Tuesday 29 September 2015

Demi Si Mbak!

Meng-update kembali blog ini setelah hampir tiga bulan terbengkalai. Masih dalam suasana gagal move on dari apa yang dialami saat berkelana ke Jakarta akhir pekan kemarin. Akhir pekan kemarin? Yes, tepatnya saat AFAID15 hari kedua. Sebagaimana tahun 2013 dan 2014, di tahun ini pun saya hadir ke AFAID tapi hanya hari kedua (Sabtu, 20150926), tidak tiga hari penuh seperti tahun-tahun sebelumnya. Selain karena memang dana terbatas, juga karena hanya mengincar nonton mbak nagi. 
Perjalanan dimulai hari Jumat, 20150925. Saat hari keberangkatan yang dinantikan ini tiba saya pun berkata, "tsui ni kono hi ga kita wa ne." Berangkat naik Tawang Jaya jam 1400 dari Stasiun Poncol bersama Nohara, imoutov, dan Yuurei. Selama perjalanan sempat diisi dengan pokeran beberapa jam sampai dilihatin anak kecil di kursi sebelah. Sampai di Stasiun Pasar Senen, Jakarta sudah jam 2100 lebih alias telat sekitar setengah jam. Kemudian, saya dan Nohara menginap di kos Baginda, sedangkan imoutov dan Yuurei di kosnya Erin.
Sabtu, 20150926, hari bersejarah itu datang juga, sekali lagi, "tsui ni kono hi ga kita wa ne." Berangkat pagi sekitar jam 0630 naik KRL dari Stasiun Kalibata menuju Stasiun Rajawali. Lalu dilanjut naik mikrolet dan sekitar jam 0800 tibalah di Jakarta International Expo (JIExpo) tempat terselenggaranya AFAID15. Langsung antri tukar tiket. Saat antri ketemu comrade Whoozah, terjadilah kembali pertemuan kelas berat karena badannya berat-berat semua. Setelah itu, barulah antri buat masuk yang mana antriannya sudah panjang sekali.
Barulah sekitar pukul 0950 bisa masuk ke exhib hall AFAID15. Ada satu peraturan yang agak gak mengenakkan tahun ini, yakni pengunjung hanya boleh bawa masuk minuman bermerk So*ro, selain itu dilarang masuk. Dan pada praktiknya, jangankan minuman merk lain, air putih yang ditaruh di gembes (tumblr) bawa sendiri saja disuruh buang atau dihabisin dulu kalau mau masuk. Alhasil, air putih yang saya bawa pun langsung saya minum habis sebelum masuk gerbang. Sponsore surem, wagu, marai rempong ding.
Setelah berhasil masuk ke dalam, tujuan pertama adalah AFA Shop untuk beli titipannya Morin berupa iphone case dan cosmetic pouch Miku. Sebenarnya pingin beli photobook mbak nagi tapi lihat harganya yang Rp 380.000,- saya langsung nyerah. Selesai di AFA Shop, barulah muter-muter, tak lupa ke deretan creator hub beli beberapa barang, terutama CD album baru crafTuner, Azuressence. Juga ke salah satu booth ambil titipannya Morin. Secara keseluruhan dari pengamatan saya, creator hub tahun ini kurang variatif karena hampir didominasi oleh tiga fandom: LL, kapal, dan pedang. Kondisi exhib hall hari kedua itu sungguh ramai sekali, bikin sulit bergerak. Saking ramainya, saya sampai malas mau foto-foto cosplayer.
Sekitar jam 1300 ada sesi DJ Kazu di booth Sony. Gak bisa merangsek ke depan karena sudah ramai. Namun, walau ramai orang tapi reaksinya kurang ramai. Hal ini karena kalau saya lihat di bagian depan tidak ada orang-orang yang biasanya jadi frontliner Tim Perusuh Booth Sony. Saya hanya melihat Dhan dan Tiruvee di depan. Habis itu sempat ngobrol-ngobrol sebentar sama Dhan dan Tiruvee.
Sekitar jam 1330, mampir lihat-lihat ke booth EXIT TUNES. Sebelumnya sudah sempat ke situ dan galau mau beli CD apa gak. Pas mampir lagi kebetulan ada Majiko dan Mikito-P di sana dan kondisinya sepi. Salah seorang staff menunjuk-nunjuk CD-nya Majiko yang Contrast seolah-olah tahu saya pingin beli itu. Pertahanan saya pun jebol. Beli album Contrast-nya Majiko dan gak ngira langsung dikasih tanda tangan oleh Majiko saat itu juga. Padahal di situ tulisannya sesi tanda tangan baru dimulai jam 1630. Tak lupa salaman dan sedikit ngobrol basa-basi. Lalu iseng minta foto ternyata dibolehin. Niat hati hanya ingin nge-foto Majiko seorang, staff-nya malah nyuruh two-shot sama Majiko, dan saya pun grogi. 
Kemudian, karena di situ ada Mikito-P sekalian deh minta tanda tangannya (maruk banget yak). Setelah itu saya bahagia dan merasa bersyukur bisa bahasa Jepang karena jadi bisa ngobrol (walau basa-basi) sama Majiko, Mikito-P, dan beberapa staff EXIT TUNES. Oh, btw, Majiko yang asli lebih imut dan lucu daripada kalau lihat di foto/videonya, serius. Ditambah potongan rambutnya yang nge-bob itu. Orangnya juga agak malu-malu kalem gimana gitu.
Pas muter-muter exhib lagi, datanglah Jem dan jumpa lagi setelah tujuh bulan ini Jem berkelana di Garut. Tak berselang lama, saya dan Nohara pun menuju stage demi melihat sesi talkshow bersama para bintang tamu konser I♥Anisong, termasuk mbak nagi. Sesi talkshow yang sangat sebentar, tapi lumayan lah karena bila lihat langsung mbak nagi pertama kalinya dalam hidup. Mbak nagi beneran pendek, gak hanya rambutnya tapi juga badannya.
Kembali ke exhib, menuju mini-stage karena ada penampilan dari Mikito-P dan Majiko persembahan spesial dari EXIT TUNES. Waktu menunjuk sekitar pukul 1530. Untung bisa dapat tempat yang agak depan dekat panggung. Dibuka dengan Mikito-P yang menyanyikan tiga lagu, yakni Sarishinohara, Shinzo Democracy, dan Akai Ito, sambil menggenjreng gitar. Setelah itu, giliran Majiko yang pertama menyanyikan Hitorinbo Envy (koyori), lalu disusul Karakuri Pierrot (40mP), dan kayaknya ada satu lagu lagi tapi saya lupa apa. Kemudian, dilanjut dengan duet Mikito-P dan Majiko. Mikito-P nggenjreng gitar, Majiko nyanyi. Yang pertama lagu Setagaya Night Safari lalu ditutup dengan Klub Arisan 1 2 alias 1, 2, Fun Club.  
 
Duet keduanya menciptakan kombinasi yang menarik. Mikito-P yang menggalau-gimana-gitu tapi tetap enerjik nggenjreng gitar dan Majiko yang perform-nya beneran asik. Majiko yang tampak malu-malu ketika nyanyi bisa jadi enerjik, meliuk-liuk di beberapa lagu, pindah-pindah ke kiri dan kanan, dan suaranya sungguh mantab. Overall, paling asik waktu mereka bawain 1, 2, Fun Club. Bener-bener ngangkat.
Sekitar jam 1700, langsung menuju depan stage untuk antri sesi konser. Antrian sudah panjang. Selain ngantri sama Nohara, juga sama Whoozah dan juga Erin yang ber-cosplay sebagai Shibuya Rin. Pas ngantri ini akhirnya sempat ketemu dan ngobrol sebentar sama comrade Marcel dan ABA sesama TeamMbakNagi. Sayangnya gak bisa nonton bareng mereka.
Setelah antri dua jam lebih, akhirnya sekitar jam 1910 bisa masuk ke area konser bagian GA. Konser pun dimulai sekitar jam 1930 lebih sedikit, dibuka oleh Lisa. Sebenarnya saya sudah gak ngikutin lagu-lagunya Lisa pasca Girls Dead Monster. Total bawain delapan lagu di mana salah satunya adalah Ichiban no Takaramono. Selain itu, yang saya ingat judulnya adalah Raising Heart dan Merry Go Round. Saya nontonnya dengan mode simpan energi buat si mbak.
Lisa usai, berganti dengan DJ Kazu. Membawakan remix medley berbagai lagu anisong. Gak seperti biasanya, kali ini DJ Kazu agak lumayan bawain lagu yang aneh-aneh. Saya memilih nonton dengan santai, hanya agak heboh bereaksi di beberapa lagu. Satu hal yang saya agak kecewa dari reaksi penonton adalah saat DJ Kazu muter lagu Jojo ~Sono Chi no Sadame~. Hampir gak ada yang bereaksi dengan lagu itu (setidaknya di sekitar saya), pada gak tahu lagu itu? Tolonglah. Sementara itu, saya heboh sendiri waktu lagu itu diputer. DJ Kazu berakhir, saya memilih agak mundur biar panggungnya kelihatan karena sebelumnya hampir selalu ketutupan orang di depan yang tak kalah tingginya. 
Tibalah saat yang dinanti-nantikan, yakni mbak nagi. Inilah alasan terbesar saya untuk datang ke AFAID15. Saya kira bakal dibuka dengan Vidro Moyou tapi ternyata dibuka dengan Yukitoki. Seketika saya bersemangat sampai loncat-loncat karena saatnya untuk mengerahkan segala tenaga. Disambung dengan lagu yang paling baru, Harumodoki. Setelah itu, masuk sesi MC di mana mbak nagi memperkenalkan diri dengan bahasa Indonesia yang terbata-bata. Sesi MC yang singkat karena mbak nagi gak banyak ngomong. Lanjut dengan Tokohana. Mulai lagu ini reaksi penonton mulai menurun begitu seterusnya hingga sesi si mbak usai. Setelah Tokohana, berturut-turut mbak nagi membawakan Zoetrope dan Laterality. Benar-benar lima lagu yang menguras tenaga karena berturut-turut digeber lagu yang powerful.
Usai Laterality, masuk sesi MC, kemudian dilanjut dengan lagu-lagu yang cenderung slow. Ada Aquaterarium dan saya pun ikut "hi hi hi hi hi" mengikuti lagunya. Selanjutnya ada Mitsuba no Musubime, tentu saja saya turut berteriak, "Musundeeeee." Akhirnya tibalah di lagu terakhir, ditutup dengan sempurna lewat Vidro Moyou. HYPE TO THE MAX!! Ini, ini yang paling saya tunggu-tunggu. Dari semua lagu-lagu si mbak era major label, Vidro Moyou tetap lagu favorit dan paling berkesan. Sepanjang lagu saya pun ikut nyanyi karena memang hampir hafal semua liriknya. Tak lupa ikut jingkrak-jingkarak bertepuk tangan di awal lagu dan melambaikan tangan saat reff.
Sungguh luar biasa! Benar-benar puas! Penantian panjang selama enam tahun, terhitung sejak pertama nge-fans si mbak jaman Kimi no Shiranai Monogatari, berakhir sudah. Akhirnya bisa nonton konsernya si mbak secara langsung. Sungguh menguras emosi dan energi. Suaranya mbak nagi sungguh memang luar biasa merdu. Waktu di panggung juga cukup enerjik, lompat-lompat, pindah ke kanan ke kiri. Teringat zaman dulu betapa susahnya mencari foto wajahnya si mbak. Kalau pun ada foto/videonya, cuman tampak samping atau belakang, pun dari depan wajahnya ditutupi, tapi itupun sudah bisa bikin hype bareng para comrade. Nonton konsernya langsung dulu hanya seperti mengharap suatu hil yang mustahal. Tapi akhirnya harapan itu terkabul kemarin Sabtu bisa nonton si mbak langsung dengan mata kepala sendiri. Terharu dan bahagia. Lengkap sudah rasanya. Oh, pas sesi MC, mbak nagi berkata tahun depan ingin kembali lagi ke Indonesia. Semoga saja hal itu terwujud. Amin.
Setelah mbak nagi selesai, saya pun langsung mundur, keluar, dan pulang ke kosnya Baginda. Sudah terlalu capek dan memang gak berminat nonton fripSide. Pulang ke Semarang hari Minggu, 20150927, kembali dengan Tawang Jaya jam 2300. Perjalanan pun berakhir.
Epilog. Benar-benar puas nonton mbak nagi. Ditambah bertemu Majiko dan Mikito-P. Mengenai AFAID15, not bad lah. Hall yang dipakai ternyata lebih besar dari perkiraan tapi karena booth dan pengunjungnya terlalu banyak jadinya tetap susah gerak. Akses transportasinya pun ternyata tidak sesusah kata orang-orang. Sangat gampang dijangkau malah karena bisa dengan KRL, Trans Jakarta, mikrolet, ataupun bajaj. Pilihan acara hiburannya pun makin variatif. Yang paling saya sayangkan adalah kebijakan sponsor yang terlalu berlebihan dengan melarang masuk segala air minum apapun itu kecuali bermerk So*ro. Banyak air minum yang terbuang percuma di depan gerbang. Untuk tahun depan, lebih berharap AFAID kembali ke JCC. Apakah saya akan datang lagi? Entahlah, tergantung bintang tamunya. Secara karena sudah nonton mbak nagi, saya sudah tidak terlalu mengharap yang lainnya.
Foto loots sebagai penutup (yang ijo-kuning di kanan foto titipannya Morin):