Friday, 10 February 2012

Lost in Jakarta part 02

Akhirnya bisa ada waktu juga buat nulis ini. Postingan berseri mengenai sebuah perjalanan yang imba sugiru dari Jumat, 20120203 sampai Senin dini hari 20120206. Sebuah perjalanan penuh suka, duka, emosi, euforia, senang, susah, dan galau dengan tajuk "Shiratsuki-BRK13 the Picnic". Oke, berikut adalah part 02, bercerita dari hari Minggu, 20120205 sampai Senin dini hari, 20120206, yang ditulis dalam sudut pandang saya.
Minggu, 20120205, waktu hampir menunjukkan pukul 05.00 am, saya mulai terbangun. Terdengar suara tivi disertai suara Nohara dan Pak Profesor. Keluar kamar, Nohara dan Pak Profesor langsung ribut karena akan ada liputan Hellofest yang mana saya dan Jem katanya ikut terekam. Oke, menunggu berita liputannya tayang. Begitu penyiar berita menyinggung Hellofest langsung Jem dibangunkan dari tidurnya sambil ribut, "Heh, kowe mlebu tivi Jem". Tapi ternyata sampai berita liputan itu habis tidak ada sama sekali sosok saya ataupun Jem yang tampak terekam kamera. Berarti itu hanya imajinasi Nohara dan Pak Profesor. Jem kembali ke peraduan sejenak. Sementara itu, persediaan stock makanan/minuman di kamar Herbras : mie goreng dua, mie rebus beberapa, sosis masih banyak, minuman menipis. Karena mie goreng tinggal dua, rebutan dulu, tapi akhirnya saya lah yang mendapatkannya. Masak mie goreng ditambah sosis yang langsung ikut direbus bersama mienya karena tidak ada minyak/mentega untuk menggoreng. Sarapan mie, terus mandi, secara bergantian, packing. Sekitar jam 07.00 am, empat laki-laki kamar Herbras ini sudah siap take-off dan check-out. Tapi seperti biasa kamar Ebony belum siap, jadilah nunggu dulu sambil nonton tivi, sampai akhirnya baru lah sekitar pukul 08.00 am semua personil dua kamar ini check-out dari Kalibata City dan menuju ke Kota Tua dengan menaiki KRL. Sempat di-troll KRL selepas Stasiun Jayakarta. KRL berhenti selama beberapa menit dalam kondisi KRL berada di atas karena ada KRL mogok di Stasiun Jakarta Kota. Tiba-tiba Blade mengabari tentang adanya penemuan sebuah kamera DSLR dan memberi nomor kontak yang bisa dihubungi. Langsung menghubungi nomor yang dimaksud dengan harapan bahwa itu benar kameranya Nohara yang hilang. Tetapi nasib berkata lain. Tipe, ciri-ciri dari kamera yang ditemukan itu berbeda dari milik Nohara. Akhirnya sampai sekarang kameranya Nohara masih ntah tidak jelas rimbanya.
Setelah di-troll beberapa saat oleh KRL, sampai juga di Stasiun Jakarta Kota sekitar pukul 09.15 am. Di sana sudah menunggu Kucing-Neko-Jessico-Morin. Menuju ke kompleks Kota Tua tepatnya ke Gedung Akar tempat di mana Zaza, Restu, Yuurei, Mbak Nana melakukan photosession. Dalam perjalanan menuju gedung itu tiba-tiba terbersit untuk flashmob di sana sebagai ganti gagalnya flashmob di Hellofest. Cah-cah BRK13 pun setuju. Setiba di Gedung Akar, kami pun misah, yang photses ya photses, yang mau flashmob ya flashmob. Menuju ke tempat yang mirip plain [bahasa Belanda, kira-kira artinya sejenis lapangan/taman, contoh : Parade Plain, Wilhelmina Plain]. Setelah dapat spot, langsung take Cirno no Perfect Sansuu Kyoushitsu dengan dibuat rasa flashmob. 
Take selesai, tapi ternyata, apa yang terjadi saudara-saudara, yang tadi itu belum terekam, orz. Tidak mungkin mau retake karena ini "rasa flashmob". Retake tapi pindah tempat. Cari spot lain di Kota Tua dan akhirnya memutuskan langsung saja ke Monas, retake di sana. Semua setuju. Ambil tas di Gedung Akar, pamit dulu sama Zaza, Restu, Yuurei, Mbak Nana yang mau photses, setelah itu baru lah take-off ke Monas. Yang ke Monas, saya, Jem, Ayik, Nohara, Pak Profesor, Jessico, Kucing, Neko, dan temannya Ayik [mbuh lali jenenge]. Sedangkan Morin sudah dijemput bapaknya jadi gak bisa ikut.
Naik busway , dari Jakarta Kota ke Harmoni, sempat Nohara terpisah bus tapi bisa selamat sampai Harmoni. Di Harmoni pindah ke bus yang jalurnya lewat Gambir, nunggu lama karena ramai sekali. Begitu dapat bus, tidak ada yang terpisah, tapi ada masalah lagi. Ternyata busnya harus memutar karena ada penutupan jalur. Akhirnya terdampar sampai ke Pasar Senen dan turun di sana untuk pindah bus lagi yang ke arah Monas. Ngantri lama, padat, ramai, panas, gerah. Ujung-ujungnya rombongan terpisah lagi. Akhirnya baru sampai di kawasan Monas sekitar hampir pukul 12.00pm. Cari tempat berteduh untuk mengistirahatkan badan. Duduk-duduk melepas lelah di atas rumput di bawah pohon sembari bercengkerama. Karena sudah terlalu lelah, batal lagi untuk retake flashmob di Monas. Sepertinya BRK13 memang tidak diizinkan untuk take vid odottemita di luar Semarang, setelah dua bulan lalu gagal di Jogja, sekarang gagal di Jakarta. Jadilah setelah istirahat, hanya foto-foto sejenak di Monas. 
Waktu pun sudah menunjuk pukul 12.30pm, itu tandanya harus segera bergegas ke Plaza Senayan kalau mau ketemu JKT48 lagi. Di sini rombongan misah lagi. Kucing-Neko-Jessico melancong ke Kebun Raya Bogor, jadi yang ke PS hanya enam laki-laki ini. Dengan alasan efisiensi dan efektifitas waktu, enam laki-laki ini naik taksi.
Tiba di PS, langsung disambut toilet, mampir dulu. Karena dirasa barang bawaan kami terlalu banyak, Pak Profesor usul untuk mencari dan menitipkan barang di tempat penitipan barang. Tanya satpam, katanya ada di basement. Oke, langsung masuk ke dalam PS. Baru jalan sebentar dari jarak yang agak jauh terlihat enam gadis berkostum kuning-hitam lewat dengan dibelakangnya diikuti beberapa gerombolan wota. YES!! JKT48 HAKKEN SHIMASHITA!! Langsung ikut kejar, lupakan tempat penitipan barang. Kalo para wota menenteng kamera, kami menenteng seabrek tas besar. Felt liek a stalker, mengikuti di belakang ke manapun enam gadis JKT48 itu melangkahkan kaki. Enam gadis itu adalah Shania, Sonia, Ochi, Gulla, Gaby, dan Delima. Sambil mengikuti mereka, saya juga berpikir, "Where're the others? Where's Dhikerin?". Saat sedang berhenti di satu titik, saya maju menghampiri salah satu gadis itu, sapa ya, lupa, kalau gak salah sih Gulla, dan langsung dikasih sebuah flyer Japan Pop Culture Fest dengan tanda tangan mereka berenam. Pas dikasih flyer sambil diomongin, "Dateng ya", saya pun hanya bisa menjawab, "Iya" sambil cengar-cengir sendiri. 
Lanjut jalan mengikuti mereka tapi ternyata kemudian enam gadis itu digiring oleh pihak manajemen menuju basement dan itu artinya berakhir sudah kegiatan JKT48 di PS. Dan itu berarti memang hanya enam gadis saja yang terjun ke PS. Sayang sekali gak ada Dhikerin, tapi tak apalah, yang penting sudah bisa ketemu JKT48 dalam dua hari berturut-turut.
Destinasi selanjutnya dan tujuan utama, Kinokuniya. Ketemu sama masku lagi dulu, dititipi kalender untuk ibu di rumah dan juga saya diberi sebuah t-shirt original AKB48. Setelah itu, sebelum ke Kinokuniya, cari tempat penitipan barang di basement, ketemu tapi ternyata tidak menerima penitipan barang besar-besar, orz. Terpaksa menenteng tas-tas besar yang bikin pundak pegal ke Kinokuniya yang ada di lantai 5. Sesampainya di Kinokuniya, ada perasaan lega, akhirnya bisa kembali ke tempat ini lagi. Saya berkomitmen harus membeli sesuatu di Kinokuniya kali ini, setelah tahun lalu tidak beli apa-apa. Sesi galau pun dimulai melihat banyaknya ratjoen maut di sana. Yang paling galau tentu saja saya dan Nohara. Saya galau antara ingin beli photobook AKB48, Newtype, atau Animedia. Nohara galau ingin beli guidebook Weiss Schwarz tapi duitnya tidak cukup. Benar-benar otaku-fanboy mode di Kinonukiya, enam laki-laki menggerombol dengan tampang excited di depan tumpukan buku, hanya Jem saja yang kurang excited. Setelah galau akhirnya saya putuskan untuk beli photobook AKB48 bertajuk "AKB48 Twenty-Four Hours" yang isinya foto-foto 16 member AKB48 dengan megane [kacamata]. Nohara akhirnya teken kontrak dengan QB, ngutang kas Shira buat beli guidebook Weiss Schwarz. Puas di Kinonukiya, saatnya cari makan. Cari di food court di basement PS, sepertinya mahal-mahal. Akhirnya cari fastfood macem KFC, tapi karena gak tahu ada atau tidak di PS memutuskan mau cari di Senayan City. Akhirnya tanya satpam dan ternyata ada KFC di lantai 3, langsung saja menuju ke sana. Btw, enam laki-laki ini berjalan liek a boss dengan pedenya nenteng-nenteng tas besar di dalam mall yang cukup elit itu. Tampak menandakan bahwa kami dari perantauan ditambah dengan gaya bicara dengan basa Jawa yang tentu beda dari orang-orang di sana.
Tiba di KFC, pesan makanan, dan yang paling membahagiakan adalah akhirnya bisa duduk. Makan, istirahat, pamer dan foto-foto loots, ngobrol-ngobrol [dengan basa Jawa tentunya]. Tiba-tiba Restu dan Yuurei datang dan langsung menghabiskan kentang goreng. Mereka berdua turut pesan makan. Istirahat dirasa cukup sekitar jam 04.00 pm, beranjak dari tempat duduk menuju ke Stasiun Pasar Senen naik bus Patas AC jurusan Ciputat-Pasar Senen dari bundaran Senayan. Sampai Pasar Senen sekitar jam 05.00pm, menuju sebuah minimarket beli minuman dan jajanan untuk persediaan di spoor. Setelah itu, duduk berkumpul di salah satu sudut stasiun dan pokeran liek a boss. 
Sementara itu, Zaza dan Mbak Nana sudah di dalam stasiun setelah naik KRL dari Jakarta Kota. Saat pokeran ketemu juga dua makhluk dari Jogja, si Akuma dan Bung Kai yang juga menanti KA ke Jogja. Kemudian ikut tongkrongan juga Blade dan Nyonya Blade yang ternyata jadinya pulang Semarang naik Senja Utama dan satu gerbong. O yo, saat menunggu KA, karena ada tiket nganggur satu milik Akira yang batal, diuangkan saja itu tiket dan ujung-ujungnya buat beli donat.
Waktu menunjuk pukul 7.10pm KA Senja Utama pun mulai bergerak menuju Semarang. Di awal-awal tampak rombongan ini yang paling ramai di dalam gerbong, tapi semakin malam satu per satu mulai tidur. Saya dan Nohara sempat membuka loots masing-masing hasil dari Kinokuniya dan uwoh, isi photobook-nya mantab. Mayuyu chou zetsu kawaii!! Malah tampak seperti Norakura. Kembali ke kereta api, suasana tenang karena pada tidur kecapekan. Sampai di Semarang, Senin pagi, 20120206, di Stasiun Tawang yang sudah tidak banjir. Saya pulang ke rumah, tidak sempat istirahat karena harus berangkat kerja hari pertama. Hasilnya beberapa hari kemarin saya tepar akut.
Epilog. Jujur saja perjalanan ini telah menjadi perjalanan yang paling berkesan dalam hidup saya. Banyak halangan, rintangan, masalah yang harus dilalui dari pertama, dari sejak sebelum berangkat, sampai pulang ke Semarang lagi. Perjalanan yang IMBA sugiru. Penuh suka dan duka, serta galau. Sayang sekali, setelah perjalanan ini sepertinya semua akan mulai sibuk dengan kehidupan masing-masing, termasuk saya. Jadi, ntah kapan bisa melakukan perjalanan imba seperti ini lagi. Btw, dua minggu lagi, insya Allah saya akan kembali ke Jakarta lagi, nonton konser AKB48-JKT48 tanggal 20120225. Sudah registrasi dan sudah dibayari, tinggal cari tiket spoor. Ahahahahahaha.wav. Sekian.

No comments: