Thursday 26 February 2015

Satu Lagi Voca-P yang Menjanjikan tapi (Sepertinya) Underrated: sntb

Kembali saya menemukan seorang voca-p (vocaloid producer) yang tampak menjanjikan tapi masih kurang dikenal. Dia adalah sntb alias Sunatsubu. Pertama kali tahu sntb sekitar Oktober 2014 lalu saat sedang jalan-jalan menghilangkan kebosanan di dailyrank NNI (Niconico Indies). NNI? Bukan vocaloid? Yep. Karena waktu itu, lagunya yang berjudul Shoujo Youkai lagi nangkring di peringkat pertama dailyrank NNI. Lebih tepatnya Shoujo Youkai yang versi dinyanyikan oleh vokalis cewek bernama nkz. Kolaborasi antara sntb dan nkz ini pun dinamai sntb loves nkz.
Bisa dibilang waktu itu saya keratjoenan Shoujo Youkai. Lagu ini benar-benar asyik dan loopable. Entah sudah berapa kali waktu itu nge-loop Shoujo Youkai. Ternyata selain versi nkz juga ada versi vocaloid yang dinyanyikan oleh GUMI Whisper. Namun, yang versi GUMI ini tidak nge-hits seperti versi nkz. Karena penasaran dengan sntb, saya pun mencari lagu-laguya yang lain. Ternyata sudah cukup banyak menghasilkan lagu yang mayoritas memakai GUMI sebagai vokalnya. Yang paling nyantel selain Shoujo Youkai waktu itu adalah lagu berjudul undo:redo. Bisa dibilang tipe lagunya antara Shoujo Youkai dengan yang era undo:redo dan sebelumnya itu berbeda. Era undo:redo dan sebelumnya lagu-lagunya lebih ke tipe tulit-tulit techno electro atau apalah itu istilahnya. Sedangkan, Shoujo Youkai lebih ke tipe musik yang lebih nge-pop dengan instrumen yang lebih proper ala band walau tetap ada unsur tulit-tulit. Liriknya Shoujo Youkai pun cukup easy listening hingga gampang diingat. Berikut saya tampilkan Shoujo Youkai (versi nkz) dan undo:redo (versi miewa).
Beberapa bulan pun berlalu sejak Shoujo Youkai. Di bulan Februari 2015 ini, sntb mengunggah sebuah lagu baru yang berjudul Goukyuu Ressha. Seperti Shoujo Youkai, lagu ini juga menembus lima besar dailyrank NNI, walau gak sampai peringkat satu. Duet sntb loves nkz pun kembali di lagu ini. Juga ada versi GUMI, tapi tidak nge-hits seperti versinya nkz.
Saya pun keratjoenan lagu ini. Sudah beberapa hari ini nge-loop Goukyuu Ressha dan masih belum bosan. Bahkan nulis ini pun dengan diiringi Goukyuu Ressha. Dibanding Shoujo Youkai, Goukyuu Ressha ini lebih nge-pop lagi dengan tipe-tipe semacam 「切ない恋愛の歌」 alias sad love song. Unsur tulit-tulit pun semakin berkurang di sini. Betotan bass di lagu ini pun terasa mantab. Ilustrasi cewek berambut bob berkacamata memegang gitar berdiri di dalam kereta pun turut menarik perhatian. Berikut saya tampilkan Goukyuu Ressha (versi nkz).
Overall, lagu-lagu yang dihasilkan sntb ini tampak menjanjikan. Pemilihan GUMI untuk mengisi vokal tentu sangat menarik saya. Lebih menarik lagi dengan vokalnya nkz di Shoujo Youkai dan Goukyuu Ressha. Di akhir video Goukyuu Ressha, sntb dan nkz telah mengumumkan akan ada lagu baru berjudul Shishunki Shounen Shoujo yang katanya segera. Kapan? Entahlah masih belum tahu. Dari preview-nya sepertinya juga bagus lagunya.
Jika diingat-ingat, entah sudah berapa kali saya bisa nemu lagu/vokalis/musisi/circle berkualitas dari NNI. Sebut saja misalnya duet maut pasutri bahagia 40mP dan Chano, yang pertama kali saya tahu dari NNI. Kemudian misalnya fhana, saya juga pertama kali tahunya dari NNI sekitar setengah tahun sebelum mereka masuk major label. Misal lagi, tahu H△G dan Mili juga dari NNI dan sekarang mereka lagi naik daun. Pernah juga nemu vokalis cewek yang syahdu nan underrated bernama Nina Shelka. Dan sekarang nemunya voca-p bernama sntb juga dari jalur NNI ini. Well, bisa dibilang di NNI ini memang banyak harta karun lagu-lagu bagus yang bisa dikeruk sih.

Tuesday 24 February 2015

Nendoroid Kinomoto Sakura

Akhirnya punya juga nendo ini. Sebuah nendo yang cocok untuk generasi 90-an, yakni nendo Kinomoto Sakura dari Cardcaptor Sakura yang jelas legendaris itu. Beli tiga sekaligus? Gak. Dua dari tiga nendo yang ada di foto atas itu punyanya Neko sama Morin. 
Untuk mendapatkan nendo ini dibutuhkan penantian yang sangat panjang. Sudah PO sejak Mei 2014, harusnya rilis Oktober 2014 tapi diundur jadi November 2014, dan karena suatu hal baru tiba di Jakarta di tempatnya syde1234 awal Februari 2015. Karena Morin lagi KKN jadinya nunggu dia balik baru bisa dilunasi. Akhirnya tanggal 19 kemarin pas Imlek, syde 1234 balik Semarang sekalian dibawain nendo Sakura ini dan berhasil beralih tangan. Akhirnya! Oke, cukup sesi curhatnya. Sekarang mari kita lihat beberapa fotonya.
Secara keseluruhan, nendo Sakura ini bagus sih, imut sih, part-nya banyak sih, tapi agak bikin frustasi untuk diposekan. Contohnya, yang tongkat kecil gak bisa dicopot jadinya gak bisa dipasang di tangan. Ada keterangan kalau susah dicopot coba direndam air hangat. Sudah dicoba direndam, tapi tetap saja gak bisa dicopot. Surem. Yang juga agak bikin frustasi waktu masang rok sama tongkat yang besar buat pose terbang. Roknya terlalu longgar, perlu bener-bener ditekan ke bagian badan biar gak lepas. Begitu juga tongkat yang besar. Karena itulah, saya belum terlalu banyak memainkan pose nendo ini. Well, sekarang malah jadi pingin figma-nya yang tampak keren, tapi mahal.
Note: di tiga foto terakhir di atas ada dua nendo, yang satunya punyanya Neko.

Monday 23 February 2015

Dulu dan Kini: Bendungan Plered

Membuat postingan baru mengenai perbandingan suatu tempat di Semarang versi tempo doeloe dengan versi masa kini. Dituangkan dalam rubrik baru bertajuk Dulu dan Kini. Sudah tertarik untuk membuat rubrik ini sejak lama tapi baru kesampaian sekarang. Sebagai pembukaan, akan saya sajikan mengenai Bendungan Plered yang terletak di Sungai Banjirkanal Barat, Semarang. Untuk foto yang masa kini, angle-nya tidak sama persis dengan foto kunonya. Foto kuno dalam postingan ini bersumber dari web semarang.nl.
Pertama mari kita lihat foto di atas. Tampak Bendungan Plered serta Banjirkanal Barat dari Jembatan Lemah Gempal. Foto yang tempo doeloe diambil sekitar antara tahun 1912-1935, sedang foto masa kini diambil pada 22 Februari 2015. Secara garis besar, bentuk bendungan serta lanskapnya tidak terlalu banyak berubah. Namun, jumlah pintu air yang sisi timur tampak berbeda. Jika dulu ada empat, sekarang hanya dua. Maklumlah, bendungan yang sekarang ini merupakan hasil renovasi proyek normalisasi Banjirkanal Barat pada tahun 2010-2011. Untuk sungainya, yang sekarang tampak lebih lebar karena telah dinormalisasi 4-5 tahun yang lalu. Selanjutnya, menuju perbandingan foto kedua.
Berjalan ke bendungan bagian timur lalu memandang ke arah selatan. Foto kuno dari sekitar tahun 1901 dan foto masa kini pada tanggal 22 Februari 2015. Untuk bagian sungai yang tampak di foto kedua ini disebut Kali Garang. Tampak tidak terlalu banyak perbedaan lanskap antara tahun 1901 dengan 2015. Bukit-bukit di bagian selatan Semarang masih terlihat namun sekarang sudah berdiri banyak bangunan. Sekarang pun sudah membentang jembatan Kali Garang yang baru dibangun sekitar tahun 1999-2000. Selanjutnya, mari menuju foto ketiga.
Puas memandang ke arah selatan, beralih memandang ke arah utara. Karena saya lupa angle foto jadulnya bagaimana, jadinya foto yang sekarang angle-nya terlalu geser ke barat. Intinya masih menghadap ke utara. Pemandangan dulu dan kini masih mirip-mirip, ada delta/pulau kecil dan jembatan Lemah Gempal. Namun, deltanya yang sekarang sudah dibuat ulang dengan semacam brangkal yang ditata dan sayangnya salah satunya penuh sampah. Untuk jembatan Lemah Gempal kondisinya sudah beda jauh. Sampai sekitar tahun 2010 jembatannya masih dikenal sebagai kreteg wesi (jembatan besi) yang tampak kuno. Namun, sejak 2010 itulah jembatan diperbaharui dengan beton dan dibuat ala-ala jembatan gantung. Di malam hari, jembatannya bisa menyala. Perbedaan lainnya di masa kini di sisi barat ada semacam taman/plaza sebagai ruang terbuka.
Sekian. Bagi saya menyenangkan untuk membandingkan foto-foto tempo doeloe dengan masa sekarang. Selanjutnya mungkin saya perlu menjelajah lagi mengambil foto dengan angle semirip mungkin untuk dibandingkan dengan versi tempo doeloe.

Hello Burogu

Saya kembali ke jagad penulisan blog setelah vakum lebih dari satu tahun, tepatnya sekitar 1,5 tahun. Vakum, karena tidak ada ide untuk menulis atau lebih tepatnya malas untuk menulis. Baru beberapa hari ini mulai muncul hasrat untuk menulis lagi.Yah, mungkin walau sudah berusaha mengaktifkan blog ini kembali, tapi sepertinya tidak akan serajin dulu memperbaharui konten. Akan saya rubah sedikit tampilan blog ini.