Saturday 9 August 2008

Review : Shiratsuki Second Cosplay part 2

NB : Sebelum anda membaca postingan yang ini sebaiknya membaca postingan sebelum ini atau Review part 1. Matur nuwun.

Minggu, 03082008, hari-H. Jam 07.00 kumpul di rumah John. Begitulah perjanjian sebelumnya. Tapi kenyataannya pada jam 07.00 itu yang baru datang baru aku, Zem, dan Onya'. Aku dan Zem langsung melakban yang belum dilakban. Zanpakutou milik Mashiro belum kering karena baru dicat oleh John pagi-pagi. Shimatta!! Lalu Mirza datang bersama Tara. Kemudian disusul Rocky. Yang datang paling akhir adalah Restu. Pagi itu rencananya mau membuat topeng hollow untuk kabaret. Tapi pada akhirnya proyek topeng hollow itu terbengkalai. Saat Rocky datang, dia ternyata lupa membawa cat rambut yang dibeli semalam. Akibatnya, dia harus membeli cat rambut lagi. Mirza, Onya', dan Tara langsung mengecat rambut masing-masing. John, karena tidak mendapat cat rambut warna perak/putih, akhirnya menggunaken cat air putih untuk mewarnai rambutnya. Sarung pedang milik Mashiro yang belum kering langsung dilakban mengingat keterbatasan waktu. Setelah Rocky sukses mendapat cat rambut, langsung saja wig yang dipakai Rocky dicat. Sebelum berangkat, aku menjelasken ide cerita terbaru yang akan digunaken untuk kabaret. Setelah semuanya siap, langsung pesan taksi. Aku dan Zem berangkat duluan untuk menukarken kuitansi dengan tiket masuk. Mirza dan para cewek beserta zanpakutou diangkut menggunaken taksi. Rocky dan John berboncengan naik motor. Sekitar jam 09.30 kami tiba di TKP. Setelah semua tiba di sana, ternyata HP-nya Restu ketinggalan di rumah John. Akibatnya, Rocky dan Zem harus kembali untuk mengambil HP. Enam orang yang tersisa ini pun menunggu di luar TKP. Kami ternyata langsung menarik perhatian. Beberapa pasang mata tertuju ke arah kami. Mungkin kami terlalu mencolok dengan warna yang berbeda-beda tiap orang dan lagi kami membawa zanpakutou serta "ogoh-ogoh". "Ogoh-ogoh" merupaken sebutan untuk wig afro buatan Mirza yang akan kupakai. Setelah Rocky dan Zem tiba kembali, kami tim Shiratsuki langsung masuk ke TKP. Di dalam kami langsung mendaftar cosplay competition dengan menunjukkan kuitansi pembayaran. Kami menjadi tim pertama yang mendaftar ulang dan mendapat nomor G-01. Menurut jadwal, kami akan naik ke atas panggung setelah break atau sekitar jam 12.35. Setelah mendaftar, kami menuju ke ruang penitipan barang untuk meletakkan barang-barang kami dan siap-siap sebelum terjun ke acara. Zem mulai menghidupken handycam-nya dan merekam aktivitas tim ini. Di ruang itu hanya kamilah satu-satunya tim cosplay yang menitipkan barang di situ. Selanjutnya, kami keluar dari persembunyian dan foto-foto dulu. Tak berselang lama, seseorang dari pihak I****** meminta kami untuk berfoto di bawah pohon. Sontak, kami langsung dirubung oleh para pengunjung yang juga memotret kami. Namanya juga cosplay, pastilah berasa jadi artis sehari, lol. Kami juga sempat bertemu dengan beberapa teman dari SMP yang telah berubah haluan. Setelah itu, acara pun dimulai. Dibuka dengan penampilan dari peserta band competition yaitu Jigoku Tenshi atau yang berarti Hell Angel.

Mereka membawakan lagu-lagu yang tidak terlalu familiar di telingaku. Vocalistnya cewek tapi perawakannya seperti cowok. Drummer dari band ini mengingatkanku kepada seorang teman di Smaga yaitu Toemo alias Mbak Wi. Karena beberapa orang dari Shiratsuki belum sarapan, kami muter dulu mencari sesuap nasi dan akhirnya diketemukanlah tempat makan sekalian untuk istirahat sejenak. Selesai sarapan, terdengar alunan musik After Dark-nya Asian Kung-fu Generation. Ternyata saat itu sedang tampil peserta band competition selanjutnya yaitu Ogenki yang membawakan lagu-lagu dari Asian Kung-fu Generation. Sayangnya, si vocalist tidak hafal liriknya. Payah!!

Kami pun kembali ke tempat penitipan barang. Tiba-tiba nama Shiratsuki dipanggil oleh Luthfi dan Resya untuk maju ke atas panggung. Padahal di jadwal kami baru maju setelah break. Mirza dan Zem saat itu sedang di toilet. Enam orang naik duluan baru disusul oleh Mirza dan Zem. Pertama-tama kami disuruh berpose untuk memberikan kesempatan kepada penonton untuk memotret kami.

Setelah dirasa cukup, Luthfi dan Resya menyuruh kami memperkenalken nama karakter yang kami peranken. Kami pun dihujani beberapa pertanyaan. Luthfi dan Resya penasaran dengan "ogoh-ogoh" dan bertanya dibuat dari apakah "ogoh-ogoh" ini. Ya kujawab dari kapas lalu dipilox. Kami juga ditanyai seputar pembuatan kostum kami. Ya kujawab ada yang dijahit dan ada juga yang beli di awul-awul. Luthfi dan Resya langsung mengapresiasi positif kata awul-awul dan kemudian berkata kepada para penonton bahwa untuk bercosplay tidak harus dengan biaya yang mahal terbukti ternyata dengan beli di awul-awul pun sudah bisa bercosplay. Kami sebenarnya mau berkabaret tapi malah tidak ditanyai apakah akan menampilken sebuah performance atau tidak. Kami malah langsung disuruh turun. Ya sudah pikir kami. Setelah kami turun, band tamu Sans Logique langsung naik ke atas panggung dan menggeber dengan lagu-lagu visual kei di antaranya lagu dari mereka sendiri, Gazette, dan Versailles.

Setelah turun dari panggung kami beberapa kali diminta untuk berfoto bersama.

Sampai saat itu belum tampak tim cosplay lain selain kami. Kami pun sempat optimis menang dan bisa balik modal. Sesudah Sans Logique, dilanjutken dengan break. Kami sempat leyeh-leyeh sebentar dan kemudian mencari tempat sholat. Di saat inilah kami mulai melihat tim-tim cosplay lain seperti Igakusei. Yang lebih mengejutkan adalah kemunculan Archangel. Melihat kedua tim itu, harapan kami untuk menang pun sirna. Tiba-tiba angin kencang berhembus. Terjadilah sebuah adegan seperti yang ada di anime-anime. Yah, tidak perlu dijelasken adegan seperti apakah itu. Yang jelas adegan itu cukup membuat malu Restu yang memakai sailor fuku. Setelah mendapat tempat untuk sholat, kami sholat secara bergantian terlebih dahulu. Saat kami sedang beribadah, parapara dance dimulai.

Sayang sekali kami tidak bisa menyaksikannya. Kami selesai sholat, selesai pula parapara dance-nya. Kami kembali ke arena dan bertemu dengan rekan-rekan dari Mochi Smaga dan juga Archangel. Saat itulah aku melihat lima orang dengan seragam sekolah yang sangat tidak asing bagiku. Seragam sekolah dari North High!! North High? Itu berarti... SOS-Dan!! xD Jantungku langsung berdebar dan sedikit tak percaya dengan apa yang kulihat. Ada tim yang bercosplay sebagai SOS-Dan. Langsung saja aku meminta foto mereka.

Aku bisa dibilang senang tapi juga berpikir sialan. Sialan, karena aku juga sangat berobsesi cosplay menjadi SOS-Dan dan ternyata telah didahului. Sayangnya, wajah yang menjadi Suzumiya Haruhi-sama dan Asahina Mikuru kurang mendukung [gomen]. Bahkan, yang menjadi Koizumi itsuki pun cewek! Apakah telah terjadi gender bending? Nevermind. Tak berselang lama, sebuah band audisi kembali tampil. Kali ini giliran Saikou no Shibui yang membuka penampilannya dengan Houkiboshi-nya Younha.

Setelah itu, aku lupa lagu-lagu yang dibawakan oleh mereka. Kemudian dilanjutken lagi dengan cosplay group competition. Yang naik panggung kali ini adalah Igakusei. Anak-anak FK Undip ini bercosplay sebagai D.Gray-man. Melihat kostum yang mereka gunaken, jujur saja, saya mendelik!! Totemo sugoi!!

Apalagi didukung dengan kabaret yang agak biasa saja tapi menjadi agak luar biasa karena di-dubbing oleh Luthfi dan Resya. Igakusei turun, langsung dipanggil sebuah tim dari Yogya, Vern. Ternyata Vern inilah yang menjadi SOS-Dan. Aku sudah bisa menebak performance yang akan mereka lakukan. Sebagai Haruhi-ist, bisa kutebak mereka akan melakuken Harehare Yukai Dance yang sangat legendaris di kalangan para Haruhi-ist dan para otaku. Benar saja, intro dari Harehare Yukai mulai terdengar. Mereka pun mulai berpose. Ketika dimulai, aku langsung maju dan menyuruh Zem untuk merekam. Melihat mereka nge-dance Harehare Yukai, jiwaku sebagai Haruhi-ist muncul. Sontak, aku juga melakukan Harehare Yukai Dance. Tak kupikirken pandangan orang lain yang melihatku. Bagi para Haruhi-ist seperti aku, Harehare Yukai Dance merupaken sesuatu yang wajib.

Aku sangat puas dengan performance mereka dan sangat senang karena untuk kali pertama di sebuah event di Semarang, aku melihat ada orang yang sealiran dengan ku. Acara dilanjutken dengan penampilan dari sebuah band audisi dari Yogya yaitu Julia.

Julia menampilken sebuah performance yang luar biasa. Mereka bermain dengan sangat hebat dan tampak sangat berambisi untuk menang. Lagu-lagu yang mereka bawaken sih kurang familiar di telingaku. Tapi, itu tak jadi soal. Aku tetap bisa menikmatinya melalui aksi panggung mereka yang sangat bersemangat terutama sang drummer yang kami sebut sebagai Mas Jenggot. Setelah performance dari Julia, kembali ke cosplay group competition. Kali ini giliran tim Nos yang bercosu sebagai Yuukan Club.

Biasa saja sih melihat kostum mereka. Akhirnya tim cosplay yang paling ditunggu muncul juga. Archangel!! Dengan kostum dari Final Fantasy X-2 mereka mendapat sambutan luar biasa [tapi sepertinya sambutan itu datang dari suporter mereka sendiri]. Tidak seperti biasanya, Archangel kali ini hanya diperkuat oleh enam orang termasuk Ega dan anaknya Pak Djono.

Mereka seperti biasa membawaken sebuah kabaret. Cerita kabaret mereka bisa dibilang agak jayus dengan tingkat PD yang berlebih dan logat Jawa yang medok. Kostum mereka bisa dibilang keren tapi masih lebih keren kabaret yang mereka bawaken. Setelah melihat aksi Archangel, kami semakin yakin bahwa kami akan kalah. But, nevermind. Cosplay bukan urusan menang kalah tapi yang penting adalah cosplay itu untuk bersenang-senang dan sejenak menjadi orang lain. Lalu kembali sebuah performance dari band tamu yaitu B/G, singkatan dari Boys and Girls, yang digawangi oleh Bung Tetsu.

Lagu-lagu yang mereka bawaken antara lain Ash Like Snow-nya The Brilliant Green, Aozora no Namida-nya Hitomi Takahashi, Rolling Star-nya Yui, dan Oxalis-nya High and Mighty Color. Lagu-lagu yang sangat familiar di telingaku. Aku sangat menikmati lagu-lagu yang mereka bawaken terutama Ash Like Snow. Setelah performace dari B/G, hasil cosplay dan band competition pun diumumken. Pertama adalah hasil dari band competition. Yang keluar sebagai juara adalah Julia dari Yogya. Menurutku mereka memang layak menang mengingat permainan musik mereka yang sangat bertenaga dan penuh semangat. Kemudian hasil dari cosplay single, character maupun original. Untuk ini, aku tidak terlalu ingat karena tidak terlalu memperhatiken. Saatnya untuk hasil dari cosplay group. Peluang Shiratsuki untuk menang sudah pasti tertutup. Oleh karena itulah, aku lebih menjagoken Vern yang keluar sebagai pemenang. Yang menjadi runner-up adalah Archangel. Dan yang keluar sebagai juara adalah... Igakusei!! Di luar dugaan. Padahal hampir semua penonton memprediksiken Vern lah yang akan menang. Tapi juri berkata lain. Yang dinilai oleh juri bukanlah performance mereka di atas panggung melainkan kostum mereka dan kemiripan mereka. Memang kalau dilihat dari segi kostum, Igakusei yang paling keren dan terlihat paling ribet. Tapi kalau dilihat dari segi performance, kabaret Igakusei menurutku biasa saja. Masih lebih baik performance dari Archangel dan Vern. Walaupun gagal, kami tim Shiratsuki tidak terlalu kecewa karena pada hakikatnya cosplay bukan masalah menang kalah melainken masalah senang-senang. Aksi panggung selanjutnya adalah sebuah band Jepang legedaris asal Semarang yang sudah lama tidak menampakkan diri. Japanese Girl alias JPG. JPG tampil dengan menggunaken pita hitam di lengan sebagai bentuk penghormatan kepada sang keyboardist yang baru saja berpulang ke haribaan. JPG dengan vokalisnya Resya langsung menghentak dengan opening dari Ultraman Gaia.

Para penonton pun langsung maju mendekati panggung dan mulai berjingkrak serta bernyanyi bersama. JPG juga menyanyiken beberapa lagu dari X-Japan yang didedikasiken kepada almarhum keyboardist. Dan akhirnya lagu wajib Japanese Girl pun didendangken. Pegasus Fantasy!! Sontak, penonton pun pada jejingkrakan gak jelas termasuk kami, delapan orang paling gak jelas dalam acara itu.

Berjingkrak dan bernyanyi. Setelah Pegasus Fantasy selesai, para penonton meminta JPG untuk menyanyi lagi. Padahal seharusnya, Pegasus Fantasy merupaken lagu terakhir dari mereka. Untuk memenuhi aspirasi penonton, JPG kembali memanasken suasana yang sudah panas karena AC-nya rasa nanas dengan lagu 1/3 no Junjou na Kanjou milik Siam Shade. Para penonton kembali histeris dan jejingkrakan gak jelas lagi. Saat memasuki reff, koor para penonton membahana. Lagu itu berakhir, berakhir pulalah penampilan dari Japanese Girl. Saatnya pengundian dan pembagian door prize. Panitia menyediaken beberapa door prize dari I******, J-Shop, dan dari Resya sendiri. Door prize yang paling menarik adalah sebuah topeng Kamen Rider V3 dari Resya. Melihat itu, kami jadi ingin memilikinya. Orang yang mendapatken door prize itu sepertinya tidak menyukainya terlihat dari wajahnya. Resya sendiri sepertinya tidak rela untuk memberikan door prize itu ke orang lain. Bahkan Resya sampai menawarken uang tunai untuk mendapat door prize itu kembali. Setelah pembagian door prize, acara beum selesai. Masih ada jam session, gabungan personel beberapa band yang akan manggung bareng. Yang ikut jam session itu antara lain Resya [JPG], Bung Tetsu [B/G], vokalisnya Hansamuna Hito, vokalisnya Sans Logique dll.

Mereka membawaken tiga buah lagu dari L'arc~en~ciel. Antara lain Jiyuu e no Shoutai, Stay Away, dan yang satu lagi aku lupa. Tentu saja, suasana kembali memanas. Para penonton kembali berjingkrak dan bernyanyi.

Jam session berakhir, berakhir pula rangkaian acara Iroiro no Sekai ini. Saat semua orang pulang, kami menunggu sampai sepi. Tiba-tiba ada yang mengajak foto lagi. Kami pun berpose mengitari zanpakutou dan wig.

Setelah dirasa sepi, kami kembali ke ruang penitipan barang untuk mengambil barang-barang kami. Saat itu, kami diajak oleh Hachi [calon senpai ku di Jepang Undip] untuk jalan-jalan di CL dengan bercosplay. Karena kami sudah terlalu lelah, kami pun menolaknya. Kami langsung meluncur ke rumah John. Di rumah John, kami istirahat sejenak dan minum es teh. Onya' langsung pulang karena sudah dijemput. Setelah Onya' pulang, John mengajak kami makan-makan di WS. Tapi sebelumnya sholat dulu. Mirza dan Tara keramas dulu untuk menghilangken cat rambut. Selesai sholat barulah pergi ke WS ditraktir John. Berakhir sudah seluruh rangkaian kegiatan Shiratsuki Cosplay Team yang sangat sibuk dalam jangka waktu kira-kira 3 minggu. Aku bertekad untuk mempertahanken tim ini walau ditinggal Mirza dan Rocky ke Bandung. Tapi kan kucari lagi anggota baru. Shiratsuki kan tetap bercosplay dan meramaikan dunia cosplay di Semarang. Overall, walau kami tidak menang, kami tetap merasa puas. Karena untuk cosplay kali ini, kami lebih bisa memaknai arti cosplay sesungguhnya melalui waktu 3 minggu itu. Event Iroiro no Sekai ini juga keren tapi menurutku peserta cosplay competition kali ini tidak sebanyak biasanya. Semoga saja, Iroiro bisa lebih rutin menggelar event. Dan semoga Shiratsuki bisa ikut cosplay competition lagi.

1 comment:

.:: Izumi Pink Chocho ::. said...

ehm btw,..
km kmrn jadi apa,..
cz Q jg kesana but cm liat aja,..
apa km satu band ama sayuri,..
bukankah foto yang dipajang itu dari bandnya sayuri,..
km tw sayuri kan,..

ceritamu menarik jg,..
Q jd tw lebih banyak,..
cz kmrn setelah foto2 ma cosplayer laen,..
sekitar jam 2 aku dah go home ma temen2Q,..