20090409, Republik Indonesia kita yang tercinta ini kembali mengadakan pemilihan umum alias pemilu untuk memilih calon anggota legislatif. Walau diterpa isu carut marutnya DPT [Daftar Pemilih Tetap], but the show must go on. Ada yang beda di pemilu ini. Kalo biasanya nyoblos, kali ini nyontreng.
Di tanggal itulah aku untuk pertama kalinya ikut yang namanya pemilu. Akhirnya setelah hidup di dunia hampir 19 tahun, bisa ikut pemilu juga. Agar bisa nyontreng ini, aku harus kembali ke tanah kelahiranku di Puspogiwang. Karena walau udah sekitar 4,5 tahun gak bermukim di sana tapi KTP dan status kewarganegaraanku masih tercatat di Puspogiwang. Ikut nyontreng di TPS 06 di RT 05 RW 03 Kel. Gisikdrono, Semarang. Sempat bertemu dengan wajah-wajah lama makhluk-makhluk Puspogiwang.
Nyontreng apakah saya? Yang jelas ada 4 parpol yang tidak akan saya pilih. Keempat parpol itu adalah PDI-P, Golkar, PDS, dan PKDI. PDS dan PKDI gak tak pilih karena kedua parpol itu non-Islam. PDI-P gak tak pilih karena emang dari dulu gak suka ama ini partai. Golkar gak tak pilih karena masih tak anggap sebagai produk Orde Baru.
Gak butuh waktu lama buat nyontreng di bilik suara karena udah terpikir parpol apa yang akan tak contreng. Dan gak usah membuka kertas suara lebar-lebar. Begitu ketemu langsung dicontreng. Yang tak contreng cuman logo parpolnya, para calegnya gak tak contreng karena gak ada yang kenal. Aku cuman bingung waktu buka kertas suara yang DPD. Gak ada yang kenal dengan para calon anggota DPD dari Jateng. Setelah sempet bingung, akhirnya aku nyontreng salah satu calon yang spanduknya pernah kulihat di pinggir jalan. Yah, daripada golput lah.
Abis nyontreng sempet ketemu ama salah seorang childhood friend yang udah lama sekali gak ketemu. Ngobrol-ngobrol bentar lah mumpung ketemu. Ohisashiburi ne. It's been a while. Haha...
Pemilu bagiku bukan merupakan hal yang asing. Sejak kecil, sejak Pemilu 1997 di era Orba, aku udah ikut-ikutan ke TPS ikut ngitung suara 3 parpol waktu itu, PPP, Golkar, dan PDI. Pemilu 1999, pemilu pertama di era Reformasi, aku malah ngapalin 48 parpol yang ikut pemilu waktu itu. Pas penghitungan suara aku lagi-lagi ikut ngitung sampe malem. Karena antusias ama pemilu, sampe-sampe waktu itu aku dijuluki pengamat politik padahal umurku waktu itu belum ada 9 tahun. Di Pemilu 2004, aku kembali ngapalin 24 parpol peserta pemilu. Tapi kali ini aku gak sampe dateng ke TPS ikut-ikutan ngitung suara. Cukup ngitung suara dari dalam kamar karena TPS-nya di sebelah rumah persis. Pemilu 2004 ini, baik pileg maupun pilpres, menjadi obrolan hangat di kalangan cah-cah 2E waktu itu. 2E walau terdiri dari para makhluk koplo dan cenderung bejat tapi ternyata nyambung juga diajak ngomong politik. Sampai-sampai aku dengan 2 orang temanku yang sebut saja bernama Soekhoi dan Blora mendirikan sebuah partai non-politik bernama Indische Nationalische Soekhoi Partij [INSP] dengan ketua umum Angga "Soekhoi" Priyambodo. [Sejarah INSP bisa dibaca di postingan berjudul "INSP"]
Gak kayak pemilu sebelumnya, Pemilu 2009 ini aku gak ngapalin nama-nama 38 parpol. Mau ngapalin tapi hawane males. Aku juga gak terlalu sering ngomongin masalah politik seputar pemilu. Temen kuliah kayaknya gak ada yang tertarik ama masalah politik. Para ShiraRanger pun gak ada yang bertampang-tampang politik. Paling ngomongin politik cuman tiap Jumat sebelum dan sesudah Jumatan pas kumpul ama beberapa makhluk koplo jebolan IS jaman SMA seperti Mas Djessie Yang Jelas Legendaris, Nono Baboe, ataupun Sebeh Susu.
Bagiku gak terlalu penting parpol yang tak pilih bakal menang apa gak. Yang penting cuman berharap 4 parpol yang disebut di atas gak menang pemilu terutama PDI-P dan Golkar. Dan menurut hasil quick count menunjukkan yang menang Pemilu 2009 ini bukan PDI-P ataupun Golkar, dan bukan juga parpol yang kupilih, tapi yang menang adalah Partai Demokrat-nya SBY. Terserah sih siapa yang menang dan nantinya yang bakal jadi presiden, yang penting jangan semakin menghancurkan negeri ini. Don't destroy this nation!!
1 comment:
Uih.. enaknya bisa milih..
I coudln't vote bacuse I'm not at my hometown and don't own "KIPEM"..
Post a Comment