Showing posts with label books. Show all posts
Showing posts with label books. Show all posts

Saturday, 3 February 2018

Wawancara Inami Anju, Aida Rikako, dan Saitou Shuka dalam B.L.T. VOICE GIRLS Vol. 32

Masih terjemahan dari majalah B.L.T. VOICE GIRLS Vol. 32 yang rilis Oktober tahun lalu. Langsung saja, selamat membaca!
Wawancara Aqours Kelas 2

--- Di sela-sela pemotretan, kalian ngobrol soal pergi makan malam bertiga ya?
Saitou:
Itu tahun lalu kan ya?
Aida: Pas nginep di hotel, sehari sebelum Aqours ke luar negeri.
Inami: Ya ya. Pas aku lagi bilang pingin makan soba, kalian berdua terus nimbrung. Terus bertiga nyari warung yang jual soba ya.
Saitou: Dan akhirnya pas ketemu, warungnya kelihatan bener-bener tua.
Aida: Kursinya bekas wadah botol bir. (haha)
Inami: Itu sampai sekarang jadi yang pertama sekaligus terakhir kali kita bertiga makan di luar ya. (haha) 
--- Setelah melalui waktu bersama dari musim pertama ke kedua, apa yang kalian bertiga rasakan mengenai perkembangan Aqours?
Saitou: Menurutku, rasa persatuan di antara kami semakin menguat. Kalau ada apa-apa, kami saling bantu. Jadi makin sering juga buat bisa mengerti satu sama lain cuma lewat pandangan mata. Mungkin itu ya perubahan terbesarnya?
Aida: Bisa melalui tembok (rintangan) bernama konser perdana itu yang langsung membuat kami berubah.
Inami: Menurutku, perubahan yang paling kelihatan berdampak besar itu adalah semakin bertambahnya waktu untuk kami bersama. Dengan semakin bertambahnya waktu itulah, cuma dengan saling lihat aja kami bisa saling mengerti.
--- Ini pertanyaan yang cocok mumpung musim kedua mau mulai. Bagaimana sih kesan-kesan kalian sewaktu pertama ketemu?
Aida: Saitou "anak yang bodoh". (haha)
Saitou: Jangan gitu dong! (haha)
Aida: Ya habisnya, pas perkenalan sendirinya bilang gitu! Dia bilang, "Karena aku bodoh, jadi tolong ajari aku banyak hal!".
Saitou: Aku emang bilang gitu sih, haha. Kalau Rikako, pas pertama bilang gini ke aku yang lebih muda ini, "Ngobrolnya santai aja!". Itu yang bikin aku bisa melangkah dan berpikir kalau aku bisa dan gak apa-apa.
Aida: Gak inget bilang begitu. (haha)
Inami: Pas pertama ketemu Shuka, langsung ngobrol soal film Burlesque. Cerita-cerita kalau sama-sama suka film itu, terus ngerasa kayaknya bakal cocok nih.
Aida: Pas kami pertama ketemu, An-chan yang waktu itu di sebelahku nanya, "Enaknya aku manggil kamu apa?". Karena aku orangnya pemalu, jadi seneng diajak ngobrol gitu.
Inami: Ya karena aku yang ditunjuk jadi ketua, jadi aku harus pro aktif komunikasi. Pas itu mikirnya, harus bisa cepet tahu tentang semuanya, sampai-sampai nyatet di memo ciri khas masing-masing.
Aida: Serem! Bukannya ngasih julukan ke masing-masing? (haha)
Inami: Kalau Shuka itu kutulis "lebih muda". Kalau Riko-chan, kayaknya kutulis "mbak", eh, apa gimana ya?
Saitou: Itu sih, ciri khas bukan, julukan juga bukan, ya kan? (haha)
--- Sejak itu, pasti banyak pengalaman yang dilalui bersama. Sekarang, apa ada yang berubah dalam hubungan kalian?
Saitou: Saking seringnya bersama, jujur malah jadi gak tahu apa yang berubah!
Inami: Udah kayak hampir tiap hari ketemu sih ya.
Aida: Aku jadi mengerti beberapa hal. Shuka walau sendirinya bilang bodoh, tapi sebenernya sama sekali gak bodoh. Walau paling muda, tapi menurutku dia beneran perhatian sama sekelilingnya. Apalagi orangnya suka berusaha banget. Kalau An-chan, sebagai ketua dia yang suka ngatur-ngatur kami semua, tapi sebenernya di luar dugaan dia punya sisi lembut. Itu sih hal-hal yang kupahami dari kebersamaan ini.
--- Ada gak kesamaan di antara kalian anak kelas 2?
Inami: Menurutku, dibanding kelas 1 atau kelas 3, anak kelas 2 itu paling kompak!
Saitou: Bener juga, paling kompak ya.
Aida: Karena ada bu ketua!
Inami: Duh duh, haha. Terus, bertiga ini paling pinter ganti "mode".
Aida: Pas seneng-seneng ya pada seneng-seneng, pas fokus kerja ya pada fokus kerja. Pergantian "mode" yang seperti itu, kayaknya memang mirip ya. Satu lagi, yang juga mirip itu kami saling gak ikut campur urusan melebihi dari yang diperlukan. Jadi, atmosfer di antara kami rasanya asyik-asyik aja, ya gak?
--- Kalian sudah pada dewasa kan?
Saitou: Kami sudah dewasa lho. (haha)
--- Tapi, entah kenapa gak kelihatan begitu (haha). Lalu sekarang kalian bertiga sedang "tertantang" untuk musim kedua.
Saitou: Pas lagi mikir bakal grogi lagi gak ya, tahu-tahu udah mulai aja. (haha)
Aida: Demi musim kedua, jadi nonton lagi yang musim pertama.
Inami: Aku juga nonton lagi!
Aida: Riko-chan di episode 1 itu polos banget.
Saitou: Karena cerita musim pertama sama kedua itu nyambung, jadi inti ceritanya itu gak berubah. Tapi menurutku bakal ada perubahan pada hal-hal yang lebih mendetail. Buat para penonton, coba deh bisa sadar gak dengan perubahan-perubahan kecil itu.
Aida: Di episode 1 musim pertama, pas Chika-chan ketemu Riko di pantai, ada adegan Chika-chan yang memberi dorongan Riko yang sedang galau. Di episode 1 musim kedua, posisinya kebalik, Riko yang memberi dorongan Chika-chan. Ini menjadi pesan bahwa Riko telah berkembang. Di musim kedua, tidak hanya mengandalkan Chika-chan, rasanya Riko juga harus menjadi sosok yang menarik semuanya. Dengan menunjukkan sisi yang seperti itu, aku ingin menunjukkan sisi yang berbeda dari musim pertama.
Inami: Sejak musim pertama berakhir, ada konser perdana, lalu juga sebelum musim kedua mulai, kami dapat banyak pengalaman sebagai Aqours. Dengan berbagai pengalaman kami bersembilan ini, perasaan kami jadi lebih terasa nyata, jadi kami ingin merefleksikannya pada musim kedua ini. Di musim pertama, Chika-chan yang sering melakukan sesuatu tanpa pikir panjang jadi mengerti bermacam perasaan, jadi mungkin dia bakal menunjukkan ekspresi yang sedikit lebih dewasa.
--- Terakhir, tolong ceritakan masa depan Aqours menurut kalian bertiga.
Aida: Menurutku, titik batas Aqours itu masih jauh di depan. Makanya perlu untuk terus beraktivitas dengan sepenuh tenaga. Kalau boleh bilang sih, Aqours memang terbentuk karena mengagumi μ's, tapi masa-masa untuk terkagum-kagum itu sudah lewat. Selanjutnya, kalau kami gak bisa melebihi μ's, justru rasanya malah gak sopan sama orang-orang yang telah menciptakan dunia Love Live! hingga sekarang. Demi masa depan Aqours! Ah, maaf! Kayaknya yang cerita semangat banget cuma aku. (haha)
Saitou: Tapi, menurutku juga begitu.
Inami: Sewaktu berdiri di panggung, baik itu konser maupun festival, kami ingin lebih menegaskan warna kami bersembilan, makanya suatu saat kami pasti dan harus bisa memperlihatkan pemandangan di mana hanya ada kami. Alangkah baiknya ya, kalau bisa lebih dan lebih membentangkan sosok Aqours yang bisa terbentuk karena personil bersembilan ini!

Thursday, 25 January 2018

Bincang-bincang Bersama Saitou Shuka dalam B.L.T. VOICE GIRLS Vol. 32, Oktober 2017

Seharusnya kemarin-kemarin nerjemahin ini dulu baru yang di Voice Brody, tapi tak apalah. Masih ada keterkaitan dengan yang di Voice Brody walau gak banyak. Well, seperti biasa terjemahan oleh saya sendiri. Jadi, langsung saja dan selamat membaca!
Wawancara Saitou Shuka

Dibandingkan sebelumnya, aku jadi lebih bisa menyukai diriku sendiri...

--- Musim kedua sudah dimulai ya!
Ini semua bisa terwujud berkat adanya dukungan dari berbagai pihak, jadi aku sangat bersyukur dan sangat senang. Dalam cerita baru tersebut menjadi tempat untuk memperlihatkan perkembangan kami. Kali ini ada banyak hal yang terjadi dan kami melalui banyak rintangan. Ada sih rasa khawatir tapi karena aku berjalan bersama semua anggota Aqours, jadi itu terasa menyenangkan. 
--- Jadi, apa pengalaman dari musim pertama yang bisa kau dapatkan?
Karena di sini itu debutku, jadi semuanya itu benar-benar pengalaman pertama bagiku. Menurutku, itu merupakan momen di mana hidupku berubah seketika. Berkat pertemuanku dengan Love Live! Sunshine!! inilah, aku jadi bisa melihat pemandangan yang sekarang. Sejak dimulai semuanya terasa berwarna, hari-hari yang kulalui terasa tak terlupakan dan bagaikan harta karun. Terus, yang pengaruhnya besar itu adalah banyak orang yang mengenal diriku. Karena dikenal itulah, aku jadi tahu apa-apa saja yang harus kulakukan, lalu aku juga menyadari kalau tempatku melangkah dan pemandangan yang kulihat jadi berubah. 
--- Menurutmu, kenapa Love Live! Sunshine!! bisa dicintai oleh banyak orang?
Penggambaran para gadis di sini terasa sangat realistis, jadi terasa banget kedekatannya. Slogan "kisah yang diwujudkan bersama" juga terasa besar pengaruhnya ya kan? Konsep "mewujudkan impian bersama" itu sesuatu yang indah, karena itulah menurutku karya ini bisa sebegitunya dicintai. Apalagi, Aqours itu seperti tak kenal lelah, seperti suatu grup yang pokoknya tanpa takut terus melaju meskipun rintangan menghadang. Dengan melihat sosok yang seperti itu, menurutku orang akan mendukung kami tanpa perlu alasan lebih. 
--- Pesan yang langsung tersampaikan itu juga terasa jadi sisi menarik utamanya.
Masing-masing terasa jujur dan menurutku semuanya berupa kata-kata yang hanya bisa diungkapkan oleh anggota Aqours sendiri. Sebenarnya, siapapun merasa tertantang untuk mengekspresikan apa yang dirasakannya. Sudah tentu misalnya tentang, "Aku ingin bersinar!", selain itu juga misalnya khawatir soal, "Apakah aku sebaiknya tetap begini?", atau juga misalnya tentang memikirkan teman dan menahan diri sendiri. Bagiku sendiri, perasaan yang ada di episode 11 musim pertama yang berjudul, "Persahabatan Yousoro!" itu benar-benar suatu perasaan yang pernah aku rasakan sebelumnya.
--- Sejak berpartisipasi dalam Love Live! Sunshine!! ini, adakah suatu perubahan pada dirimu sendiri?
Aku jadi lebih bisa menyukai diriku sendiri. Sebelumnya, aku gak suka diriku sendiri. Tapi ada hal yang kusadari selama menjalani hidup sebagai anggota Aqours lho. Aku harus lebih menjaga/menghargai diriku sendiri, karena kalau aku gak bisa menyukai diri ini, orang-orang yang telah mendukungku gak bakal bisa menyukai diriku. Sebelumnya, aku juga gak suka suaraku sendiri, tapi sekarang aku jadi bisa menyukainya! 

Saitou Shuka
Lahir pada 16 Agustus. Berzodiak Leo. Debut sebagai pengisi suara dalam Love Live! Sunshine!!. 

Saturday, 20 January 2018

Shuka Sugata B.L.T. VOICE GIRLS vol. 32, Oktober 2017

Postingan perdana di tahun 2018. Sebentar lagi blog ini genap 10 tahun dan lama-lama cuman jadi tempat pengarsipan terjemahan yang berhubungan dengan Shuka. Kali ini pun ada terjemahan terbaru dari rubrik Shuka Sugata yang ada di majalah B.L.T. VOICE GIRLS vol. 32 yang rilis Oktober tahun lalu. Pesen majalahnya dari November tahun lalu tapi akhirnya baru sampai rumah dua hari lalu. Terserah saja lah. Well, seperti biasa terjemahan oleh saya sendiri. Jadi, langsung saja dan selamat membaca!
Rubrik Visual Saitou Shuka
Shuka Sugata
(terjemahan: Sosok Shuka)

Di rubrik edisi kedua ini, menampilkan rekues terbanyak yaitu sosok memasak dan jalan-jalan di taman bersama anjing kesukaannya. Tapi berkebalikan dengan harapan seluruh cowok yang ingin dimasakin oleh cewek imut, ternyata dia tipe cewek yang susah ditebak?!

Foto: Fujimoto Kazunori  Teks: Okubo Kazunori
Pengarah gaya: SHIBA  Tata rambut dan rias: Onodera Risa
Kali ini, untuk menjawab rekues dari para penggemar, kami menampilkan sosok Shukashuu yang sedang memasak dan jalan-jalan bersama anjing!

Kali ini sesuai yang diharap-harapkan, sosok memasak!
--- Mungkin gara-gara terpengaruh di edisi sebelumnya aku bilang jago masak nikujaga, jadi banyak lho yang rekues kepingin lihat sosokku yang lagi masak. Memang sih ya, aku jarang memperlihatkan diriku yang lagi masak. Tapi, walau menjawab rekues dari yang pingin lihat aku masak, kali ini aku masak makanan buat anjing. (haha)
Keisengan Shuka ya. (haha)
--- Aku tipe orang yang iseng sih (haha). Pingin sih memperlihatkan sosok diriku yang lagi masak makanan biasa, tapi belum saatnya!
Hari ini kelihatan seneng banget main-main sama anjing gede gitu. Tapi sebenarnya di rumah meliharanya anjing kecil ya?
--- Iya ya. Gak cuma anjing, aku suka banget sama binatang. Reptil juga suka, belalang juga. Rasanya pingin nyentuh segala macem makhluk hidup, kecuali serangga yang kelihatan serem.
Belum lama ini, denger-denger ada keluarga di Brazil yang melihara macan.
--- Eh!! Aku iri!!
Masak iri sih, itu macan lho.
--- Walau macan tapi kalau dirawat sama manusia pasti bisa jadi temen, karena itu pasti gak apa-apa! Kalau pun digigit, itu pasti karena aku ngelakuin sesuatu yang gak disukainya, jadi ya mau bagaimana lagi. Atau malah, mungkin itu caranya mengekspresikan rasa cintanya padaku!
Selevel Pak Mutsugorou gitu ya.
--- Aku mengerti perasaan Pak Mutsugorou. Kalau misal boleh sih, aku ingin melihara singa, panda, sama kera ungka! Terutama kera ungka, berhubung tanganku juga panjang, pasti dikira temennya! 
Kebun binatang itu bagai surga ya?
--- Beneran surga! Kayaknya kalau aku gak menggeluti pekerjaanku yang sekarang, kemungkinan besar aku jadi petugas kebun binatang atau akuarium.
Kalau begitu, lebih baik kalau punya pacar yang juga suka binatang?
--- Memang sih, aku lebih suka yang begitu ya. Orang yang suka binatang itu gak ada yang jahat. Kalau dia orangnya kurang suka binatang, misal aku mau melihara anjing, pasti jadi gak bisa ya kan? Karena itulah, kalau bisa sih dapet pacar yang suka binatang, terutama yang suka anjing.
Untuk edisi selanjutnya, ada keinginan tertentu untuk menghadapi rekues dari penggemar?
--- Apa ya? Ide yang gampang sih, pergi kencan dengan pakaian seperti ini, atau pergi ke tempat seperti ini? Karena aku lebih gampang terpengaruh ide-ide yang spefisik, jadi kalau bisa mungkin lebih baik kasih saran yang detail. Terus, lebih bagus lagi ide-ide yang bikin aku seneng pas milihnya!
Terakhir, tolong kasih tahu masakan keahlianmu selain nikujaga!
--- Cheese in hamburg! Ngomong-ngomong, hamburg buatanku banyak bawangnya lho! ♥

*) Keterangan penerjemah:
2. Mutsugorou: Nama alias dari Hata Masanori, seorang zoologis, novelis, penulis esai. https://g.co/kgs/MNUGpo

Thursday, 6 July 2017

Wawancara Saitou Shuka dalam Majalah LisAni! Vol. 29, Mei 2017

Kemarin, 20170704, sampai juga di tangan majalah LisAni vol. 29 edisi Mei 2017. Efek lebaran, baru sampai kemarin. Majalah berukuran kecil tapi terbilang tebal dengan You-chan sebagai kavernya. Di dalamnya ada wawancara masing-masing anggota Aqours dan sudah barang tentu dengan Shukashuu. 
Berikut di bawah ini wawancara dengan Shukashuu yang diterjemahkan oleh saya sendiri. Artikel asli dari majalah LisAni vol. 29 edisi Mei 2017.

Wawancara Spesial Aqours
Saitou Shuka (Pemeran Watanabe You)

Aku ingin memperlihatkan panggung yang sempurna, seolah-olah Watanabe You benar-benar berdiri di sana.

--- Selamat atas terpilihnya dalam pemilihan LisAni Girl!
Terima kasih! Saking gak percayanya, reaksiku sampai, "Eh, EEEH!", sambil lihat hasilnya dua kali (haha). Aku hanya bisa berterima kasih pada semuanya yang sudah memilih, walaupun catchphrase "Salute Girl" itu agak maksa. Sungguh rasanya ingin bilang, "You-chan, selamat ya!".

--- Menurut Anda, Watanabe You itu gadis yang seperti apa?
Menurutku, dia tipe gadis atletis yang terkesan tomboi, tapi sebenarnya tersimpan sisi yang cewek banget di dalam dirinya. Itu terlihat di episode 11, Yuujou Yousoro. Yang biasanya selalu bersemangat dan tersenyum, tapi karena perasaan pada temannya, You-chan yang tampak kuat dan tegar itu jadi memperlihatkan sisi lemahnya. Saat itulah, kumerasa, "Ah, You-chan juga cewek sih ya". Di situlah, aku senang karena You-chan sekali lagi telah berkembang. Secara pribadi aku juga pernah merasakan perasaan seperti itu, jadi aku bisa merasakan kalau jiwa dan ragaku menyatu dengan You-chan. Karena aku juga bukan tipe orang yang mudah cerita suatu masalah ke orang lain, jadi ketika baca naskahnya, aku sangat mengerti perasaan itu. Maka dari itu, episode 11 itu suatu episode yang penting dan berharga, baik bagi diriku maupun bagi You-chan.

--- Lalu saat berdiri di panggung konser perdana, dari pertama sudah gaspol ya.
Sampai sebelum mulai tegang banget padahal. Tapi begitu berdiri di depan para penggemar, rasanya seneng banget. Sampai ngerasa ingin menari dan menyanyi terus! Makanya justru sebaliknya, aku jadi ingin bertanya, "Kalian seneng gak?!". "Apa kalian merasakan apa yang kurasakan? Alangkah bagusnya ya kalau kita merasakan hal yang sama!".

--- Itu tanpa mengucap sepatah kata pun, dengan melihat para penonton saja pasti terasa.
Semuanya banyak tersenyum, itu berarti kan mereka juga seneng, rasanya jadi lega banget. Lalu, hanya dengan berpikir ternyata banyak juga ya orang yang mau pergi menemui kami, rasanya jadi bikin sesak di dada. Saking senengnya, jadi mau nangis rasanya.

--- Setelah konser perdana berakhir, bagaimana perasaan Anda sekarang?
Agak sedikit takut. Untuk selanjutnya, karena pasti harus memperlihatkan sesuatu yang lebih dari konser perdana, jadi aku agak cemas apa bisa memenuhi harapan dan ekspektasi tersebut. Tapi melihat begitu banyak senyuman yang indah itu, rasa ingin memberikan kejutan kepada lebih banyak orang semakin menguat. Jadi dengan berbekal pengalaman konser perdana, muncul hasrat agar lebih banyak orang yang melihatnya.

--- Dan itu tempatnya di tur konser kedua. Ingin membuat aksi panggung yang seperti apa?
Karena di atas panggung aku berdiri sebagai Watanabe You, aku ingin memperlihatkan aksi panggung yang sempurna agar tidak merusak citra karakternya. Aku ingin dalam tur ini, orang-orang yang menyaksikannya bisa merasakan kalau yang di atas panggung itu benar-benar You-chan!

--- Konser sebelumnya kan hanya di satu tempat. Sedangkan, selanjutnya akan keliling Higashi-Meihan*. Apa yang paling dinantikan dalam tur ini?
Kali ini kami yang akan pergi menemui para penggemar untuk menyampaikan rasa terima kasih atas konser perdana lalu. Rasanya seneng banget! Selain itu, di tiap daerah pasti ada antusiasme masing-masing ya kan? Jadi, meskipun nantinya di ketiga tempat berjalan dengan sempurna, pasti reaksi di masing-masing tempat akan berbeda. Karena itu, tak sabar rasanya untuk merasakan hal tersebut! 

[Profil]
Saitou Shuka, lahir pada 16 Agustus. Sekarang dengan telah merasakan berbagai sisi pada diri You, ia berusaha untuk memperlihatkan sisi feminim lewat nyanyiannya. Di satu sisi, bersama CYaRon!, ia tertantang untuk memvisualisasikan ke dalam lagu konsep "royal-road idol menurut pemikiran You" sesuai dengan citra unitnya.

Keterangan penerjemah
*) Higashi-Meihan, merujuk ke jalan tol sbb: https://en.wikipedia.org/wiki/Higashi-Meihan_Expressway

Sumber gambar yang telah dipindai berasal dari: http://www.weibo.com/nyamazingsubs

Wednesday, 26 April 2017

Wawancara Saitou Shuka dalam Majalah Dengeki G's Magazine Aqours Spring Special 2017

Dua hari lalu, 24 April 2017, sampai juga di tangan sebuah paket berisi Dengeki G's Magazine Gougai Aqours Spring Special 2017. Terbilang tipis sih, tapi isinya padat dan ada bonus poster ukuran B2 yang terbilang besar. 
Di dalamnya ada wawancara dengan masing-masing anggota Aqours. Sudah barang tentu termasuk dengan Shukashuu. Sudah pernah lihat scan-nya tapi versi cetak fisik memang punya sensasi tersendiri. Ini indah!
Muncul hasrat untuk menerjemahkannya setelah baca-baca wawancaranya Shukashuu. Lalu, jadilah postingan ini. Oh ya, wawancara ini sebelumnya pernah dimuat di majalah Dengeki G's Magazine edisi September 2016. 
Berikut di bawah ini wawancara Shukashuu yang diterjemahkan oleh saya sendiri. Artikel asli dari majalah Dengeki G's Magazine Kogai Aqours Spring Special 2017.


[Lingkaran pojok kanan atas]
Wawancara Aqours
Saitou Shuka sebagai Watanabe You

[Yang di bawah lingkaran]
Tiap dengar call & response, semua rasa lelah dan sakit seketika hilang!!

[Yang di balon dialog]
Oleh semuanya aku dipanggil "Shukashuu".
Aku sangat suka menari.

[Profil]
Saitou Shuka
Lahir tanggal 16 Agustus, berasal dari Prefektur Saitama. Menari adalah keahliannya dan sudah ditekuninya terus menerus sejak kelas 4 SD. Makanan favoritnya cheese in hamburg dan kentang. Tapi ia belum tersadarkan oleh kelezatan yakiniku. Anggota Aqours yang paling muda. 

Menyanyikan dengan penuh semangat lagu wajib "Bokura wa Ima no Naka de" dengan menarikan koreografinya Honoka!

--- Pertama-tama, tolong jelaskan alasan mengapa tertantang mengikuti proyek Love Live! Sunshine!! ini!
Aku pertama kali mengetahui tentang Love Live! itu dari School Idol Festival. Main gimnya dulu, baru kemudian mulai mendengarkan lagu-lagunya. Di situ, para dabernya tidak hanya sekedar berakting, tapi juga menyanyi dan menari menyingkronisasikan dengan karakter yang diperankannya. Bagiku itu sesuatu yang sangat baru dan aku pun tertarik ke dalamnya berkat daya pikat itu. Sewaktu mengikuti audisi, aku masih SMA. Tanpa memikirkan apa yang terjadi jika nantinya lulus seleksi, aku langsung bertekad, "Aku ingin berpartisipasi dalam karya yang sangat kusukai ini!". Apalagi sejak SD aku sudah menekuni berbagai genre tarian, utamanya pada genre jazz dan hiphop, karenanya aku pun berharap bisa menggunakan dengan segenap jiwa keahlianku ini  jika bergabung ke dalam Love Live!.

--- Pasti sebagai seorang penari Anda pernah berdiri tampil di atas panggung, kira-kira manakah yang lebih membuat grogi?
Yang ini, haha. Groginya serasa melebihi semangat yang sudah maksimal!! Sewaktu audisi di studio, jurinya ada banyak dan auranya terasa kuat banget, tapi karena ini kesempatan sekali seumur hidup, tanpa takut gagal, aku membulatkan tekad untuk melakukan apa yang bisa kulakukan sekarang dengan sekuat tenaga. Pas diputar lagu wajibnya, Bokura wa Ima no Naka de, karena aku hafal semua koreonya Honoka, jadi aku bisa menarikannya sesuai irama lagunya. Hatiku serasa meletup-letup dan tanpa kenal lelah. Karena itu, begitu dikabari kalau lulus audisi, aku nangis sekencang-kencangnya saking terharunya. Bisa lulus audisi untuk karya yang sangat kusukai itu rasanya seperti mimpi. Dari lubuk hatiku terpancar perasaan yang tak bisa kuungkapkan dengan kata-kata, seperti bilang, "Perasaan apa ini ya?". Manusia itu, bisa nangis juga ya di saat-saat senang. 

--- Setelah itu, ada pengumuman para pemerannya di majalah ini...
Benar. Muncul di Dengeki G's Magazine edisi Juni 2015. Tertulis, "Love Live! Sunshine!!, Saitou Shuka sebagai Watanabe You". Saat itu, setelah mengerti situasi dan posisi diriku, tekanan dalam diriku pun makin membesar, serasa kayak, "Uwaah!!", haha. Dengan tuntutan bahwa kami harus bisa menyanyi dan menari dengan kualitas tinggi, serta untuk menjawab harapan para penggemar, kira-kira apa yang bisa kulakukan sebagai anggota Aqours. Ketika memikirkan itu, tekanannya semakin menguat, tapi berkat keberadaan semua anggota, tekanan tersebut terasa turun jadi sepersembilannya. Memang, jika kami bersama-sama bersembilan, jiwa raga ini terasa lebih kuat lho. Karena aku belum pernah berkarir sebagai seorang daber, sewaktu proses rekaman, aku mendapat banyak dukungan dari semuanya. Dalam lubuk hatiku merasa, "Mungkin aku terasa jadi penghalang bagi yang lainnya ya?", dan ada kalanya aku mengirim sms yang berbunyi, "Hari ini maafkan aku ya". Tapi terus dibalas, "Eh, itu bukan salah Shukashuu kok! Kamu boleh kok mengandalkan kami". Semuanya baik banget ya mau mengajariku. Sebagai gantinya, aku ingin membalas budi dengan tarian yang jadi keahlianku.

Kesalahan saat menari yang jadi penyesalan mendalam!!
Menambah porsi latihan demi koreografi yang sempurna.

--- Apa semua anggota sudah akrab sejak awal?
Pada saat kami bersembilan pertama kali bertatap muka di ruang rapat Lantis, rasanya tegang. Ikatan yang kuat mulai tumbuh saat pelatihan empat hari tiga malam. Menu pelatihannya, di sela-sela program latihan tari, juga ada sesi rekaman dan latihan olah vokal. Bisa saling memperlihatkan sisi lain masing-masing, bisa masak dan makan bersama, itu semua suatu interaksi yang sangat berharga. Pas istirahat bisa haha hihi sama semuanya, ah, senangnya. Yang sampai sekarang tak bisa kulupakan itu, saat hari ketiga harus menunjukkan hasil latihan selama ini. Di hari itu, meski belum pernah sekalipun menari tanpa melihat cermin, tiba-tiba disuruh menari tanpa menghadap cermin. Tanpa cermin, itu berarti kami tidak bisa saling melihat gerakan dan posisi tarian masing-masing. Kalau masing-masing dari kami bergerak tanpa menggunakan perasaan dan empati, pasti saling nabrak. Tapi begitu kami coba menari, ternyata itu tak terjadi!! Dalam waktu sesingkat itu, aku terkejut dengan apa yang dihasilkan oleh grup ini. Dan aku pun merasa, ini kalau semakin sering latihan, tak salah lagi akan jadi sesuatu yang hebat. Aku merasa berterima kasih pada pelatihan ini, karena, daripada disebut ikatan atau kekompakan, lebih tepat kalau disebut jiwa kami sudah benar-benar menyatu.  

--- Selanjutnya, dengan menengok kegiatan setahun ke belakang, hal apa yang paling berkesan bagi Saitou?
Yang paling membuatku senang itu saat You-chan terpilih di peringkat 1 dalam pemungutan suara untuk menentukan posisi center single kedua. Awalnya sih serasa gak percaya, "Eh? Ini beneran!?", tapi beberapa saat kemudian dengan perasaan terharu aku berkata, "Selanjutnya You-chan yang jadi center ya...". Bagiku, itu memang yang paling bikin bahagia dalam setahun ini. Lalu, yang juga membuatku merasa bahagia adalah saat tanggal 11 Januari diselenggarakan acara khusus untuk memperingati rilisnya single pertama. Untuk pertama kalinya kami bersembilan tampil menyanyi dan menari di hadapan para penggemar. Saat kami berdiri di atas panggung, call & response bersahutan, sempat kaget dan mikir, "Padahal belum ada setahun sejak debut, apa mereka bener mau call & response?". Kalau kita jatuh, kita sering mengucapkan mantra, "Sembuh datanglah, sakit pergilah", ya kan? Sama seperti itu, tiap dengar call & response, semua rasa lelah dan sakit itu seketika menghilang entah ke mana!! Di saat itu aku menyadari bahwa bagi kami, suara dari para penggemar itu hal yang paling menyentuh sanubari, bahkan merupakan sesuatu yang penting ya. Kalau dipikir lagi sekarang ya, menurutku, saat di mana terdengar suara dari semua penggemar itu merupakan saat-saat yang paling membahagiakan. Saat kulihat dari atas panggung, ada banyak senyuman terpancar. Dengan bagaikan menekan tombol shutter, kuingin mengabadikannya dengan mataku sendiri, dan ketika senyuman dari semuanya itu bisa terpotret dalam hatiku, sungguh bahagia rasanya. "Aah... demi bisa melihat senyuman ini, yuk berlatih lebih giat lagi, yuk lebih berkembang lagi", itulah tekadku yang semakin bulat.

--- Sebaliknya, apa ada hal yang membuat kecewa?
Saat acara 11 Januari, aku melakukan kesalahan pada koreoku. Padahal dari dulu sampai sekarang aku tak pernah sekalipun melakukan kesalahan, begitu salah untuk pertama kali, reaksiku kayak, "Huwee!?"!! Aku jadi panik banget lho. Kalau dalam menari saja aku gagal, rasanya tidak ada lagi sisi baik yang bisa kutonjolkan. Secara pribadi aku merasa sudah banyak berlatih, tapi karena gagal itu berarti latihannya masih kurang. Sejak saat itu, porsi latihanku kutambah agar bisa balas dendam di konser perdana nanti. Lalu, kali ini di hadapan para penggemar, aku ingin menampilkan tarian yang bisa diterima oleh semuanya.

--- Ngomong-ngomong, di rumah apa ada lantai dansa yang luas...
Gak ada!! Karena rumahku itu rumah biasa, jadi kamarku juga merangkap tempat latihan (haha). Agar suaranya tak berisik ke luar, jendela dan pintunya kututup. Ruang tertutup itu panas, panas! Tapi, kalau aku menghidupkan kipas angin, berarti aku kalah!!

Sumber gambar yang telah dipindai berasal dari: http://i.imgur.com/YSUTsA5.jpg

Thursday, 18 October 2012

AKB0048 Official Guide Book

Seperti yang sudah saya tulis di postingan sebelumnya, salah satu hasil dari quest di Jakarta akhir pekan lalu adalah AKB0048 Official Guide Book. Buku ini seperti menjadi semacam bonus item dari quest itu, yang saya dapatken di Kinokuniya. Untuk mendapatken buku ini pun saya terpaksa harus tanda tangan kontrak dengan QB [halah].
Sesuai judulnya, ini merupakan guide book dari AKB0048 yang tayang beberapa bulan lalu. Bisa dibilang buku ini perpaduan 2D dan 3D. 2D karena memuat para karakter di AKB0048. Sekaligus 3D karena memuat para personil NO NAME yang juga merupakan seiyuu senbatsu unit yang mengisi suara sembilan karakter utama di anime ini. Langsung saja, mari kita melihat ke dalam isi guide book ini.
Dimulai dari cover yang dominan nuansa pink dan putih [girly sekali]. Kesembilan personil NO NAME menjadi cover-nya. Hal ini lah, terutama faktor Mayuyu-Shawako-Amina, yang menarik pandangan saya sewaktu di Kinokuniya. Begitu membuka buku ini, langsung disambut dengan daftar isi tepat di balik cover. Lalu di sebelahnya semacam halaman pembukaan, rangkuman singkat cerita, dengan menampilken personil NO NAME cosplay sesuai karakter yang diperankan masing-masing. Di bagian ini juga ada bonus berupa poster bolak-balik NO NAME versi 2D dan 3D dan poster itu sudah menempel di tembok kamar. Lalu ada kolom daftar karakter AKB0048.
Membalik halaman lagi, maka akan masuk bagian NO NAME Visual Guide part A. Diawali dengan foto kesembilan member dengan kostum ala karakter yang mereka perankan. Setelah itu berturut-turut profil dari Mayuyu [as Chieri], Karen [as Nagisa], Amina [as Yuka], dan Nakayan [as Orine].
Setelah visual guide part A, ada dua halaman yang berisi foto-foto agak random, semacam footage, dari member NO NAME. Lalu langsung dilanjut dengan Story Guide dari eps 01-13. Isi dari story guide ini cukup mendetail. Belum saya baca sih bagian ini.
Kemudian ada bagian Documentary AKB0048, terbentuknya NO NAME, yang berisikan foto-foto dan keterangan dari saat final audition sampai proses dubbing. Lalu ada satu halaman berisi komentar dari para seiyuu AKB0048 shuumei member. Di halaman selanjutnya masuk bagian Mayuyu Long Interview, berisi wawancara dengan Mayuyu tentang anime ini. Sudah saya baca dan isi wawancaranya menarik.
Dalam wawancara itu disebutkan bahwa kurang lebih Mayuyu bisa "menerima" setting karakter The 3rd-type Mayuyu 「3型目まゆゆ」 [CV: Yukari Tamura]. Lalu yang menarik saat Mayuyu bertanya pada Kawamori Shoji, "Di antara shuumei member, kenapa hanya saya [Mayuyu] yang disebut 「3型目」?", lalu dijawab oleh Kawamori-kantoku, "Sore wa himitsu". Lol. Sedikit keterangan, 「~型目」atau "tipe ke-" lebih merujuk ke suatu mesin, sedang shuumei member lainnya disebut 「~代目」atau "generasi ke-" yang cenderung ke orang. Mayuyu -shuumei member- disebut 「3型目」karena digambarkan sebagai cyborg, merujuk julukan Mayuyu yang asli yaitu "cyborg idol". Di wawancara ini juga disebut keinginan Mayuyu agar tiap member NO NAME dibuatkan character song masing-masing.
Setelah itu berturut-turut ada bagian foto-foto behind the scene making of Kibou ni Tsuite MV, wawancara dengan sang sutradara Kawamori Shoji, komentar-komentar staff, report kunjungan Amina-Harukyan-Suuchan di Satelite, ilustrasi spin-off manga, dan list SWAG. Yang saya foto di bawah ini cuman bagian behind the scene MV sih.
Lalu guide book ini diakhiri dengan NO NAME Visual Guide part B. Kali ini berturut-turut profil dari Kuumin [as Sonata], Shawako [as Suzuko], Maokyun [as Makoto], Harukyan [as Kanata], dan Suu-chan [as Mimori]. Untuk cover belakang, ada "iklan" single pertama NO NAME berjudul Kibou ni Tsuite yang sudah rilis 20120801 lalu.
Overall, saya tidak jadi menyesal membeli guide book ini. Bahkan merasa puas dan worth lah, benar-benar bonus item. Membuat saya belum bosan untuk membuka-buka guide book ini. Belum selesai saya baca juga sih. Yang paling membuat saya senang adalah banyak Mayuyu di sini, yay! Dari guide book ini jadi tahu hal-hal antara lain, ternyata di antara member NO NAME, hanya Suu-chan yang bukan "anime otaku", ternyata dulu Shawako pernah sekolah di sekolah seiyuu [pantesan pinter memainkan suara], lalu ternyata Nakayan pernah jadi seiyuu di Moshidora [gak nonton ini sih]. Sebagai penutup, saya kutip kata-kata Mayuyu di interview di sini, 「アニメのすばらしさを全世界に伝えたい!」 "Aku ingin bisa menyampaikan keindahan anime ke seluruh dunia!". Selanjutnya, mari kita menantikan AKB0048 2nd season tahun depan. Otanoshimi ni!

Sunday, 12 February 2012

AKB48 Twenty-Four Hours

Sebuah random post di hari Minggu yang cerah ini. Sebuah post yang masih berkaitan dengan dua postingan Lost in Jakarta. Namun, kali ini tidak lagi mengenai perjalanan yang imba sugiru itu, melainkan mengenai salah satu loot hasil dari perjalanan itu. Loot itu adalah sebuah photobook berjudul "AKB48 Twenty-Four Hours".
Seperti yang saya tulis di atas dan juga yang sudah saya tulis di postingan Lost in Jakarta part 02 sebelumnya, "AKB48 Twenty-Four Hours" adalah sebuah photobook yang berisikan foto-foto 16 member AKB48 dengan megane look. Megane? Yeah, I like meganekko, that's why I bought this. Photobook ini saya dapatken Minggu lalu, 20120205, saat mampir ke Kinokuniya, Jakarta. Dibeli setelah sempat galau antara mau beli ini, Newtype, atau Animedia. Kegalauan dalam memilih antara 2D dengan 3D. Uang cukup sih sebenarnya kalau mau beli itu semua tapi setelah itu saya akan kere. Setelah galau, saya pun memutusken untuk membeli photobook AKB48 ini yang ada di rak bawah deretan artbook anime/game dan itu pun tinggal dua buah. Okay, now let's take a look inside.
16 member AKB48 yang muncul di photobook ini adalah Watanabe Mayu, Oshima Yuko, Yokoyama Yui, Ichikawa Miori, Kojima Haruna, Sashihara Rino, Minegishi Minami, Shinoda Mariko, Maeda Atsuko, Kashiwagi Yuki, Miyazawa Sae, Takajo Aki, Kitahara Rie, Kasai Tomomi, Takahashi Minami, dan Itano Tomomi. Yang paling suka tentu saja bagiannya Mayuyu. Begitu buka halaman pertama langsung disambut Mayuyu dengan megane yang malah membuatnya tampak seperti salah satu NND dancer, Norakura. Chou zetsu kawaii, Mayuyu!! Ah, di sini Shinoda Mariko pun juga tampak seperti salah satu NND dancer favorit saya, apricot*, cuman beda warna rambut.
Sou ieba, beberapa teman langsung rekues scan photobook ini. Tapi saya belum sempat nge-scan dan di satu sisi saya juga takut ini photobook bakal rusak pas di-scan. Jadi ntah lah akan saya scan atau tidak nantinya. Karena eman-eman sekali kalau sampai rusak. 
End note : Wait, sepertinya akhir-akhir ini saya sering sekali nge-post tentang 48-related-stuffs. Maklum, sedang keracunan JKT48 sejak beberapa waktu lalu yang membuat saya sedikit banyak mengikuti AKB48 lagi setelah hampir dua tahun tidak menyentuh/mengikuti AKB48.

Wednesday, 30 March 2011

Japanese Schoolgirl Confidential

Sabtu, 20110326, pagi jelang siang, seorang Pak Pos dengan motor berwarna oranye yang khas itu datang ke rumah sambil membawa sebuah paket. Paket bom seperti yang di televisi itu? Tidak. Ini bukan lah kiriman paket bom, melainken kiriman paket sebuah buku. Buku yang di dalamnya ada bom seperti di televisi itu? Tidak. Di dalam buku ini tidak ada bom. Ini hanyalah sebuah buku biasa yang terbuat dari kertas dan di dalamnya tidak ada kabel, timer, atau pun baterai. Ini adalah kiriman paket sebuah buku berjudul Japanese Schoolgirl Confidential: How teenage girls made a nation cool, karya Brian Ashcraft dan istrinya, Shoko Ueda, yang diterbitkan oleh Kodansha International Ltd. Yep, after three weeks worth of waiting, this book is already mine.
Buku ini berisi tentang, sesuai judulnya, para cewek sekolah Jepang dan pengaruhnya terhadap beberapa aspek, terutama terhadap Japanese Pop Culture. Beberapa aspek itu antara lain, musik, film, seni, anime, manga, game, dll. Dibahas juga mengenai sejarah seragam sekolah Jepang [terutama sera-fuku/sailor fuku]. Intinya buku ini berisikan berbagai seluk beluk mengenai cewek sekolah di Jepang yang ternyata memberi berbagai dampak baik itu di dunia nyata [3D] mau pun dunia 2D.
Buku yang layak dimiliki bagi mereka yang tertarik dengan para cewek sekolah Jepang. Quote from this book, “Japanese Schoolgirl Confidential is a must for anyone curious about the girls that dominate Japan’s pop culture.”
Front of the book
Contents Section or Daftar Isi
Mochiron, AKB48 included in it
The 80’s idol, Tsukasa Itou
Two pages about Rin Nadeshico, an illustrator; her works are awesome and I like it
Don’t forget 2D girls; Noizi Itou’s works, Flyable Heart
What does “moe” mean?
The legendary schoolgirl, Rei Ayanami
Back of the book
Why I bought this book? Maybe because I have a great interest in Japanese schoolgirl and their uniforms. Is it part of my fetish? Yes, I think. Other reason is, this book can be reference book for writing my final task. At first, I want to use Otacool 2 book to be my reference book, but Otacool 2 contains more photos than article so I think it’s not very useful if I use it. Because of that, I change the final task theme, from cosplay into Japanese school uniform, and using this Japanese Schoolgirl Confidential as my reference.
Okay, time to begin writing the final task and hope I can graduate this year. Yare yare.