Tibalah di penghujung bulan Juli 2012 atau saat postingan ini ditulis bertepatan dengan tanggal 11 Ramadhan 1433 H. Bulan Juli itu artinya waktu tayang berbagai anime baru untuk summer/musim panas. Tidak seperti musim-musim sebelumnya, kali ini saya tidak terlalu banyak anime yang saya tonton karena banyak yang kurang membuat saya tertarik. Satu dari sedikit anime yang saya ambil di season ini adalah Joshiraku.Faktor yang membuat saya tertarik dengan Joshiraku adalah Kumeta Kouji. Yap, orang di balik Sayonara Zetsubou Sensei ini lah yang juga membuat Joshiraku. Untuk studio yang menggarap Joshiraku adalah JC Staff.
Jadi, Joshiraku ini menceritakan tentang lima orang gadis [bisa dibilang] seniman rakugo, sebuah kesenian Jepang yang mirip semacam stand-up comedy [tapi ini dengan duduk]. Kelima gadis itu adalah Marii, Tetora, Gankyou, Kigurumi, dan Kukuri. Seperti bisa ditebak dari Kumeta Kouji, nama-nama karakternya memang tidak umum. Coba lihat saja nama Kukuri yang dalam kanji ditulis 「苦来」 yang terdiri dari kanji 「苦しい」 yang berarti "menderita" dan kanji 「来る」 yang berarti "datang".
Cerita anime ini sendiri lebih ke obrolan lima gadis. Karena ini adalah karya Kumeta Kouji, isi obrolannya pun tentu jadi tidak biasa. Hasilnya, anime ini beberapa kali menampilkan komedi yang berbau sindiran. Yah, layaknya Sayonara Zetsubou Sensei yang sarat akan sindiran dan kritik sosial. Namun, sejauh ini level guyonan Joshiraku masih di bawah Sayonara Zetsubou Sensei.
Contoh guyonan yang membuat saya sangat tergelitik salah satunya ada di penghujung eps 01. Di situ, mereka berlima sedang ngobrol mengenai kata yang diteriakkan saat di gunung atau laut. Untuk yang ke arah laut biasanya diteriakkan kata yang agak berbau negatif, seperti "bakayarou!!", tapi sepertinya jangkauannya akan sempit. Mereka pun memikirkan kata yang jangkauannya lebih luas dan akhirnya didapatkanlah kata "kaese!" alias "kembalikan!". Kata ini memang akhirnya bisa diadaptasikan ke berbagai sisi laut yang mengelilingi Jepang. Ke arah utara [Rusia], mereka meneriakkan "Kembalikan pulau kami!". Ke arah barat[Korut], mereka meneriakkan "Kembalikan orang kami!". Ke arah barat daya [Korsel], mereka meneriakkan "Kembalikan teknologi kami!". Ke arah selatan [China], mereka meneriakkan "Kembalikan sumber daya laut kami!". Dan yang lol adalah, terakhir, ke arah sebuah gedung di Tokyo yang bentuknya bisa diidentifikasi sebagai Diet [Parlemen Jepang], mereka meneriakkan "Kembalikan uang kami!". Oh LOL, sungguh sangat menyindir sekali. Gambar di bawah ini yang mengarah ke Diet:
Nama negara dan nama Diet memang tidak disebut, tapi dari arah panah di peta dan apa yang mereka teriakkan, sangat jelas kalau ini memuat sindiran. Yah, itu hanya tebakan saya saja sih dari apa yang saya tangkap.
Contoh lain, di eps 03, kali ini antara sindiran, kritikan, atau komplain sih. Saat berada di Kuil Asakusa, setelah berdoa, tiba-tiba Gankyou bertanya mengenai cara baca kuil itu yang benar, apakah Asakusa-dera atau Sensou-ji. Setelah itu mereka berlima pun seperti mempertanyakan mengenai cara baca onyomi dan kunyomi dari huruf kanji yang bisa berubah saat disandingkan dengan huruf lain. Sebagai contoh lain adalah nama 「秋葉原」 yang dibaca "Akihabara" tapi bisa juga salah dibaca menjadi "Akibahara".
Dan di eps ini pun dijelaskan ternyata dulu "Akihabara" disebut dengan "Akibahara". Sedikit penjelasan bagi yang gak mudeng, "Akihabara" 「秋葉原」 terdiri dari kanji "Aki" 「秋」, "Ha" 「葉」, dan "Hara" 「原」. Untuk kanji 「葉」cara bacanya bisa dinaikkan jadi "Ba" dan kanji 「原」cara bacanya juga bisa jadi "Bara". Oleh karena itu lah 「秋葉原」 bisa membingungkan antara "Akihabara" atau "Akibahara". Walaupun sekarang diketahui cara bacanya adalah "Akihabara".
Joshiraku memang memuat guyonan yang tidak enteng, sarat maksud tersembunyi. Sungguh khas Kumeta Kouji. Jika tidak bener-bener paham, pasti tidak akan bisa menerima guyonannya. Dan hanya akan menganggap Joshiraku sebagai anime membosankan yang isinya hanyalah obrolan full dialog antar perempuan. Bagi saya, Joshiraku adalah tontonan yang menghibur dengan guyonan cerdas ala Kumeta Kouji. Sudah lama rasanya tidak mendapat suguhan tontonan guyonan yang seperti ini.
No comments:
Post a Comment