Rabu, 20111123, supercell kembali merilis single keempat dengan tajuk My Dearest. Tidak seperti single atau lagu-lagu sebelumnya sejak masuk major, kali ini supercell [baca : ryo] tidak menggandeng mbak nagi sebagai vokal. Posisi vokal kali ini diisi oleh koeda, guest vocalist baru hasil audisi beberapa waktu lalu yang masih berusia 15 tahun.
Track list :- My Dearest
- Zainin
- Daihinmin
- My Dearest -tv size-
- My Dearest -instrumental-
- Zainin -instrumental-
- Daihinmin -intrumental-
- My Dearest -instrumental-
Dari lagu-lagu di atas, tentu saja yang
pertama kali saya tahu dan saya dengarkan adalah My Dearest. Sudah sejak
awal Oktober kemarin alias sejak Guilty Crown tayang, karena My Dearest
memang jadi lagu OP Guilty Crown. PV-nya pun juga sudah keluar sejak
seminggu lalu. Waktu pertama kali dengar dulu, saya merasa ada bagian
yang aneh pas instrumen bagian awal-awal, tapi begitu masuk bagian
tengah jadi keren sekali lagu ini. Semakin lama didengarken dan terutama
setelah denger lagu full version lewat PV-nya, saya merasa kalau lagu
ini epic sekali. Benar-benar perpaduan yang bagus antara suara koeda,
yang tidak tampak seperti anak berusia 15 tahun, dengan permainan
instrumental ala supercell yang mirip-mirip suatu orkestra. Orkestra?
Yap, karena di lagu ini memadukan banyak sekali alat musik, mulai dari
yang standar semacam gitar, bass, drum, piano , sampai biola dan celo.
Dentingan piano ala supercell yang khas pun juga terasa di sini berpadu
dengan instrumen lain.
Setelah My Dearest, saatnya kita diajak untuk galau ketika mendengar lagu selanjutnya yaitu Zainin. Awalnya saya mengira kanji di lagu ini 「罪人」 dibaca tsumibito tapi ternyata dibaca zainin. Lagu ini adalah sebuah lagu galau ala supercell. Lagu yang hanya diiringi dentingan piano dengan lirik dan nuansa lagu yang sungguh suram, berat, dan galau. Setelah benar-benar mendengarken liriknya, saya jadi mengerti kenapa lagu ini suram sekali. Jadi kira-kira lagu ini bercerita tentang seseorang yang kehilangan kekasihnya, ditinggal mati mungkin, dan sepertinya merasa bersalah dengan kepergian sang kekasih. Dia pun sampai berharap pada Tuhan jika memungkinkan tolong kembalikan kekasihnya tersebut. Saya jadi suka dengan lagu ini setelah didengarkan berkali-kali.
Oke, saatnya tinggalken kegalauan dan menuju lagu Daihinmin. Belum terlalu nangkep maksud lagu ini sih. Lagu yang bertipe agak-agak nge-rock gimana gitu yang menciptaken kesan nakal pada koeda. Beberapa kali terdengar lirik engrish di lagu ini bahkan ada lirik berbunyi "f**k you" yang diucapken koeda. Lebih sering dengerin lagu ini secara sekilas lalu sih.
Overall, walaupun vokal tidak lagi diisi mbak nagi tapi single ini tetap sasuga supercell. Tetap keren, tetap epic seperti biasa dan bahkan bisa menciptaken kegalauan. Suara koeda benar-benar tidak seperti masih berusia 15 tahun, terdengar jauh lebih dewasa. Saya penasaran seperti apa jadinya single ini kalau vokalisnya masih mbak nagi.
3 comments:
Maih belum 'kena' ama lagu-lagu selain My Dearest. Mungkin kalau yang nyanyi mbak nagi lain cerita :D
Saya suka Daihinmin walaupun belum sepenuhnya nyimak. Rada chaotic. Asyik nih sekarang muncul vokalis baru dengan warna suara unik
/me eargasm
Kalo aku masih favorite yg utakata hanabi :)
Post a Comment