Saturday 30 July 2011

Seizon senryaku shimashouka?

Salah satu anime musim panas ini yang saya ikuti adalah Mawaru Penguindrum. Sebuah anime yang di luar dugaan saya ambil dan ikuti. Di luar dugaan, karena sebelumnya saya tidak tahu kalau ini anime ada di list anime summer 2011 dan saya baru tahu dan baru tertarik setelah melihat beberapa komen orang-orang yang menonton episode perdananya.
Jadi anime ini bercerita tentang dua bersaudara laki-laki bernama Kanba dan Shouma yang hidup bersama adik perempuan bernama Himari yang mengidap suatu penyakit. Pada suatu hari saat mereka bertiga berjalan-jalan di suizokukan tiba-tiba Himari ambruk dan kemudian dinyataken telah meninggal. Tiba-tiba Himari bangkit sambil meneriakkan "SEIZON SENRYAKU!!" dengan sebuah topi berbentuk penguin di kepala. Himari pun hidup kembali. Kemudian mereka bertiga mendapat kiriman yang ternyata berisi tiga ekor penguin yang sangat geblek. Dan setelah itu Himari yang dikendalikan topi penguin memerintahkan Kanba dan Shouma untuk mendapatkan apa yang disebut dengan Penguindrum yang kemungkinan terdapat pada diri seorang cewek bernama Oginome Ringo. Oginome Ringo sendiri ternyata adalah seorang stalker tingkat tinggi yang men-stalk seorang guru sekolah Kanba dan Shouma yang bernama Tabuki. Ringo selalu berusaha mewujudkan apa yang tertulis di dalam buku diarinya untuk mewujudkan apa yang dianggapnya sebagai takdir. Ringo sangat percaya dengan apa yang disebut dengan takdir/unmei/destiny, berkebalikan dengan Kanba yang tidak suka dengan kata takdir/unmei/destiny. Cerita anime ini memang berkaitan dengan kata takdir/unmei/destiny. Sejauh postingan ini ditulis, Mawaru Penguindrum sudah mencapai eps 04. Studio yang memproduksi anime ini adalah Brain's Base. Beberapa art di anime ini malah mengingatkan pada anime bikinan Shaft. Ceritanya sangat menarik dengan berbagai unsur yang masih menjadi misteri, seperti apakah Penguindrum itu sebenarnya, ditambah dengan kegeblekan para penguin yang tingkahnya bikin ngakak. Lagu-lagu yang digunakan pun juga sangat bagus dan terkesan underrated. OP theme-nya diisi Yakushimaro Etsuko dengan lagu Nol-nil, sedang ED theme-nya diisi coaltar of the deepers dengan lagu Dear Future yang terasa sangat underrated sekali. Selain lagu OP-ED juga ada lagu insert saat scene Himari berubah, yaitu lagu Rock Over Japan, yang aslinya adalah lagunya ARB, yang di sini di-cover oleh Triple H. Nuansa lagu Rock Over Japan pun berubah, jika aslinya ARB membawakan dengan nuansa yang nge-rock dan GAR, maka Triple H membawakannya dengan nuansa yang ceria, maklum lah Triple H kan band afevo.
Kesimpulannya, Mawaru Penguindrum menjadi top priority saya di akhir pekan karena memang menampilkan sesuatu yang "fabulous max". Jadi, seizon senryaku shimashouka?

Friday 29 July 2011

World is mine!


Akhirnya tayang juga Arakawa Under the Bridge versi dorama episode pertama dan saya sudah menontonnya. Eps 01 ini ternyata berdurasi hampir sama dengan versi anime, padahal biasanya durasi dorama bisa mencapai 45 menit. Dan seperti anime-nya, dalam satu episode juga dibagi menjadi beberapa part, dan di eps 01 ini dibagi menjadi tiga part. Yang mengisi theme song-nya adalah Galileo Galilei dengan lagu Sayonara Frontier. Cerita eps 01 ini cukup menarik sih tapi banyak sekali perbedaan antara versi anime dengan versi dorama ini. Perbedaan itu antara lain, pertama, saat adegan Ric yang dipaksa melepas celananya yang kemudian digantung di atas jembatan, jika di anime itu adalah akibat aksi anak-anak kecil gak jelas yang berkeliaran di sekitar jembatan, sedang di versi dorama itu adalah akibat aksi Stella dan duo Tetsujin Kamen Kyoudai. Kedua, di versi anime pada eps 01, baru diperlihatkan pertemuan Ric dengan Nino dan Sonchou, tapi di eps 01 versi dorama, Ric tidak hanya bertemu dengan Nino dan Sonchou tapi juga bertemu Stella, Tetsujin Kamen Kyoudai, Sister, Last Samurai, dan Hoshi [walau pun Hoshi hanya keluar beberapa detik terakhir]. Selain dua hal tersebut, perbedaan itu juga mencakup setting dan dialog. Overall, lumayan lah, walaupun menurut saya belum bisa menandingi tingkat epicness versi anime bikinan Shaft. Yang jadi Ric pun juga belum menandingi kegendengan Hiroshi Kamiya, ekspresi-ekspresinya pun kurang bodoh. Reaksi-reaksi Ric yang heboh saat bertemu Sonchou pertama kali, seperti "MIDORI-IRO DA!! MIDORI DA MONO, MIDORI DA MONO!!" atau "MINNA, DENPA DAAAA!!" pun tidak ada dalam versi dorama ini. Kalau yang jadi Nino sih lumayan, setidaknya sudah berusaha mengeluarkan suara seperti Maaya Sakamoto. Yang jadi Sonchou, juga lumayan lah. Kalau yang jadi Sister sih tubuhnya kurang GAR tapi suaranya juga berusaha menyesuaikan yang di anime.
Saya sepertinya tetap akan nonton. Dan itu berarti ini akan menjadi dorama kedua yang saya tonton dan ikuti setelah sebelumnya saya hanya pernah nonton dorama Akihabara@DEEP.

Wednesday 27 July 2011

It's all Schneewitchen's fault!

Last Sunday, 20110724, I became a jury for cosplay competition in a local Japanese event. Among the cosplayers who participated in the competition, there was a girl cosplaying as Schneewitchen. A few days before the event, I completely didn't know from what series Schneewitchen is, my only clue about Schneewitchen was the "Marchen" word. A night before the event [Saturday night], I asked Mbah Google about Schneewitchen, and Mbah Google answered that Schneewitchen is from Sound Horizon [Sanhora]'s album, Marchen.
Back to the event, when the girl cosplaying as Schneewitchen perfomed, she used Sanhora's song from album Marchen as backsound. That was my first time listening Sanhora's song. My first impression to that song is "Wow, IMBA!!". After her performance ended, she did some little promotion to promote Sanhora and even said that anybody who like Sanhora can contact her. Because of that, I became curious about Sanhora and after I got home from the event, I downloaded Marchen, listened all songs in that album, and said "Wow, it's awesome, unique, and IMBA!!" The songs are like stories, and I think it is like a musical theatre.
Since that day till now, I've listened Sanhora's songs again and again, downloaded its other albums. My favorite songs are 硝子の棺で眠る姫君 [it is read "Garasu no Hitsugi de Nemuru Hime-kun" or "Garasu no Hitsugi de Nemuru Himegimi"?] from Marchen and Shinryaku Suru Mono Sareru Mono from Seisen no Ibara, but I like other songs too. Ah, I really want to watch Sanhora's 7th story concert, Marchen, which is according to the trailer that I wathced, the concert was like a musical theatre, and it really interests me. By the way, the DVD of 7th story concert is released today in Japan [cmiiw], so where [and when] can I download the DVD-rip version? :p

Monday 25 July 2011

Perpaduan Tata Audio-Visual yang Menarik

Pada pertengahan bulan Juli ini, school food punishment mengeluarkan album major keduanya dengan judul Prog-Roid. Di album ini selain berisi 11 lagu juga terdapat video live footage school food punishment. Dan isi live footage itu sungguh menarik.
Footage itu menampilken video SFP saat melangsungkan konser bulan Juni lalu. Hanya membawakan tiga buah lagu, yaitu RPG, Slide Show, dan in bloom dengan total durasi sekitar 13 menit. Walaupun hanya singkat tapi saya tidak menyesal men-download-nya karena konser SFP itu sungguh keren. Sebuah konser yang unik dengan menggabungkan tata audio-visual yang sangat keren. Secara kualitas musikal SFP sudah tidak perlu diragukan lagi. Dan di konser ini sepertinya SFP ingin menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berkualitas dalam hal musikal dan tata audio tapi juga bisa menampilkan konser dengan tata visual yang sangat keren, dengan proyeksi PV-nya RPG saat SFP membawakan RPG, dengan permainan tata cahaya proyeksi di lagu-lagu selanjutnya. Sayang cuman tiga lagu saja.
Sekalian iklan, sedia tiga buah t-shirt school food punishment - RPG dengan ukuran masing-masing M, L, dan XL male. Siapa tahu ada yang berminat.

Thursday 14 July 2011

Yang ada di otak selama seminggu terakhir


Kembali menghadirken sebuah postingan tidak penting, hanya berisi random blabbering dari pemilik blog.
Yang ada di otak saya selam seminggu terakhir antara lain : Mozaik Role, Bad Apple!!, Cantik Sanyousei no Itazura Dai Sensou, Niconico Dance Master 2, Niconico Dancers, dan apricot*. Apakah Anda menemukan keterkaitan antara kata-kata itu? Semua itu terkait dalam sebuah kata yaitu dance. Yup, dalam seminggu lebih terakhir ini, saya bersama dance/odottemiru team saya [Barokah Siesta Brothers Imperial Guard] sedang berlatih menghafalken gerakan-gerakan dance Mozaik Role dan Bad Apple. Dua buah dance yang sangat menguras tenaga sampai keringat bercucuran deras [lebay]. Kemudian kami juga sedang berusaha membuat dance original dengan lagu dangdut ala IOSYS berjudul Cantik Sanyousei no Itazura Dai Sensou, yang lagunya memang sangat dangdut koplo itu. Tujuan latihan nge-dance ini bukan untuk apa-apa sih, hanya untuk bersenang-senang, dan apalagi kalau bukan untuk di-upload di youtube dan niconico douga.
Lalu, dari latihan dance ini ternyata menimbulken reaksi berantai. Karena latihan dance ini, saya iseng-iseng mencari video-video odottemita yang lain di niconico douga. Dan pada suatu ketika saya menemukan video Niconico Dance Master 2 -Dance Battle-, yang menampilken sesi dance battle dari acara Niconico Dance Master 2 [Danmasu 2]. Jadi di video itu, para Niconico Dancers diadu dalam hal nge-dance dengan menggunakan lagu yang di-medley [Let's Go! Onmyouji, Harehare Yukai, Sorairo Days, God Knows, Pre-parade, Bararaika, Oogoe Diamond, dan Cagayake Girls!] selama 12 menit. Suatu dance battle yang sungguh sangat keren. Dan dari video dance battle ini lah saya kemudian mencari video Danmasu 2 yang lain. Dari Danmasu 2 ini juga lah saya akhirnya tahu beberapa nama dancer-dancer dewa niconico douga, seperti Nikomaro, Bouto, Takuma, Keitan, Tadanon, Kyoufu, Kuu, Nyantaro, Miume, apricot* dll. Nama yang sebut terakhir, apricot*, mencuri perhatian saya. apricot*? Cewek atau cowok itu? Tentu saja cewek *plak!. Gara-gara nonton Danmasu 2 saya jadi kesengsem ama apricot* atau yang bernama asli Ayame. Langsung deh mencari video-video odottemita apricot*. Selain dance-nya yang emang bagus, yang juga membuat saya tertarik ama apricot* adalah karena wajahnya yang lucu [kalau dalam bahasa anak muda jaman sekarang mungkin disebut unyu] :malu:. Setelah men-stalk sedikit tentang apricot*, ternyata menurut yang saya baca di blog-nya, apricot* adalah seorang maid di sebuah maid cafe di Akihabara. Selain hal-hal di atas yang berkaitan dengan dance, yang juga ada di otak saya selama seminggu terakhir ini adalah Rinami. Rinami tte dare? Rinami adalah seorang cosplayer asal Jepang, yang di blognya Rinami menyebut dirinya sebagai fujoshi cosplayer. Semua ini gara-gara cosrain. Sudah tahu Rinami sejak beberapa waktu lalu pas lihat foto-fotonya pas cosu Yurippe, tapi waktu itu saya masih biasa aja sih. Baru benar-benar kesengsem ama Rinami sejak Jumat, 20110708, pas nge-lurk di cosrain nemu foto-foto Rinami cosu GUMI versi Sleep Sky Walk. Langsung deh setelah itu men-stalk dan culik foto-foto Rinami dari berbagai sumber. Semua hal-hal yang saya sebut di atas membuat saya tidak terlalu fokus dengan anime-anime baru. Yang saya download dan tonton pun kemudian mengalir begitu saja dan tahu-tahu sudah sekitar delapan judul anime baru yang saya ambil. Padahal sebelumnya target untuk musim ini cuman mau ngambil sedikit. Yareyare~

Sunday 3 July 2011

Blood-C

Salah satu judul anime summer 2011 yang sudah saya tonton eps pertamanya, Blood-C. Satu lagi anime seri Blood setelah Blood : The Last Vampire dan Blood+, yang juga sudah pernah saya tonton dahulu kala. Karena itu lah saya mencoba nonton Blood-C ini. Seperti Blood yang terdahulu Blood-C juga masih diproduksi oleh Production IG. Tapi kali ini art-nya digarap oleh Clamp. Yah, karena ini bikinan Clamp jadi tentu karakternya tinggi-tinggi dengan kaki yang panjang, lol.
Anime ini masih berhubungan dengan darah dan masih menampilkan gadis ber-seifuku memegang pedang [tapi kali ini meganekko]. Tapi lebih banyak perbedaan daripada persamaan sih dengan Blood yang sebelumnya. Jadi, tokoh gadis ber-seifuku memegang pedang [tapi kali ini meganekko] di sini bernama Saya [sebagaimana yang dulu-dulu] tapi kali ini bukan Otonashi Saya tapi Kisaragi Saya [CV : Nana Mizuki], tinggal di sebuah kuil bersama ayahnya. Saya yang ini sepertinya tipe-tipe agak tennen, dojikko tapi langsung berubah jadi serius dengan mata merah saat melawan makhluk gak jelas [ntah chiroptera atau bukan]. Di eps 01 ini Saya bertarung melawan sebuah makhluk yang menyamar menjadi patung jizo tapi ternyata punya tangan seperti belalang [tampak sangat kimoi]. Masih belum tahu sih itu chiroptera atau bukan.
Kalau dilihat dari eps 01 ini, sepertinya cerita Blood-C gak ada keterkaitan ama Blood : The Last Vampire dan Blood+. Setting-nya pun sepertinya bukan di Okinawa dan tidak tampak unsur-unsur veteran perang Vietnam. Tapi gak tahu juga ding, tunggu saja perkembangan episode-episode selanjutnya.