Wednesday 26 April 2017

Wawancara Saitou Shuka dalam Majalah Dengeki G's Magazine Aqours Spring Special 2017

Dua hari lalu, 24 April 2017, sampai juga di tangan sebuah paket berisi Dengeki G's Magazine Gougai Aqours Spring Special 2017. Terbilang tipis sih, tapi isinya padat dan ada bonus poster ukuran B2 yang terbilang besar. 
Di dalamnya ada wawancara dengan masing-masing anggota Aqours. Sudah barang tentu termasuk dengan Shukashuu. Sudah pernah lihat scan-nya tapi versi cetak fisik memang punya sensasi tersendiri. Ini indah!
Muncul hasrat untuk menerjemahkannya setelah baca-baca wawancaranya Shukashuu. Lalu, jadilah postingan ini. Oh ya, wawancara ini sebelumnya pernah dimuat di majalah Dengeki G's Magazine edisi September 2016. 
Berikut di bawah ini wawancara Shukashuu yang diterjemahkan oleh saya sendiri. Artikel asli dari majalah Dengeki G's Magazine Kogai Aqours Spring Special 2017.


[Lingkaran pojok kanan atas]
Wawancara Aqours
Saitou Shuka sebagai Watanabe You

[Yang di bawah lingkaran]
Tiap dengar call & response, semua rasa lelah dan sakit seketika hilang!!

[Yang di balon dialog]
Oleh semuanya aku dipanggil "Shukashuu".
Aku sangat suka menari.

[Profil]
Saitou Shuka
Lahir tanggal 16 Agustus, berasal dari Prefektur Saitama. Menari adalah keahliannya dan sudah ditekuninya terus menerus sejak kelas 4 SD. Makanan favoritnya cheese in hamburg dan kentang. Tapi ia belum tersadarkan oleh kelezatan yakiniku. Anggota Aqours yang paling muda. 

Menyanyikan dengan penuh semangat lagu wajib "Bokura wa Ima no Naka de" dengan menarikan koreografinya Honoka!

--- Pertama-tama, tolong jelaskan alasan mengapa tertantang mengikuti proyek Love Live! Sunshine!! ini!
Aku pertama kali mengetahui tentang Love Live! itu dari School Idol Festival. Main gimnya dulu, baru kemudian mulai mendengarkan lagu-lagunya. Di situ, para dabernya tidak hanya sekedar berakting, tapi juga menyanyi dan menari menyingkronisasikan dengan karakter yang diperankannya. Bagiku itu sesuatu yang sangat baru dan aku pun tertarik ke dalamnya berkat daya pikat itu. Sewaktu mengikuti audisi, aku masih SMA. Tanpa memikirkan apa yang terjadi jika nantinya lulus seleksi, aku langsung bertekad, "Aku ingin berpartisipasi dalam karya yang sangat kusukai ini!". Apalagi sejak SD aku sudah menekuni berbagai genre tarian, utamanya pada genre jazz dan hiphop, karenanya aku pun berharap bisa menggunakan dengan segenap jiwa keahlianku ini  jika bergabung ke dalam Love Live!.

--- Pasti sebagai seorang penari Anda pernah berdiri tampil di atas panggung, kira-kira manakah yang lebih membuat grogi?
Yang ini, haha. Groginya serasa melebihi semangat yang sudah maksimal!! Sewaktu audisi di studio, jurinya ada banyak dan auranya terasa kuat banget, tapi karena ini kesempatan sekali seumur hidup, tanpa takut gagal, aku membulatkan tekad untuk melakukan apa yang bisa kulakukan sekarang dengan sekuat tenaga. Pas diputar lagu wajibnya, Bokura wa Ima no Naka de, karena aku hafal semua koreonya Honoka, jadi aku bisa menarikannya sesuai irama lagunya. Hatiku serasa meletup-letup dan tanpa kenal lelah. Karena itu, begitu dikabari kalau lulus audisi, aku nangis sekencang-kencangnya saking terharunya. Bisa lulus audisi untuk karya yang sangat kusukai itu rasanya seperti mimpi. Dari lubuk hatiku terpancar perasaan yang tak bisa kuungkapkan dengan kata-kata, seperti bilang, "Perasaan apa ini ya?". Manusia itu, bisa nangis juga ya di saat-saat senang. 

--- Setelah itu, ada pengumuman para pemerannya di majalah ini...
Benar. Muncul di Dengeki G's Magazine edisi Juni 2015. Tertulis, "Love Live! Sunshine!!, Saitou Shuka sebagai Watanabe You". Saat itu, setelah mengerti situasi dan posisi diriku, tekanan dalam diriku pun makin membesar, serasa kayak, "Uwaah!!", haha. Dengan tuntutan bahwa kami harus bisa menyanyi dan menari dengan kualitas tinggi, serta untuk menjawab harapan para penggemar, kira-kira apa yang bisa kulakukan sebagai anggota Aqours. Ketika memikirkan itu, tekanannya semakin menguat, tapi berkat keberadaan semua anggota, tekanan tersebut terasa turun jadi sepersembilannya. Memang, jika kami bersama-sama bersembilan, jiwa raga ini terasa lebih kuat lho. Karena aku belum pernah berkarir sebagai seorang daber, sewaktu proses rekaman, aku mendapat banyak dukungan dari semuanya. Dalam lubuk hatiku merasa, "Mungkin aku terasa jadi penghalang bagi yang lainnya ya?", dan ada kalanya aku mengirim sms yang berbunyi, "Hari ini maafkan aku ya". Tapi terus dibalas, "Eh, itu bukan salah Shukashuu kok! Kamu boleh kok mengandalkan kami". Semuanya baik banget ya mau mengajariku. Sebagai gantinya, aku ingin membalas budi dengan tarian yang jadi keahlianku.

Kesalahan saat menari yang jadi penyesalan mendalam!!
Menambah porsi latihan demi koreografi yang sempurna.

--- Apa semua anggota sudah akrab sejak awal?
Pada saat kami bersembilan pertama kali bertatap muka di ruang rapat Lantis, rasanya tegang. Ikatan yang kuat mulai tumbuh saat pelatihan empat hari tiga malam. Menu pelatihannya, di sela-sela program latihan tari, juga ada sesi rekaman dan latihan olah vokal. Bisa saling memperlihatkan sisi lain masing-masing, bisa masak dan makan bersama, itu semua suatu interaksi yang sangat berharga. Pas istirahat bisa haha hihi sama semuanya, ah, senangnya. Yang sampai sekarang tak bisa kulupakan itu, saat hari ketiga harus menunjukkan hasil latihan selama ini. Di hari itu, meski belum pernah sekalipun menari tanpa melihat cermin, tiba-tiba disuruh menari tanpa menghadap cermin. Tanpa cermin, itu berarti kami tidak bisa saling melihat gerakan dan posisi tarian masing-masing. Kalau masing-masing dari kami bergerak tanpa menggunakan perasaan dan empati, pasti saling nabrak. Tapi begitu kami coba menari, ternyata itu tak terjadi!! Dalam waktu sesingkat itu, aku terkejut dengan apa yang dihasilkan oleh grup ini. Dan aku pun merasa, ini kalau semakin sering latihan, tak salah lagi akan jadi sesuatu yang hebat. Aku merasa berterima kasih pada pelatihan ini, karena, daripada disebut ikatan atau kekompakan, lebih tepat kalau disebut jiwa kami sudah benar-benar menyatu.  

--- Selanjutnya, dengan menengok kegiatan setahun ke belakang, hal apa yang paling berkesan bagi Saitou?
Yang paling membuatku senang itu saat You-chan terpilih di peringkat 1 dalam pemungutan suara untuk menentukan posisi center single kedua. Awalnya sih serasa gak percaya, "Eh? Ini beneran!?", tapi beberapa saat kemudian dengan perasaan terharu aku berkata, "Selanjutnya You-chan yang jadi center ya...". Bagiku, itu memang yang paling bikin bahagia dalam setahun ini. Lalu, yang juga membuatku merasa bahagia adalah saat tanggal 11 Januari diselenggarakan acara khusus untuk memperingati rilisnya single pertama. Untuk pertama kalinya kami bersembilan tampil menyanyi dan menari di hadapan para penggemar. Saat kami berdiri di atas panggung, call & response bersahutan, sempat kaget dan mikir, "Padahal belum ada setahun sejak debut, apa mereka bener mau call & response?". Kalau kita jatuh, kita sering mengucapkan mantra, "Sembuh datanglah, sakit pergilah", ya kan? Sama seperti itu, tiap dengar call & response, semua rasa lelah dan sakit itu seketika menghilang entah ke mana!! Di saat itu aku menyadari bahwa bagi kami, suara dari para penggemar itu hal yang paling menyentuh sanubari, bahkan merupakan sesuatu yang penting ya. Kalau dipikir lagi sekarang ya, menurutku, saat di mana terdengar suara dari semua penggemar itu merupakan saat-saat yang paling membahagiakan. Saat kulihat dari atas panggung, ada banyak senyuman terpancar. Dengan bagaikan menekan tombol shutter, kuingin mengabadikannya dengan mataku sendiri, dan ketika senyuman dari semuanya itu bisa terpotret dalam hatiku, sungguh bahagia rasanya. "Aah... demi bisa melihat senyuman ini, yuk berlatih lebih giat lagi, yuk lebih berkembang lagi", itulah tekadku yang semakin bulat.

--- Sebaliknya, apa ada hal yang membuat kecewa?
Saat acara 11 Januari, aku melakukan kesalahan pada koreoku. Padahal dari dulu sampai sekarang aku tak pernah sekalipun melakukan kesalahan, begitu salah untuk pertama kali, reaksiku kayak, "Huwee!?"!! Aku jadi panik banget lho. Kalau dalam menari saja aku gagal, rasanya tidak ada lagi sisi baik yang bisa kutonjolkan. Secara pribadi aku merasa sudah banyak berlatih, tapi karena gagal itu berarti latihannya masih kurang. Sejak saat itu, porsi latihanku kutambah agar bisa balas dendam di konser perdana nanti. Lalu, kali ini di hadapan para penggemar, aku ingin menampilkan tarian yang bisa diterima oleh semuanya.

--- Ngomong-ngomong, di rumah apa ada lantai dansa yang luas...
Gak ada!! Karena rumahku itu rumah biasa, jadi kamarku juga merangkap tempat latihan (haha). Agar suaranya tak berisik ke luar, jendela dan pintunya kututup. Ruang tertutup itu panas, panas! Tapi, kalau aku menghidupkan kipas angin, berarti aku kalah!!

Sumber gambar yang telah dipindai berasal dari: http://i.imgur.com/YSUTsA5.jpg

No comments: