Tuesday, 28 February 2012

Kembali sebuah perjalanan imba: AKB48-JKT48 Concert's Review

Meluangkan waktu sejenak untuk menulis postingan ini. Kembali sebuah postingan berseri mengenai sebuah perjalanan penuh hingar bingar euforia suka cita dari Jumat , 20120224, sampai Senin, 20120227. Sebuah perjalanan demi AKB48 dan JKT48. Berikut adalah part 01, bercerita dari hari Jumat, 20120224 sampai Sabtu, 20120225, yang ditulis dalam sudut pandang saya.
Jumat, 20120224, hari yang sudah saya tunggu-tunggu sejak beberapa minggu lalu. Saya pun berujar, "tsui ni kono hi ga kita wa ne" untuk menyambut datangnya hari itu. Tetap harus bekerja dari pagi hingga sore, tapi kerja pun jadi tidak terlalu fokus karena sudah saking excited-nya menanti datangnya malam hari. Pukul 4.30pm, saatnya pulang dan langsung bergegas ke rumah. Sampai di rumah, hidupkan komputer, internet, download Gulity Crown eps 18, mandi, packing, lurking bentar, makan. Sekitar pukul 7.00pm, take off dari rumah naik taksi, jemput Jessico, lalu ke Stasiun Tawang. Untunglah kali ini tidak hujan deras sehingga tidak banjir. KA Senja Utama pun tidak delay dan berangkat tepat waktu pukul 8.00pm. Tapi ternyata sepanjang perjalanan, KA banyak berhenti, kursinya pun atos/keras, membuat badan pegal-pegal, kemeng kabeh.
Memasuki hari Sabtu, 20120225, dini hari, sekitar pukul 3am, sebelumnya Kucing berpesan untuk membangunkannya via telpon/sms. Saya pun kemudian meng-sms-nya sekitar jam itu, dengan posisi di sekitar Cikampek. Kucing ternyata sudah bangun. Sekitar pukul 4am, KA belum juga sampai di Pasar Senen, sementara Kucing mengabari sudah take off ke Pasar Senen dengan taksi. Akhirnya sekitar pukul 5am, saya dan Jessico tiba juga di Pasar Senen. Di sana sudah menanti Kucing dan taksi yang argonya jalan terus. Lalu take off ke kosnya Kucing di daerah Binus, Rawabelong. Ongkos taksi jadi mahal gara-gara KA telat datang. Kemudian, blahblahblahblah, cari sarapan di Seven Eleven sambil cerita-cerita berbagai hal. Ah, pas mau balik ke kos Kucing, di Seven Eleven saya melihat roti yang saya kira meronpan tapi ternyata bukan. Kucing kemudian cerita kalau di Fx ada meronpan dan diputuskan lah agenda mencari meronpan di Fx untuk hari Minggu. Kembali ke kosnya Kucing, tidur semua, sambil menanti kemunculan AKB48-JKT48 di sebuah program tivi yang enggan saya tonton. Sekitar pukul 9.30am, muncullah yang dinanti-nantikan.
AKB48-JKT48 muncul di Da*****, tidak formasi lengkap sih. Yang AKB48 cuman diwakili Takahasi Minami, Sashihara Rino, dan Miyazawa Sae, dan yang JKT48 ada beberapa lah, agak lupa siapa-siapa aja. Benar-benar acara yang bikin facepalm, gak tega saya nontonnya. Gak perlu dijelaskan lah di sini apa-apa yang membuat facepalm itu. Yang jelas saya dan Jessico raeg di depan tivi, sedangkan Kucing nyenyak tidur di depan tivi, dan Neko juga sepertinya facepalm di Semarang. Sudahlah lupakan. Setelah nonton itu, blahblahblahblah, saya lupa detailnya. Yang jelas agak siangan, menghidupkan laptopnya Kucing, nonton video-video AKB48-JKT48, dan tidak lupa nonton Guilty Crown eps 18, serta nonton lagi Danshi Koukousei no Nichijou eps 07. Menjelang siang, mandi, lalu siap-siap menuju Balai Kartini, sementara Kucing masih tidur. Setelah Kucing dibangunkan, sekitar pukul 1pm, cari makan dulu sekalian berangkat.
Selesai makan siang, cuaca Jakarta sangat panas sekali, sungguh menyengat. Saya dan Jessico berangkat ke Balai Kartini naik mikrolet. Sementara Kucing kembali lagi ke kos. Naik mikrolet sampai Slipi kemudian oper, ganti naik busway Trans Jakarta. Untunglah busway-nya sepi. Ternyata jalanan ibukota di hari itu bisa dibilang lengang dan tidak macet, lancar. Di dalam busway ternyata juga ada wota yang sedang menuju ke Balai Kartini, ini terlihat dari kaosnya yang bertuliskan AKB48. Sou ieba, saya juga memakai kaos AKB48 yang Dareka no tame ni. Sampai di Balai Kartini lebih cepat dari perkiraan, sekitar pukul 2.15pm sudah sampai di sana. Sudah tampak beberapa wota/fans di sana. Menunggu masku yang ternyata jam segitu baru mau berangkat. Jessico cari-cari ATM dulu tapi ternyata tidak ada ATM di sekitar sana. Sementara para makhluk wota/fans lain sibuk dengan circle masing-masing rombongan, kami dari Semarang hanya berdua saja, tanpa circle apapun di sana. Lalu ambil lightstick pesanan, dan kemudian duduk-duduk lagi menunggu masku.
Waktu semakin sore, banyak orang mulai berdatangan, termasuk banyak juga orang Jepang bersliweran. Akhirnya hampir pukul 4pm, ketemu masku dan kemudian ngikut rombongannya. Tapi, ternyata ada satu orang yang belum datang dan menunggulah sampai lama sekali. Di antara rombongan itu, ternyata ada juga orang Semarang, yo wis ngobrol-ngobrol. Selama menanti ini, mata disegarkan oleh pemandangan banyak cewek Jepang yang loli maupun yang bukan dan rata-rata memamerkan paha. Saya sampai berkata pada Jessico, "Pemandanganku dadi paha ngene", lol. Karena banyak loli, saya pun sms Nohara mengabari bahwa banyak loli di Balai Kartini. Beberapa jam kemudian, Nohara membalas sms dengan "Onore neofeatherman". O yo, sewaktu menunggu itu, Jessico diwawancara oleh seseorang berkamera dengan co-card pers resmi dari panitia. Wah, berarti ada kemungkinan Jessico bakal nampang di vid official dari manajemen JKT48.
Semakin sore, sekitar pukul 4.30pm, gerbang dibuka. Penonton sudah mengular, terutama di pintu masuk untuk seat B, C, D. Masih menanti seorang lagi, lama, sampai akhirnya jelang maghrib, antrian penonton sudah tidak terlihat, sudah sepi. Barulah kami masuk ke gedung Kartika Expo ketika sudah maghrib. Di dalam sudah ramai, dapat satu lightstick gratis dari panitia. Ternyata benar, seat kami, seat B ada di urutan belakang. Kami duduk di urutan kedua dari belakang dengan jarak panggung yang cukup jauh. Agak kecewa tapi tidak apa-apalah, yang penting tetap bisa nonton konsernya. Di barisan depan dan belakang kami banyak orang Jepang. Pengaturan barisan seat ini tampak rapi dan masing-masing penonton dapat tempat duduk [kecuali seat D].
Pukul 6.30pm, MC mulai membuka acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Dubes Jepang dan Menparekraf Indonesia. Sambutan yang tidak penting menurut saya dan bahkan sedikit bikin facepalm. Pukul 7.00pm, konser menunjukkan tanda-tanda akan dimulai. Ditandai dengan overture yang diikuti sebagian besar penonton yang wota/fans. Pas ngelihat tata panggungnya, saya punya feeling jangan-jangan lagu pertama adalah Flying Get. Ternyata, benar saja, lagu pertama yang dibawakan oleh AKB48 adalah Flying Get. Sontak para penonton, termasuk saya, kegirangan. Saya, Jessico, dll pun naik berdiri di atas kursi karena terhalang oleh penonton di depan yang juga pada berdiri di atas kursi. Awalnya saya agak gak enak kalo berdiri di atas kursi karena pasti menutupi yang di belakang saya, tapi cuek saja lah, kalau gak berdiri gak bisa nonton. Uwoh, manteb sekali, baru lagu pertama sudah diberi Flying Get. Dan semakin mantab, ketika lagu kedua adalah Everyday, Kachuusha dengan gerakan dance yang mantab juga. Salah satu dance AKB48 favorit saya. Bertambah mantab ketika lagu ketiga adalah Iiwake Maybe. Ini lah lagu AKB48 yang pertama saya tahu dan saya suka. Kedua tangan saya pun tidak berhenti untuk menggerak-gerakkan lightstick.
Setelah Iiwake Maybe selesai, sesi jikoshokai [perkenalan] ke-16 member AKB48 yang hadir malam itu. Hanya tahu sedikit sih saya sebenernya, paling cuman Takahashi Minami [Takamina], Sashihara Rino [Sasshi], dan Miyazawa Sae. Yang paling epic dan bikin ketawa perkenalannya adalah Sasshi. Lagi-lagi Sasshi mengucapkan kata, "mancing" seperti yang diucapkannya pagi harinya. Yang tidak kalah epic dan bikin hnnggg adalah perkenalan siapa-itu-namanya-saya-lupa karena di akhir perkenalannya, dia mengucapkan "anata o mi, te, ru" sambil menunjuk ke arah penonton dengan nada genit menggoda. Saya pun kemudian menjatuhkan diri. O yo, selama perkenalan ini para member AKB48 berusaha memakai bahasa Indonesia sebisa mereka.
Perkenalan AKB48 selesai, sekarang saatnya sister mereka dari Indonesia, JKT48, untuk tampil. Membawakan lagu yang telah dinanti-nanti, sebuah lagu iklan Laurier, lagu lama AKB48 yang kembali di-cover JKT48 dalam bahasa Indonesia, yaitu Kimi no Koto ga Suki Dakara. Saya dan Jessico, serta penonton lain pun kegirangan. Baru kali ini dengar Kimi no Koto ga Suki Dakara versi JKT48 secara full. Masih banyak kekurangan sih tapi sudah lumayan lah. Selesai satu lagu, lanjut perkenalan JKT48 yang diawali dari Dhike. Saat perkenalan ini, member JKT48 lainnya yang tadi tidak ikut Kimi no Koto ga Suki Dakara juga naik panggung dengan kostum putih-merah, sedangkan yang tadi ikut memakai kostum hitam-kuning. Ternyata setelah perkenalan, JKT48 turun panggung dan dilanjutkan dengan penampilan beberapa sub-unit AKB48 yang lagu-lagunya saya kurang tahu.
Setelah itu, muncul masing-masing tiga member dari AKB48 [Takamina, Sasshi, Sae] dan JKT48 [Melody, Cleo, Shania] didampingi penerjemah. Jadi ini adalah sesi lawak, eh, sesi semacam tanya jawab antara AKB48 dengan JKT48 mengenai Indonesia dan Jepang. Wait, tadi ditulis sesi lawak? Yap. Gimana gak sesi lawak, lha wong Sasshi ngelawak bikin ketawa terus. Di awal sesi, Sasshi membawa buku yang diberi sampul. Sasshi lalu membaca kalimat, "Saya mau pesan..." dan disambung lagi dengan kalimat ntah apa saya lupa. Sontak para penonton termasuk saya tertawa. Penonton kemudian menyoraki Sasshi dengan "mancing, mancing!!", Sashiko pun lagi-lagi "mancing!". "Keributan" Sasshi ini sampai membuat Takamina berkata, "Ne, chotto" dan membuka sampul buku yang dibawa Sasshi dan ternyata isinya buku semacam panduan bahasa Indonesia-Jepang. Yang kembali bikin ngakak adalah pas Takamina tanya salah satu pakaian tradisional Indonesia seperti kimono di Jepang. Melody pun menjawab batik. Ntah karena apa, mendengar kata batik, Takamina langsung mengucapkan "batik" dengan ala "henshin" Kamen Rider. Saat Takamina sedang "batik~ batik~ batik!" tiba-tiba Sasshi nyeletuk "mancing!" juga dengan gaya henshin. Lolololol, benar-benar bikin ngakak pas sesi ini, maka dari itu saya sebut sesi lawak.
Puas ngakak, 16 member AKB48 kembali lagi ke atas panggung. Takamina kemudian sedikit berbicara mengenai gempa dan tsunami Jepang tahun 2011 lalu dan berterima kasih pada Indonesia yang telah turut membantu Jepang dalam menghadapi after-effect musibah itu. AKB48 pun kemudian membawakan lagu Kaze wa Fuiteiru. Jessico pun senang sekali dan bahkan sampai terharu karena lagu ini. Setelah Kaze wa Fuiteru, disusul dengan River dan Beginner. Untungnya pas Beginner tidak ada scene guro seperti di PV-nya yang uncensored. Selesai Beginner, salah satu member berkata bahwa setelah ini adalah saigo no kyoku [lagu terakhir] dan lagu itu adalah Ponytail to Shushu. Selesai itu, para member AKB48 turun panggung, lampu agak dipadamkan. Para penonton pun duduk kembali karena tahu pasti setelah ini encore. Kemudian para penonton pun mulai berteriak "ankoru [encore]" berulang kali. Pas pada teriak "ankoru" orang Jepang di belakang saya malah main plesetan dengan temannya. Dia berkata kalo ada merk bir namanya "ankoru biiru". Saya pun mudeng maksudnya. Yang dimaksud "ankoru biiru" itu adalah "anker bir" yang memang merk bir. Tidak hanya meneriakkan "ankoru", para penonton juga beberapa kali meneriakkan "AKB48" dan "JKT48" bahkan sampai menghentakkan kaki ke lantai [termasuk saya].
Waktu menunjukkan jam 8pm lebih. Para member AKB48 dan JKT48 naik ke atas panggung, tumpek blek. Terdengar suara sepeda dan itu berarti saatnya untuk Aitakatta. Yang versi Jepang alias versi asli AKB48. Dinyanyikan secara bergantian oleh AKB48 dan JKT48. Sungguh mantab, tangan saya pun tak berhenti memainkan lightstick. Setelah Aitakatta saatnya untuk yang paling ditunggu-tunggu, yakni Heavy Rotation. Juga yang versi Jepang. Satu gedung pun bergemuruh. Bisa dibilang, ini lah yang paling manteb di konser itu. Manteb ngelihat duet Sasshi dan Shania di depan. Saya pun ikut nge-chant karena chant yang paling saya bisa cuman di Heavy Rotation ini. Tangan pun juga tak berhenti memainkan lightstick. Ternyata Heavy Rotation benar-benar menjadi lagu terakhir di konser pertama AKB48 di Indonesia ini. Para member AKB48 pun mengucapkan kata-kata perpisahan. Dan lagi-lagi si Sasshi "mancing!" sebelum meninggalkan panggung.
Waktu menunjukkan pukul 8.20pm, konser telah usai. Saya dan Jessico masih kurang percaya kalau selesai secepat itu. Tidak langsung keluar, nunggu agak sepi, dan sempat foto-foto dulu.
Lalu keluar, ngikut circle-nya masku. Duduk-duduk dan ngobrol dekat ambulance. Kemudian saya bertemu dan ngobrol sejenak dengan comrade suezo, salah satu cah thread supercell di kaskus. Setelah itu ikut mengiringi kepulangan AKB48 dan JKT48 dari Balai Kartini. Barulah kemudian, sekitar pukul 9pm, saya dan Jessico pulang ke kosnya Kucing naik taksi. Di dalam taksi pun masih terasa euforia, sambil lanjut ngobrol-ngobrol tentang konser tadi.
Sesampainya di kos, ternyata Kucing sedang skpye-an dengan Neko. Langsung saja pamer, cerita konser tadi ke Neko dan juga Kucing. Tak lama berselang datanglah temannya Kucing yang kemudian mentraktir makan. Lagi-lagi, sepanjang perjalanan ke tempat makan, saya dan Jessico lanjut ngobrol tentang konser tadi terutama mengenai penontonnya. Selesai makan malam, balik ke kos, itung-itungan duit, mandi, terus online internet sebentar dan kemudian tidur.
Demikian bagian pertama dari dua bagian kisah perjalanan imba ke Jakarta demi AKB48-JKT48. Selanjutnya, menyusul bagian kedua mengenai acara lanjutan Japan Pop Culture Festival di hari Minggunya yang membuat senang dan terharu.

Sunday, 12 February 2012

AKB48 Twenty-Four Hours

Sebuah random post di hari Minggu yang cerah ini. Sebuah post yang masih berkaitan dengan dua postingan Lost in Jakarta. Namun, kali ini tidak lagi mengenai perjalanan yang imba sugiru itu, melainkan mengenai salah satu loot hasil dari perjalanan itu. Loot itu adalah sebuah photobook berjudul "AKB48 Twenty-Four Hours".
Seperti yang saya tulis di atas dan juga yang sudah saya tulis di postingan Lost in Jakarta part 02 sebelumnya, "AKB48 Twenty-Four Hours" adalah sebuah photobook yang berisikan foto-foto 16 member AKB48 dengan megane look. Megane? Yeah, I like meganekko, that's why I bought this. Photobook ini saya dapatken Minggu lalu, 20120205, saat mampir ke Kinokuniya, Jakarta. Dibeli setelah sempat galau antara mau beli ini, Newtype, atau Animedia. Kegalauan dalam memilih antara 2D dengan 3D. Uang cukup sih sebenarnya kalau mau beli itu semua tapi setelah itu saya akan kere. Setelah galau, saya pun memutusken untuk membeli photobook AKB48 ini yang ada di rak bawah deretan artbook anime/game dan itu pun tinggal dua buah. Okay, now let's take a look inside.
16 member AKB48 yang muncul di photobook ini adalah Watanabe Mayu, Oshima Yuko, Yokoyama Yui, Ichikawa Miori, Kojima Haruna, Sashihara Rino, Minegishi Minami, Shinoda Mariko, Maeda Atsuko, Kashiwagi Yuki, Miyazawa Sae, Takajo Aki, Kitahara Rie, Kasai Tomomi, Takahashi Minami, dan Itano Tomomi. Yang paling suka tentu saja bagiannya Mayuyu. Begitu buka halaman pertama langsung disambut Mayuyu dengan megane yang malah membuatnya tampak seperti salah satu NND dancer, Norakura. Chou zetsu kawaii, Mayuyu!! Ah, di sini Shinoda Mariko pun juga tampak seperti salah satu NND dancer favorit saya, apricot*, cuman beda warna rambut.
Sou ieba, beberapa teman langsung rekues scan photobook ini. Tapi saya belum sempat nge-scan dan di satu sisi saya juga takut ini photobook bakal rusak pas di-scan. Jadi ntah lah akan saya scan atau tidak nantinya. Karena eman-eman sekali kalau sampai rusak. 
End note : Wait, sepertinya akhir-akhir ini saya sering sekali nge-post tentang 48-related-stuffs. Maklum, sedang keracunan JKT48 sejak beberapa waktu lalu yang membuat saya sedikit banyak mengikuti AKB48 lagi setelah hampir dua tahun tidak menyentuh/mengikuti AKB48.

Friday, 10 February 2012

Lost in Jakarta part 02

Akhirnya bisa ada waktu juga buat nulis ini. Postingan berseri mengenai sebuah perjalanan yang imba sugiru dari Jumat, 20120203 sampai Senin dini hari 20120206. Sebuah perjalanan penuh suka, duka, emosi, euforia, senang, susah, dan galau dengan tajuk "Shiratsuki-BRK13 the Picnic". Oke, berikut adalah part 02, bercerita dari hari Minggu, 20120205 sampai Senin dini hari, 20120206, yang ditulis dalam sudut pandang saya.
Minggu, 20120205, waktu hampir menunjukkan pukul 05.00 am, saya mulai terbangun. Terdengar suara tivi disertai suara Nohara dan Pak Profesor. Keluar kamar, Nohara dan Pak Profesor langsung ribut karena akan ada liputan Hellofest yang mana saya dan Jem katanya ikut terekam. Oke, menunggu berita liputannya tayang. Begitu penyiar berita menyinggung Hellofest langsung Jem dibangunkan dari tidurnya sambil ribut, "Heh, kowe mlebu tivi Jem". Tapi ternyata sampai berita liputan itu habis tidak ada sama sekali sosok saya ataupun Jem yang tampak terekam kamera. Berarti itu hanya imajinasi Nohara dan Pak Profesor. Jem kembali ke peraduan sejenak. Sementara itu, persediaan stock makanan/minuman di kamar Herbras : mie goreng dua, mie rebus beberapa, sosis masih banyak, minuman menipis. Karena mie goreng tinggal dua, rebutan dulu, tapi akhirnya saya lah yang mendapatkannya. Masak mie goreng ditambah sosis yang langsung ikut direbus bersama mienya karena tidak ada minyak/mentega untuk menggoreng. Sarapan mie, terus mandi, secara bergantian, packing. Sekitar jam 07.00 am, empat laki-laki kamar Herbras ini sudah siap take-off dan check-out. Tapi seperti biasa kamar Ebony belum siap, jadilah nunggu dulu sambil nonton tivi, sampai akhirnya baru lah sekitar pukul 08.00 am semua personil dua kamar ini check-out dari Kalibata City dan menuju ke Kota Tua dengan menaiki KRL. Sempat di-troll KRL selepas Stasiun Jayakarta. KRL berhenti selama beberapa menit dalam kondisi KRL berada di atas karena ada KRL mogok di Stasiun Jakarta Kota. Tiba-tiba Blade mengabari tentang adanya penemuan sebuah kamera DSLR dan memberi nomor kontak yang bisa dihubungi. Langsung menghubungi nomor yang dimaksud dengan harapan bahwa itu benar kameranya Nohara yang hilang. Tetapi nasib berkata lain. Tipe, ciri-ciri dari kamera yang ditemukan itu berbeda dari milik Nohara. Akhirnya sampai sekarang kameranya Nohara masih ntah tidak jelas rimbanya.
Setelah di-troll beberapa saat oleh KRL, sampai juga di Stasiun Jakarta Kota sekitar pukul 09.15 am. Di sana sudah menunggu Kucing-Neko-Jessico-Morin. Menuju ke kompleks Kota Tua tepatnya ke Gedung Akar tempat di mana Zaza, Restu, Yuurei, Mbak Nana melakukan photosession. Dalam perjalanan menuju gedung itu tiba-tiba terbersit untuk flashmob di sana sebagai ganti gagalnya flashmob di Hellofest. Cah-cah BRK13 pun setuju. Setiba di Gedung Akar, kami pun misah, yang photses ya photses, yang mau flashmob ya flashmob. Menuju ke tempat yang mirip plain [bahasa Belanda, kira-kira artinya sejenis lapangan/taman, contoh : Parade Plain, Wilhelmina Plain]. Setelah dapat spot, langsung take Cirno no Perfect Sansuu Kyoushitsu dengan dibuat rasa flashmob. 
Take selesai, tapi ternyata, apa yang terjadi saudara-saudara, yang tadi itu belum terekam, orz. Tidak mungkin mau retake karena ini "rasa flashmob". Retake tapi pindah tempat. Cari spot lain di Kota Tua dan akhirnya memutuskan langsung saja ke Monas, retake di sana. Semua setuju. Ambil tas di Gedung Akar, pamit dulu sama Zaza, Restu, Yuurei, Mbak Nana yang mau photses, setelah itu baru lah take-off ke Monas. Yang ke Monas, saya, Jem, Ayik, Nohara, Pak Profesor, Jessico, Kucing, Neko, dan temannya Ayik [mbuh lali jenenge]. Sedangkan Morin sudah dijemput bapaknya jadi gak bisa ikut.
Naik busway , dari Jakarta Kota ke Harmoni, sempat Nohara terpisah bus tapi bisa selamat sampai Harmoni. Di Harmoni pindah ke bus yang jalurnya lewat Gambir, nunggu lama karena ramai sekali. Begitu dapat bus, tidak ada yang terpisah, tapi ada masalah lagi. Ternyata busnya harus memutar karena ada penutupan jalur. Akhirnya terdampar sampai ke Pasar Senen dan turun di sana untuk pindah bus lagi yang ke arah Monas. Ngantri lama, padat, ramai, panas, gerah. Ujung-ujungnya rombongan terpisah lagi. Akhirnya baru sampai di kawasan Monas sekitar hampir pukul 12.00pm. Cari tempat berteduh untuk mengistirahatkan badan. Duduk-duduk melepas lelah di atas rumput di bawah pohon sembari bercengkerama. Karena sudah terlalu lelah, batal lagi untuk retake flashmob di Monas. Sepertinya BRK13 memang tidak diizinkan untuk take vid odottemita di luar Semarang, setelah dua bulan lalu gagal di Jogja, sekarang gagal di Jakarta. Jadilah setelah istirahat, hanya foto-foto sejenak di Monas. 
Waktu pun sudah menunjuk pukul 12.30pm, itu tandanya harus segera bergegas ke Plaza Senayan kalau mau ketemu JKT48 lagi. Di sini rombongan misah lagi. Kucing-Neko-Jessico melancong ke Kebun Raya Bogor, jadi yang ke PS hanya enam laki-laki ini. Dengan alasan efisiensi dan efektifitas waktu, enam laki-laki ini naik taksi.
Tiba di PS, langsung disambut toilet, mampir dulu. Karena dirasa barang bawaan kami terlalu banyak, Pak Profesor usul untuk mencari dan menitipkan barang di tempat penitipan barang. Tanya satpam, katanya ada di basement. Oke, langsung masuk ke dalam PS. Baru jalan sebentar dari jarak yang agak jauh terlihat enam gadis berkostum kuning-hitam lewat dengan dibelakangnya diikuti beberapa gerombolan wota. YES!! JKT48 HAKKEN SHIMASHITA!! Langsung ikut kejar, lupakan tempat penitipan barang. Kalo para wota menenteng kamera, kami menenteng seabrek tas besar. Felt liek a stalker, mengikuti di belakang ke manapun enam gadis JKT48 itu melangkahkan kaki. Enam gadis itu adalah Shania, Sonia, Ochi, Gulla, Gaby, dan Delima. Sambil mengikuti mereka, saya juga berpikir, "Where're the others? Where's Dhikerin?". Saat sedang berhenti di satu titik, saya maju menghampiri salah satu gadis itu, sapa ya, lupa, kalau gak salah sih Gulla, dan langsung dikasih sebuah flyer Japan Pop Culture Fest dengan tanda tangan mereka berenam. Pas dikasih flyer sambil diomongin, "Dateng ya", saya pun hanya bisa menjawab, "Iya" sambil cengar-cengir sendiri. 
Lanjut jalan mengikuti mereka tapi ternyata kemudian enam gadis itu digiring oleh pihak manajemen menuju basement dan itu artinya berakhir sudah kegiatan JKT48 di PS. Dan itu berarti memang hanya enam gadis saja yang terjun ke PS. Sayang sekali gak ada Dhikerin, tapi tak apalah, yang penting sudah bisa ketemu JKT48 dalam dua hari berturut-turut.
Destinasi selanjutnya dan tujuan utama, Kinokuniya. Ketemu sama masku lagi dulu, dititipi kalender untuk ibu di rumah dan juga saya diberi sebuah t-shirt original AKB48. Setelah itu, sebelum ke Kinokuniya, cari tempat penitipan barang di basement, ketemu tapi ternyata tidak menerima penitipan barang besar-besar, orz. Terpaksa menenteng tas-tas besar yang bikin pundak pegal ke Kinokuniya yang ada di lantai 5. Sesampainya di Kinokuniya, ada perasaan lega, akhirnya bisa kembali ke tempat ini lagi. Saya berkomitmen harus membeli sesuatu di Kinokuniya kali ini, setelah tahun lalu tidak beli apa-apa. Sesi galau pun dimulai melihat banyaknya ratjoen maut di sana. Yang paling galau tentu saja saya dan Nohara. Saya galau antara ingin beli photobook AKB48, Newtype, atau Animedia. Nohara galau ingin beli guidebook Weiss Schwarz tapi duitnya tidak cukup. Benar-benar otaku-fanboy mode di Kinonukiya, enam laki-laki menggerombol dengan tampang excited di depan tumpukan buku, hanya Jem saja yang kurang excited. Setelah galau akhirnya saya putuskan untuk beli photobook AKB48 bertajuk "AKB48 Twenty-Four Hours" yang isinya foto-foto 16 member AKB48 dengan megane [kacamata]. Nohara akhirnya teken kontrak dengan QB, ngutang kas Shira buat beli guidebook Weiss Schwarz. Puas di Kinonukiya, saatnya cari makan. Cari di food court di basement PS, sepertinya mahal-mahal. Akhirnya cari fastfood macem KFC, tapi karena gak tahu ada atau tidak di PS memutuskan mau cari di Senayan City. Akhirnya tanya satpam dan ternyata ada KFC di lantai 3, langsung saja menuju ke sana. Btw, enam laki-laki ini berjalan liek a boss dengan pedenya nenteng-nenteng tas besar di dalam mall yang cukup elit itu. Tampak menandakan bahwa kami dari perantauan ditambah dengan gaya bicara dengan basa Jawa yang tentu beda dari orang-orang di sana.
Tiba di KFC, pesan makanan, dan yang paling membahagiakan adalah akhirnya bisa duduk. Makan, istirahat, pamer dan foto-foto loots, ngobrol-ngobrol [dengan basa Jawa tentunya]. Tiba-tiba Restu dan Yuurei datang dan langsung menghabiskan kentang goreng. Mereka berdua turut pesan makan. Istirahat dirasa cukup sekitar jam 04.00 pm, beranjak dari tempat duduk menuju ke Stasiun Pasar Senen naik bus Patas AC jurusan Ciputat-Pasar Senen dari bundaran Senayan. Sampai Pasar Senen sekitar jam 05.00pm, menuju sebuah minimarket beli minuman dan jajanan untuk persediaan di spoor. Setelah itu, duduk berkumpul di salah satu sudut stasiun dan pokeran liek a boss. 
Sementara itu, Zaza dan Mbak Nana sudah di dalam stasiun setelah naik KRL dari Jakarta Kota. Saat pokeran ketemu juga dua makhluk dari Jogja, si Akuma dan Bung Kai yang juga menanti KA ke Jogja. Kemudian ikut tongkrongan juga Blade dan Nyonya Blade yang ternyata jadinya pulang Semarang naik Senja Utama dan satu gerbong. O yo, saat menunggu KA, karena ada tiket nganggur satu milik Akira yang batal, diuangkan saja itu tiket dan ujung-ujungnya buat beli donat.
Waktu menunjuk pukul 7.10pm KA Senja Utama pun mulai bergerak menuju Semarang. Di awal-awal tampak rombongan ini yang paling ramai di dalam gerbong, tapi semakin malam satu per satu mulai tidur. Saya dan Nohara sempat membuka loots masing-masing hasil dari Kinokuniya dan uwoh, isi photobook-nya mantab. Mayuyu chou zetsu kawaii!! Malah tampak seperti Norakura. Kembali ke kereta api, suasana tenang karena pada tidur kecapekan. Sampai di Semarang, Senin pagi, 20120206, di Stasiun Tawang yang sudah tidak banjir. Saya pulang ke rumah, tidak sempat istirahat karena harus berangkat kerja hari pertama. Hasilnya beberapa hari kemarin saya tepar akut.
Epilog. Jujur saja perjalanan ini telah menjadi perjalanan yang paling berkesan dalam hidup saya. Banyak halangan, rintangan, masalah yang harus dilalui dari pertama, dari sejak sebelum berangkat, sampai pulang ke Semarang lagi. Perjalanan yang IMBA sugiru. Penuh suka dan duka, serta galau. Sayang sekali, setelah perjalanan ini sepertinya semua akan mulai sibuk dengan kehidupan masing-masing, termasuk saya. Jadi, ntah kapan bisa melakukan perjalanan imba seperti ini lagi. Btw, dua minggu lagi, insya Allah saya akan kembali ke Jakarta lagi, nonton konser AKB48-JKT48 tanggal 20120225. Sudah registrasi dan sudah dibayari, tinggal cari tiket spoor. Ahahahahahaha.wav. Sekian.

Thursday, 9 February 2012

Lost in Jakarta part 01

Akhirnya bisa ada waktu juga buat nulis ini. Postingan berseri mengenai sebuah perjalanan yang imba sugiru dari Jumat, 20120203 sampai Senin dini hari 20120206. Sebuah perjalanan penuh suka, duka, emosi, euforia, senang, susah, dan galau dengan tajuk "Shiratsuki-BRK13 the Picnic". Oke, berikut adalah part 01, bercerita dari hari Jumat, 20120203 sampai Sabtu, 20120204, yang ditulis dalam sudut pandang saya.
Jumat, 20120203, selepas jumatan mendung mulai menggelayut di kota Semarang dan tak lama kemudian turun hujan sangat deras. I had a bad feeling about this. Agak sore, saya sedang ngebut download BRS eps 01, tiba-tiba Tomi Ali mengabari Stasiun Tawang banjir. Saya masih cuek. Selepas nonton BRS eps 01, mandi, bersiap menuju Stasiun Tawang dan hujan belum kunjung reda. Selepas maghrib, akan berangkat, HP berbunyi terus karena pada galau dengan banjir dan sulitnya mendapat taksi [saya juga kesulitan dapat taksi]. Akhirnya dapat taksi, berangkat, jemput Jessico, lalu berangkat ke Tawang bareng. Suasana galau terjadi di dalam taksi. Laporan dari Nohara dan Pak Profesor mengabari Tawang dan sekitar banjir, taksi tidak akan bisa lewat. Sementara Akira mengabari sedang galau tingkat tinggi karena rumahnya kebanjiran hingga akhirnya tidak jadi ikut ke Jakarta. Selepas lewat Stasiun Poncol, banjir pun mulai terlihat, taksi yang saya dan Jessico naiki pun jadi terasa seperti naik kapal. Taksi pun putar balik lewat Jalan Pemuda. Sesampainya di sekitar Johar, banjir parah. Akhirnya putar lagi cari becak dan saya serta Jessico naik becak dari Sri Ratu ke Stasiun Tawang karena hanya becak lah yang bisa menembus banjir itu. Setelah berjuang naik kapal, eh, becak, sampai juga di Stasiun Tawang. Banjir, benar-benar banjir. Kereta Senja Utama pun delay selama hampir satu jam. Barulah ketika hampir jam 9 malam, kereta Senja Utama yang dinaiki rombongan kloter 1 pun berangkat. Tujuh orang berada di kloter 1 ini, saya, Nohara, Yuurei, Jessico, Kucing, Neko, Pak Profesor. Sementara itu, rombongan kloter 2 yang sedianya akan berangkat dengan kereta Senja Kediri pada pukul 22.30 ternyata harus delay parah. Sekitar pukul 2am, kloter 1 sudah berada selepas Cirebon, sedangkan kloter 2 baru saja take off dari Stasiun Tawang. Semua ini gara-gara banjir.
Sabtu, 20120204, jelang pukul 5am, KA Senja Utama tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Subuhan lalu istirahat di peron sambil berkoordinasi dengan kloter 2. Sembari menunggu KRL pertama, perut pun terasa lapar. Mencari makan di dalam stasiun dan menemukan warung-warung dengan nama-nama luar angkasa [maka dari itu saya sebut Intergalactic/Interstellar Waroeng]. Memutuskan makan di sebuah warung padang yang sepertinya murah. Setelah makan, pas bayar semuanya terbelalak mengetahui harganya. Saya dan Nohara yang hanya makan nasi, telur, kering tempe, dan es teh harus bayar IDR 20000, padahal rasanya jauh dibanding Salero Mbah Jack. ONORE INTERGALACTIC WAROENG!! Hampir pukul 7am, KRL Commuter Line tiba, kami pun segera menaikinya secara gratis menuju ke Kalibata. Ini pertama kalinya saya naik KRL eks-Jepang yang seperti di anime-anime, ternyata keretanya alus. Tiba-tiba teringat ini : 
Sekitar satu jam perjalanan tibalah di Kalibata dan langsung menuju apartemen Kalibata City untuk check in. Menyewa dua kamar untuk cewek dan cowok. Yang cewek di tower Ebony lantai 11 sedang yang cowok di tower Herbras lantai 10. Pas naik lift langsung teringat ini :
Check-in, mandi, siap-siap, rombongan kloter 1 ini berkumpul di Herbras. Tak lama berselang kloter 2 pun tiba di Ebony. Sekitar pukul 12pm, si Jem mengabari kalo sudah sampai di Bandara Soekarno-Hatta dan bergegas ke Balai Kartini. Bocah-bocah Herbras yang memang sudah siap pun segera bergegas dan ngecek Ebony dulu. Ternyata cah-cah Ebony belum siap, akhirnya tinggal, karena kami harus mengejar flashmob jam 1pm. Naik taksi, macet, sampai di Balai Kartini, flashmob sudah selesai. Langsung cari Jem dan Morin yang sudah ada di sana duluan. Sungguh padat cosplayer dan manusia di Balai Kartini, sasuga Hellofest. Kemudian ke belakang gedung arah Kartika Expo, ketemu cah-cah taksi 2 [Jessico-Kucing-Neko-Ayik]. Ketemu, ngobrol bentar, tiba-tiba lewatlah di depan kami para gadis dengan pakaian ala seifuku putih-merah di hadapan kami. YES!! JKT48!! Langsung heboh dan speechless melihat JKT48 secara langsung dan terutama lihat Dhikerin maskeran.
Saya, Jessico, dan Morin langsung mengejar JKT48 di belakangnya ke arah Kartika Expo, meninggalkan bocah-bocah. Walking liek a boss behind JKT48. Ketika JKT48 masuk ke backstage tiba-tiba Morin ilang. Saya dan Jessico lalu masuk ke kerumunan wota untuk mencari posisi terbaik buat nonton. Di antara kerumunan wota, ketemu masku dan langsung dikasih tiket handshake satu yang tentu saja membuat Jessico iri. Ngobrol masalah konser AKB48 juga, saya dan Jessico pun langsung ikut booking dua tempat. Setelah disuguhi beberapa vid short-animation, tibalah saat-saat yang dinanti-nantikan, JKT48!! Langsung merangsek ke depan hingga akhirnya Jessico benar-benar di depan panggung. Lagu pertama, Heavy Rotation, kemudian disambung lagu kedua, Aitakatta. Uwoh, muanteb!! Sensasi nge-chant bersama, sensasi melihat JKT48 secara langsung, dan sensasi saat roknya mengembang, lol. Selama nonton perform ini tentu saja mata saya lebih banyak tertuju ke arah Dhikerin.
Selesai perform, sesi handshake dimulai. Saya dan Jessico cari-cari tiket dulu dan ternyata sudah habis. Jessico pun sangat desperate, melas, kecewa karena gak dapat tiket handshake. Ide gila pun muncul, Jessico mau nyelip ntah itu di depan, belakang, atau samping saya sapa tau bisa lolos dari penjagaan. Tiba-tiba lewatlah mbak-mbak cosu Inori membawa empat tiket, Jessico pun langsung mengejar dan meminta satu tiket dan ternyata dikasih. Thanks Inori!! Kami berdua memilih handshake agak terakhir-terakhir. Saat antri handshake, sempet ketemu lagi dengan Bung Kai yang sedang bersama bocah-bocah /ton/, ketemu juga dengan comrade Aditya Bintang Aji [ABA]. Tibalah saatnya untuk handshake. Dua orang dari Semarang dengan pakaian mencolok ini pun naik ke atas panggung, salaman satu per satu dengan semua member JKT48. I was speechless due to the happiness. Dan yeah, salaman serta face to face dengan Dhikerin!! OH DESIRE!! URESHIKATTA!! Maru de yume mitai. Sou, yume mitai. Benar-benar mimpi yang jadi kenyataan. Curhat bentar, beberapa hari sebelum ke Jakarta, di dalam mimpi saya bertemu Dhike dan Ghaida di suatu event dan ternyata yang dimaksud event di mimpi itu adalah Hellofest. Kembali ke handshake, di antara banyak orang yang handshake sepertinya hanya segelintir cosplayer yang ikut dan dua di antaranya dari Semarang. Kami berdua jadi merasa perjuangan "naik kapal" kebanjiran malam hari sebelumnya menjadi sangat worth dan tidak sia-sia karena bisa terbayar dengan kepuasan nonton perform dan handshake dengan JKT48.
Setelah itu kembali ke rombongan dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan tongkrongan, diwawancara tiga orang. O yo, diberi photopack JKT48 dari masku tapi isinya gak ada Dhikerin, lalu beli lagi dengan uang sendiri dan tetap gak dapat Dhikerin. Sepertinya fotonya Dhikerin itu rare item. Sementara yang ini tongkrongan di Kartika Expo, di gedung depan ternyata rombongan Ebony sudah sampai. Saat hendak menuju ke gedung depan, tragedi terjadi. Tas kamera yang berisi kamera DSLR milik Nohara yang selalu diletakkan di sebelah rombongan beserta tas-tas lain tiba-tiba raib, ntah dicuri siapa. Mood kami pun langsung turun. Sempat lapor kehilangan ke panitia juga. Kemudian baru lah menuju ke gedung depan untuk jumpa yang lain. Hilangnya kamera Nohara membuat mood menurun dan malas mau melakukan sesuatu. Agenda flashmob odottemita BRK13 pun buyar. Kami pun lebih banyak menghabiskan waktu di gedung depan, tongkrongan, dan juga foto-foto tentunya. BRK13 pun juga membagi-bagikan DVD. Sempet ketemu juga dengan pelopor Yaranaika odottemita Indonesia, si blacksaversgun.
Hari semakin malam, saya dan beberapa yang lain sudah tampak capek, dan mood saya pun sudah hilang. Akhirnya cah-cah Herbras pulang dulu sekitar jam 7.30pm. Tapi sebelum itu foto-foto dulu di depan papan bertuliskan Hellofest. Foto-foto tiga sesi, sesi Shira, sesi rombongan Semarang, dan sesi BRK13. 
 Setelah itu pulang ke apartemen, yang cah Ebony masih bertahan di Balai Kartini. Naik taksi lagi. Sampai di Kalibata City, saya, Jem, Pak Profesor, dan Nohara ke kamar Ebony dulu merampok persediaan makanan dan minuman untuk pesta empat lelaki di kamar Herbras. Baru kemudian balik ke Herbras dan di sana Kucing, Neko, dan Jessico sudah nyaman berbaring. Ganti baju, kemudian cerita-cerita dulu me-review perjalanan dari berangkat hingga di HF, sambil masak mie. Sekitar jam 9.30pm, Kucing, Neko, dan Jessico take off menuju ke kosnya Kucing di Rawabelong, nginep di sana dan meninggalkan empat laki-laki di kamar Herbras. Setelah itu, mandi, pokeran, nonton tivi, makan, bahas keuangan, dan planning agenda untuk hari Minggu, 20120205. Karena capek, Nohara dan Pak Profesor tidur duluan, kemudian saya juga masuk kamar, sedang Jem mandi tengah malam. Di kamar, sebelum tidur, buka fb dulu via HP dan mendapati kabar bahwa JKT48 akan bagi-bagi flyer Japan Pop Culture Festival di Plaza Senayan esok harinya. Langsung excited tengah malam sambil berkata, "Hwe lha beneran, emang meh ning Kinokuniya PS og" [artinya : wah kebetulan, emang mau ke Kinokuniya Plaza Senayan]. Setelah itu tidur dengan tenang.
Demikian lah bagian pertama dari postingan Lost in Jakarta. Yang bagian kedua menyusul dan akan menyajikan kisah perjalanan yang tidak kalah imba-nya.
Note : Saya benar-benar merasa seperti mbah-mbah lolicon di event ini.