya Kucing, nonton video-video AKB48-JKT48, dan tidak lupa nonton Guilty Crown eps 18, serta nonton lagi Danshi Koukousei no Nichijou eps 07. Menjelang siang, mandi, lalu siap-siap menuju Balai Kartini, sementara Kucing masih tidur. Setelah Kucing dibangunkan, sekitar pukul 1pm, cari makan dulu sekalian berangkat.
Selesai makan siang, cuaca Jakarta sangat panas sekali, sungguh menyengat. Saya dan Jessico berangkat ke Balai Kartini naik mikrolet. Sementara Kucing kembali lagi ke kos. Naik mikrolet sampai Slipi kemudian oper, ganti naik busway Trans Jakarta. Untunglah busway-nya sepi. Ternyata jalanan ibukota di hari itu bisa dibilang lengang dan tidak macet, lancar. Di dalam busway ternyata juga ada wota yang sedang menuju ke Balai Kartini, ini terlihat dari kaosnya yang bertuliskan AKB48. Sou ieba, saya juga memakai kaos AKB48 yang Dareka no tame ni. Sampai di Balai Kartini lebih cepat dari perkiraan, sekitar pukul 2.15pm sudah sampai di sana. Sudah tampak beberapa wota/fans di sana. Menunggu masku yang ternyata jam segitu baru mau berangkat. Jessico cari-cari ATM dulu tapi ternyata tidak ada ATM di sekitar sana. Sementara para makhluk wota/fans lain sibuk dengan circle masing-masing rombongan, kami dari Semarang hanya berdua saja, tanpa circle apapun di sana. Lalu ambil lightstick pesanan, dan kemudian duduk-duduk lagi menunggu masku.
Waktu semakin sore, banyak orang mulai berdatangan, termasuk banyak juga orang Jepang bersliweran. Akhirnya hampir pukul 4pm, ketemu masku dan kemudian ngikut rombongannya. Tapi, ternyata ada satu orang yang belum datang dan menunggulah sampai lama sekali. Di antara rombongan itu, ternyata ada juga orang Semarang, yo wis ngobrol-ngobrol. Selama menanti ini, mata disegarkan oleh pemandangan banyak cewek Jepang yang loli maupun yang bukan dan rata-rata memamerkan paha. Saya sampai berkata pada Jessico, "Pemandanganku dadi paha ngene", lol. Karena banyak loli, saya pun sms Nohara mengabari bahwa banyak loli di Balai Kartini. Beberapa jam kemudian, Nohara membalas sms dengan "Onore neofeatherman". O yo, sewaktu menunggu itu, Jessico diwawancara oleh seseorang berkamera dengan co-card pers resmi dari panitia. Wah, berarti ada kemungkinan Jessico bakal nampang di vid official dari manajemen JKT48.
Semakin sore, sekitar pukul 4.30pm, gerbang dibuka. Penonton sudah mengular, terutama di pintu masuk untuk seat B, C, D. Masih menanti seorang lagi, lama, sampai akhirnya jelang maghrib, antrian penonton sudah tidak terlihat, sudah sepi. Barulah kami masuk ke gedung Kartika Expo ketika sudah maghrib. Di dalam sudah ramai, dapat satu lightstick gratis dari panitia. Ternyata benar, seat kami, seat B ada di urutan belakang. Kami duduk di urutan kedua dari belakang dengan jarak panggung yang cukup jauh. Agak kecewa tapi tidak apa-apalah, yang penting tetap bisa nonton konsernya. Di barisan depan dan belakang kami banyak orang Jepang. Pengaturan barisan seat ini tampak rapi dan masing-masing penonton dapat tempat duduk [kecuali seat D].
Pukul 6.30pm, MC mulai membuka acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Dubes Jepang dan Menparekraf Indonesia. Sambutan yang tidak penting menurut saya dan bahkan sedikit bikin facepalm. Pukul 7.00pm, konser menunjukkan tanda-tanda akan dimulai. Ditandai dengan overture yang diikuti sebagian besar penonton yang wota/fans. Pas ngelihat tata panggungnya, saya punya feeling jangan-jangan lagu pertama adalah Flying Get. Ternyata, benar saja, lagu pertama yang dibawakan oleh AKB48 adalah Flying Get. Sontak para penonton, termasuk saya, kegirangan. Saya, Jessico, dll pun naik berdiri di atas kursi karena terhalang oleh penonton di depan yang juga pada berdiri di atas kursi. Awalnya saya agak gak enak kalo berdiri di atas kursi karena pasti menutupi yang di belakang saya, tapi cuek saja lah, kalau gak berdiri gak bisa nonton. Uwoh, manteb sekali, baru lagu pertama sudah diberi Flying Get. Dan semakin mantab, ketika lagu kedua adalah Everyday, Kachuusha dengan gerakan dance yang mantab juga. Salah satu dance AKB48 favorit saya. Bertambah mantab ketika lagu ketiga adalah Iiwake Maybe. Ini lah lagu AKB48 yang pertama saya tahu dan saya suka. Kedua tangan saya pun tidak berhenti untuk menggerak-gerakkan lightstick.
Setelah Iiwake Maybe selesai, sesi jikoshokai [perkenalan] ke-16 member AKB48 yang hadir malam itu. Hanya tahu sedikit sih saya sebenernya, paling cuman Takahashi Minami [Takamina], Sashihara Rino [Sasshi], dan Miyazawa Sae. Yang paling epic dan bikin ketawa perkenalannya adalah Sasshi. Lagi-lagi Sasshi mengucapkan kata, "mancing" seperti yang diucapkannya pagi harinya. Yang tidak kalah epic dan bikin hnnggg adalah perkenalan siapa-itu-namanya-saya-lupa karena di akhir perkenalannya, dia mengucapkan "anata o mi, te, ru" sambil menunjuk ke arah penonton dengan nada genit menggoda. Saya pun kemudian menjatuhkan diri. O yo, selama perkenalan ini para member AKB48 berusaha memakai bahasa Indonesia sebisa mereka.
Perkenalan AKB48 selesai, sekarang saatnya sister mereka dari Indonesia, JKT48, untuk tampil. Membawakan lagu yang telah dinanti-nanti, sebuah lagu iklan Laurier, lagu lama AKB48 yang kembali di-cover JKT48 dalam bahasa Indonesia, yaitu Kimi no Koto ga Suki Dakara. Saya dan Jessico, serta penonton lain pun kegirangan. Baru kali ini dengar Kimi no Koto ga Suki Dakara versi JKT48 secara full. Masih banyak kekurangan sih tapi sudah lumayan lah. Selesai satu lagu, lanjut perkenalan JKT48 yang diawali dari Dhike. Saat perkenalan ini, member JKT48 lainnya yang tadi tidak ikut Kimi no Koto ga Suki Dakara juga naik panggung dengan kostum putih-merah, sedangkan yang tadi ikut memakai kostum hitam-kuning. Ternyata setelah perkenalan, JKT48 turun panggung dan dilanjutkan dengan penampilan beberapa sub-unit AKB48 yang lagu-lagunya saya kurang tahu.
Setelah itu, muncul masing-masing tiga member dari AKB48 [Takamina, Sasshi, Sae] dan JKT48 [Melody, Cleo, Shania] didampingi penerjemah. Jadi ini adalah sesi lawak, eh, sesi semacam tanya jawab antara AKB48 dengan JKT48 mengenai Indonesia dan Jepang. Wait, tadi ditulis sesi lawak? Yap. Gimana gak sesi lawak, lha wong Sasshi ngelawak bikin ketawa terus. Di awal sesi, Sasshi membawa buku yang diberi sampul. Sasshi lalu membaca kalimat, "Saya mau pesan..." dan disambung lagi dengan kalimat ntah apa saya lupa. Sontak para penonton termasuk saya tertawa. Penonton kemudian menyoraki Sasshi dengan "mancing, mancing!!", Sashiko pun lagi-lagi "mancing!". "Keributan" Sasshi ini sampai membuat Takamina berkata, "Ne, chotto" dan membuka sampul buku yang dibawa Sasshi dan ternyata isinya buku semacam panduan bahasa Indonesia-Jepang. Yang kembali bikin ngakak adalah pas Takamina tanya salah satu pakaian tradisional Indonesia seperti kimono di Jepang. Melody pun menjawab batik. Ntah karena apa, mendengar kata batik, Takamina langsung mengucapkan "batik" dengan ala "henshin" Kamen Rider. Saat Takamina sedang "batik~ batik~ batik!" tiba-tiba Sasshi nyeletuk "mancing!" juga dengan gaya henshin. Lolololol, benar-benar bikin ngakak pas sesi ini, maka dari itu saya sebut sesi lawak.
Puas ngakak, 16 member AKB48 kembali lagi ke atas panggung. Takamina kemudian sedikit berbicara mengenai gempa dan tsunami Jepang tahun 2011 lalu dan berterima kasih pada Indonesia yang telah turut membantu Jepang dalam menghadapi after-effect musibah itu. AKB48 pun kemudian membawakan lagu Kaze wa Fuiteiru. Jessico pun senang sekali dan bahkan sampai terharu karena lagu ini. Setelah Kaze wa Fuiteru, disusul dengan River dan Beginner. Untungnya pas Beginner tidak ada scene guro seperti di PV-nya yang uncensored. Selesai Beginner, salah satu member berkata bahwa setelah ini adalah saigo no kyoku [lagu terakhir] dan lagu itu adalah Ponytail to Shushu. Selesai itu, para member AKB48 turun panggung, lampu agak dipadamkan. Para penonton pun duduk kembali karena tahu pasti setelah ini encore. Kemudian para penonton pun mulai berteriak "ankoru [encore]" berulang kali. Pas pada teriak "ankoru" orang Jepang di belakang saya malah main plesetan dengan temannya. Dia berkata kalo ada merk bir namanya "ankoru biiru". Saya pun mudeng maksudnya. Yang dimaksud "ankoru biiru" itu adalah "anker bir" yang memang merk bir. Tidak hanya meneriakkan "ankoru", para penonton juga beberapa kali meneriakkan "AKB48" dan "JKT48" bahkan sampai menghentakkan kaki ke lantai [termasuk saya].
Waktu menunjukkan jam 8pm lebih. Para member AKB48 dan JKT48 naik ke atas panggung, tumpek blek. Terdengar suara sepeda dan itu berarti saatnya untuk Aitakatta. Yang versi Jepang alias versi asli AKB48. Dinyanyikan secara bergantian oleh AKB48 dan JKT48. Sungguh mantab, tangan saya pun tak berhenti memainkan lightstick. Setelah Aitakatta saatnya untuk yang paling ditunggu-tunggu, yakni Heavy Rotation. Juga yang versi Jepang. Satu gedung pun bergemuruh. Bisa dibilang, ini lah yang paling manteb di konser itu. Manteb ngelihat duet Sasshi dan Shania di depan. Saya pun ikut nge-chant karena chant yang paling saya bisa cuman di Heavy Rotation ini. Tangan pun juga tak berhenti memainkan lightstick. Ternyata Heavy Rotation benar-benar menjadi lagu terakhir di konser pertama AKB48 di Indonesia ini. Para member AKB48 pun mengucapkan kata-kata perpisahan. Dan lagi-lagi si Sasshi "mancing!" sebelum meninggalkan panggung.
Waktu menunjukkan pukul 8.20pm, konser telah usai. Saya dan Jessico masih kurang percaya kalau selesai secepat itu. Tidak langsung keluar, nunggu agak sepi, dan sempat foto-foto dulu.
Lalu keluar, ngikut circle-nya masku. Duduk-duduk dan ngobrol dekat ambulance. Kemudian saya bertemu dan ngobrol sejenak dengan comrade suezo, salah satu cah thread supercell di kaskus. Setelah itu ikut mengiringi kepulangan AKB48 dan JKT48 dari Balai Kartini. Barulah kemudian, sekitar pukul 9pm, saya dan Jessico pulang ke kosnya Kucing naik taksi. Di dalam taksi pun masih terasa euforia, sambil lanjut ngobrol-ngobrol tentang konser tadi.
Sesampainya di kos, ternyata Kucing sedang skpye-an dengan Neko. Langsung saja pamer, cerita konser tadi ke Neko dan juga Kucing. Tak lama berselang datanglah temannya Kucing yang kemudian mentraktir makan. Lagi-lagi, sepanjang perjalanan ke tempat makan, saya dan Jessico lanjut ngobrol tentang konser tadi terutama mengenai penontonnya. Selesai makan malam, balik ke kos, itung-itungan duit, mandi, terus online internet sebentar dan kemudian tidur.
Demikian bagian pertama dari dua bagian kisah perjalanan imba ke Jakarta demi AKB48-JKT48. Selanjutnya, menyusul bagian kedua mengenai acara lanjutan Japan Pop Culture Festival di hari Minggunya yang membuat senang dan terharu.
No comments:
Post a Comment