Tuesday 14 April 2015

Dulu dan Kini: De Spaarbank

Kemarin Sabtu, 20150411, saya iseng jalan-jalan (literally jalan-jalan alias jalan kaki) muteri sebagian Kota Lama Semarang. Tujuannya hunting foto untuk diperbandingkan kondisinya dulu dan sekarang. Ambil beberapa foto yang lumayan. Di postingan ini saya sajikan dulu salah satunya yakni foto bangunan De Spaarbank.
Salah satu tujuan saya kemarin Sabtu adalah mencari bangunan De Spaarbank. Tertarik mencari karena kalau lihat di fotonya yang tempo doeloe bangunannya terlihat epic. Dapat clue letaknya di Jl. Kepodang tapi saya tidak hafal nama-nama jalan di Kota Lama jadinya ya asal jalan kaki saja. Sempat bingung karena gak ketemu-ketemu bangunan walau sudah menyusuri Jl. Kepodang. Akhirnya ketemu juga. Letaknya di ujung Jl. Kepodang sisi dekat Kali Semarang. Kondisi jalan depannya ramai dengan dayatsu (angkot). Walau ramai, saya cuek saja ambil fotonya. 
Seperti terlihat dari perbandingan foto di atas, walau angle-nya gak mirip, tapi bentuk bangunan De Spaarbank ini tidak terlalu berubah. Masih tampak sisa-sisa kejayaan masa lalu. Yang paling beda hanya di bagian pilar-pilar di teras bawah yang sekarang sudah ditutup. Bagian balkon dan beberapa ornamen masih tampak sama. Cuma sayang sepertinya sekarang sudah mangkrak. Tumbuh tanaman-tanaman liar dan ada gubuk-gubuk di depannya. Semoga saja tidak sampai rubuh karena desain bangunan ini terbilang epic.

Sunday 5 April 2015

Jumpa Lagi Setelah Lima Tahun Berlalu

Sudah memasuki bulan April, itu tandanya waktu untuk anime-anime baru musim semi tayang. Dari sedikit yang sudah saya tonton, salah satunya adalah Nagato Yuki-chan no Shoushitsu. Ini salah satu yang saya tunggu-tunggu. Nagato Yuki? Shoushitsu? Apakah ini ada hubungannya dengan seri Suzumiya Haruhi? Terutama Suzumiya Haruhi no Shoushitsu? Jelas berhubungan. Karena seri Menghilangnya Nagato Yuki-chan merupakan spin-off dari Suzumiya Haruhi no Shoushitsu (cmiiw). Mengambil setting di dunia buatan Nagato alias tidak ada Haruhi di North High.
Di episode pertama ceritanya benar-benar tipikal slice of life. Haruhi dan Koizumi bukan murid North High. Nagato bukan alien tapi hanya gadis biasa berambut pendek berkacamata yang tampak pemalu namun lebih berekspresi. Asakura Ryouko muncul lagi tapi juga bukan alien. Bersama Kyon, Nagato, dan Asakura ketiganya anggota klub literatur biasa. Tidak ada SOS-Dan. Ruangan klub pun tidak banyak barang aneh-aneh ala SOS-Dan. Berlatar di bulan Desember (sebagaimana Menghilangnya Suzumiya Haruhi) menjelang Natal. Nagato ingin mengadakan pesta Natal di ruang klub dengan hidangan utama turkey. Mencari turkey, malah ketemu Tsuruya-san dan Mikuru, yang sekarang bukan time traveller.
 
Begitulah intinya eps 01 ini. Mengenai first impression, not bad. Memang sih art-nya beda, begitu pula studio yang menangani. Dampaknya saya sudah lelah melihat komen dan reaksi orang-orang yang tidak senang dengan perbedaan ini tentunya dengan membandingkan seri Suzumiya Haruhi terdahulu. Jika dulu yang megang KyoAni sekarang dipegang studio Satelight asuhan Kawamori Shoji. Masalah art yang beda, ya jelas beda, wong referensinya memang beda. Kalau dulu referensinya langsung dari light novel yang gambarnya digarap Itou Noizi, yang ini kan diadaptasi dari komik berjudul sama garapan Puyo. Nagato pun tampak lebih loli. Kyon jadi kurang sinis. Tsuruya-san jidatnya jadi kurang lebar. Dan berbagai perbedaan lainnya. 
Walau art-nya beda, setidaknya formasi dan komposisi para pengisi suaranya masih tetap sama. Tetap ada Tomokazu Sugita, Minori Chihara, Yuko Goto, dkk. Hal ini lah yang tetap membuat saya puas dan hype menonton ini. Seolah-olah membangkitkan kembali jiwa Haruhi-ism yang telah lama terpendam. Padahal Haruhi baru muncul sekilas berpapasan dengan Nagato. Tinggal menunggu kembalinya Haruhi dengan suara Aya Hirano.
Pertanyaan selanjutnya, mungkinkah akan ada Suzumiya Haruhi season tiga? Serta, kapankah Tanigawa Nagaru merilis novel ke-12? Sudah lima tahun berlalu sejak movie Suzumiya Haruhi no Shoushitsu dan empat tahun sejak novel 10-11. Setidaknya spin-off Yuki-chan ini bisa menjadi obat pelepas rindu.

Wednesday 1 April 2015

Saenai Katoh no Sodate-kata

Sejak Jumat, 20150327, lalu selesai sudah Saenai Heroine (Kanojo) no Sodate-kata atau disingkat Saekano di episode 12. Sudah nonton sejak Jumat tapi baru sempet nulis sekarang. Bisa dibilang salah satu anime favorit musim dingin lalu. Tidak seperti biasanya, Jumat kemarin Saekano langsung tayang dua episode, 11-12. Mumpung slotnya Shigatsu wa Kimi no Uso kosong karena tamat seminggu sebelumnya jadinya diisi Saekano.
Di eps 11, Tomoya memperkenalkan Michiru pada Kato, Eriri, dan Utaha-senpai sekaligus membujuk Michiru agar mau bergabung dengan circle blessing software menangani masalah musiknya. Tentu saja Michiru yang bukan otaku menolaknya karena dia sendiri ingin mengejar mimpinya bersama bandnya. Michiru malah menawari Tomoya untuk jadi manager band-nya. Sementara itu, tanpa sepengetahuan Tomoya, Kato belajar membuat game otodidak dengan bantuan Eriri sampai menginap. Kemudian keesokan harinya Kato menunjukkan hasil belajarnya pada Tomoya. Setelah lagu ending, Tomoya bersedia jadi manager bandnya Michiru dan berkata bahwa bulan depan bandnya akan manggung di suatu gig.
Di eps 12 atau terakhir, tibalah hari manggung bagi band yang bernama icy tail tersebut, yang ternyata tempat gig-nya di Mogra. Sebelum manggung, Tomoya me-reveal jatidiri sebenarnya dari icy tail yang tak diketahui Michiru. Ternyata selain Michiru, ketiga personilnya yakni Toki, Echika, dan Ranko adalah otaku. Lagu-lagu yang mereka mainkan selama ini pun ternyata anisong. Para member yang lain pun telah sepakat dengan Tomoya bahwa Michiru akan bergabung dengan blessing software sebagai ganti Tomoya jadi manager mereka. Sempat shock, akhirnya Michiru pun tetap mau manggung. Lagu yang dibawakan yakni Sorairo Days-nya Shokotan dan lagu original berjudul Cherish You. Sebuah performance yang sukses. 
Di akhir episode, setting sepertinya maju sekitar 1-2 bulan, blessing software berhasil menyelesaikan satu rute untuk game yang mereka buat.
Selesai sudah. Overall, sekitar 8,5/10. Seperti tertulis di atas, Saekano salah satu anime favorit musim dingin lalu. Salah satu faktor yang membikin ini jadi favorit adalah sosok Kato Megumi, sosok yang diplot sebagai main heroine. Karakter cewek rambut pendek (walau lama-lama panjang ponytail), cewek biasa, ekspresinya hampir datar, sungguh menarik perhatian. 
Selain itu, ceritanya secara keseluruhan memang menarik sih. Walaupun harem, tapi masih bisa saya tolerir, tidak terlalu jual fanservice. Berharap ada season dua. Sebagai penutup, saya kasih foto seorang cosplayer (yang kemarin me-notice saya) cosplay jadi Kato (sumber):