Tuesday 20 March 2018

Skena Odottemita Indonesia dari Tahun ke Tahun

Sebenarnya sudah lama saya ingin menulis mengenai topik ini. Tapi hasrat itu selalu hanya timbul tenggelam. Sekarang mumpung hasrat itu timbul lagi, jadi mari kita tuangkan di sini. Lagipula, sepertinya belum pernah ada yang menulis mengenai skena lokal di mana saya berkecimpung ini. Oh ya, sebagai catatan, tulisan ini dibuat berdasar pengamatan dan sudut pandang saya pribadi dan mungkin ada yang kurang tepat, jadi maafkan jika ada yang salah.
Pertama-tama, apa itu odottemita? Secara harfiah, odottemita (ditulis: 踊ってみた) berarti mencoba menari. Odottemita ini merupakah salah satu kategori di Niconico Douga (NND) untuk tari-tarian yang lama-lama sudah menjadi suatu genre tersendiri. Lagu yang digunakan umumnya gak jauh-jauh dari Vocaloid, Touhou, doujin music, anisong, dan bisa juga lagu idol. Mungkin bahasa kasarnya atau istilah lebih umumnya, odottemita itu hampir sama dengan dance cover. Namun, gak cuman sekedar dance cover, tapi lebih dari itu, odottemita juga mencakup tarian orisinil dari suatu lagu yang kemudian akan di-cover oleh orang lain. Orang-orang atau penari di skena ini disebut odorite (ditulis: 踊り手).
Lalu, bagaimana dengan skena odottemita di Indonesia? Bagi saya pribadi, ini sesuatu yang keberadaannya menarik tapi kurang terekspose jika dibandingkan skena utattemita yang seakan penuh gemerlap hingar bingar. Saya sendiri sudah berkecimpung di skena ini sejak 2010, gak hanya sebagai penikmat/penonton, tapi juga sebagai odorite. 2010, kalau gak salah di tahun itu pertama kalinya saya diperkenalkan oleh Nohara dengan odottemita lewat video-video dance dari NND yang waktu itu menurut saya absurd tapi menarik. Kok absurd? Ya gimana gak absurd wong yang saya tonton waktu itu sebangsa Cirno no Perfect Sansuu Kyoushitsu, Yaranaika, Danjo, Tasukete Eirin, Radio Jojo Taisou, Let's Go! Onmyouji, dsb. Akhir April 2010, saya dan cah-cah Shiratsuki pernah menarikan Cirno no Perfect Sansuu Kyoushitsu di acaranya Sekazo.
Agustus 2010, saya membentuk tim odottemita sendiri yang bernama BAROKAH bersama Jem, Nohara, Johnboed, dan Ayik. Oktober 2010, BAROKAH ikut lomba dance cover di J-Soul Matsuri 3 yang karena Ayik telat, akhirnya yang perform hanya saya, Jem, Nohara, dan Johnboed (BarokahFour) membawakan Radio Jojo Taisou, Yaranaika, Danjo, Cirno no Perfect Sansuu Kyoushitsu, dan Harehare Yukai. Tujuannya semata hanya ingin nge-troll karena event jejepangan waktu itu didominasi dance Korea Selatan.
Apakah BAROKAH pelopor atau jadi yang pertama di skena odottemita lokal Indonesia? Tidak. Karena setelah saya telusuri, di tahun 2008 sudah ada yang ngover Yaranaika dalam beberapa video dan diunggah ke Youtube dan NND. Orangnya memiliki nama alias Blackversegun berasal dari Jakarta. Februari 2012 tepatnya pas acara Hellofest 8 di Balai Kartini, saya sempat ketemu orangnya dan sedikit ngobrol-ngobrol. Di kemudian hari karena penasaran, saya coba telusuri lebih lanjut dan ternyata dia itu orangnya Jurnal Otaku Indonesia. Apakah itu berarti si Blackversegun inilah sang pelopor odottemita Indonesia? Bisa jadi, kemungkinan besar iya karena saya gak nemu (sejauh ini) video odottemita lokal yang lebih tua dari videonya.
Oke, lanjut ke tahun 2011 yang secara pribadi merupakan tahun penting bagi saya dan juga BAROKAH. 28 Februari 2011, BAROKAH meluncurkan channel youtube dengan video menarikan Radio Jojo Taisou, Yaranaika, Danjo, Cirno no Perfect Sansuu Kyoushitsu, dan Harehare Yukai secara medley setelah take di Kota Lama.
Dalam rentang waktu Februari-Agustus 2011, BAROKAH mengunggah tujuh video odottemita ke Youtube lalu juga membuat channel di NND dan mengunggahnya di sana. Perubahan besar terjadi di bulan September 2011 saat kami bersama teman-teman baru merencanakan dan akhirnya mengeksekusi Semarang「BadApple!!」Movement di acara J-Soul Matsuri 4, 9 Oktober 2011. Efek euforia ini, lanjut terbentuk grup Semarang「Odottemita」Movement yang kemudian di bulan Desember 2011 berganti menjadi BRK13 (Barokah 13) dan bertahan hingga sekarang.
Yang menarik di tahun 2011 ini adalah juga bermunculannya beberapa odorite lokal lain seperti Lalala☆ (daerah Jabodetabek), lalu di Semarang juga muncul Reiji, tim odottemita-nya cah-cah Jaico yang digawangi oleh Beti dkk. Sebenernya ada satu tim lagi dari Bandung atau Jakarta gitu yang pernah ngunggah video Yaranaika plus beberapa video lain tapi lupa namanya dan sekarang sudah menghilang.
Masuk tahun 2012, BRK13 sempet bagi-bagi DVD pas acara Hellofest 8 untuk menunjukkan ada skena odottemita lokal. Di acara yang sama pula diadakan flashmob yang kemudian menjadi cikal bakal grup odottemita dari Jakarta yang bernama Odorimashou yang digawangi Tiruvee, Dhan, dkk. Ini grup di fb member-nya banyak sih, tapi entah sebenernya yang aktif sebagai odorite itu berapa orang. Mereka punya "sistem" yang disebut "ngerusuh" di event tapi dalam artian yang berbeda dengan "ngerusuh" versi BRK13. Kalau dari yang saya perhatikan di grup fb-nya, "ngerusuh" versi Odorimashou itu menguasai satu titik tertentu di event, kumpul di situ, lalu mereka joged-joged di sana lebih secara bebas atau malah latihan di sana (cmiiw). Selama beberapa tahun, sepertinya member Odorimashou yang pernah cukup aktif unggah video cuman si Tiruvee yang gerakannya luwes banget. Oh ya, pas 2012 ini kayaknya juga muncul odorite yang pernah ngunggah video Only My Railgun dan entah lupa apa lagi. Kalau gak salah namanya Kisaragi, Tata, dan entah siapa lagi. Oh ya lagi, juga ada semacam thread di Vocapost untuk menggerakkan odottemita tapi sepertinya hasilnya nihil.
Periode 2013-2014 bisa dibilang masa yang menarik untuk skena odottemita lokal. Di rentang waktu ini muncul odorite-odorite lokal baik secara tim maupun individu. Sebut saja misal Ambigu Daisuki (jujur saya lupa mereka muncul tahun kapan, kira-kira 2012-2013 lah), Alter Code (yang digawangi Shinkyu, Lalala☆, dkk), serta ada si Lii Lian, odorite cewek dari Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Selain itu, sepertinya pernah nemu beberapa video odorite lain tapi saya lupa karena umumnya mereka ini timbul tenggelam. Beberapa tim odottemita pun mulai ngeksis di event yang terbilang mentereng, antara lain BRK13 dan Reiji yang jadi wakil Semarang untuk perform di CLAS:H Jogja 2014, lalu ada Alter Code yang perform di Ennichisai 2014. Sayang, dari yang saya sebutkan tadi bisa dibilang sudah pada gak aktif lagi. Ambigu Daisuki, saya kurang tahu kabar mereka. Alter Code, gak aktif lagi seiring punggawa utamanya (Shinkyu) beralih jadi dancer yang lebih serius. Si Lii Lian juga sudah lama sekali tiada pernah unggah video baru. Hampir lupa, di Kendal juga muncul tim cewek-cewek bernama Takotachi yang lebih fokus ikut lomba daripada sekedar take video.
Puncak dari periode 2014 adalah terselenggaranya Proyek Odottemita Nasional (PON). Dengan diinisiasi oleh saya dan BRK13, diadakanlah kolaborasi nasional pertama bertajuk [Indonesia Collaboration] Blessing [DANCERS] yang sesuai tajuknya membawakan dance Blessing. Hasilnya? Luar biasa! Banyak yang ikut dari berbagai daerah, walau sepertinya sebagian bukan odorite aktif tapi hanya sekedar ikut, tapi itu tak jadi soal karena yang penting rame. Bisa dibilang PON ini benar-benar menunjukkan eksistensi skena odottemita lokal.
Periode 2015 hingga sekarang, hm... bagaimana menjelaskannya ya? Banyak odorite lokal yang silih berganti muncul dan menghilang. Yang menghilang alias timbul tenggelam ini ada yang sepertinya cuman sekedar coba-coba 1-2 video lalu entah ke mana atau menghilang karena kondisi yang tidak memungkinkan (sibuk IRL mungkin, peralatan tak memadai mungkin, dsb). Ada juga yang bentuknya tim yang hanya spesialis lomba-lomba tapi pada akhirnya ilang juga. Dalam rentang waktu ini, mungkin odorite "baru" yang cukup konsisten itu hanya si MinMia (Medan) dan Kohane Janisu (Jakarta). Dalam jangka waktu tertentu, mereka masih mengunggah video baru di channel masing-masing walau gak terlalu rutin juga. Sebenarnya, ada satu odorite cewek dari Makassar yang terbilang menjanjikan, namanya Ritsuuki. Sayang, sejak September 2016 dia juga ngilang dan bahkan video-videonya di Youtube juga sekarang ngilang, padahal bagus dan potensial.
Tahun 2016 saya juga sempet menginisiasi Proyek Odottemita Regional level Jawa Tengah dengan membawakan Calc, serta Proyek Odottemita Nasional 2 dengan membawakan 39. Tapi gaungnya memang gak sehebat PON 1 sih.
Dalam 2-3 tahun terakhir, gaung skena odottemita mulai terendus radar beberapa event lokal yang mentereng. Ennichisai tahun berapa gitu (2016?) pernah datengin Musumen sebagai bintang tamu, bahkan si Kimagure Prince sama Aoi sampai take video di Kepulauan Seribu. Tahun lalu giliran AFAID yang bawa Yakko sama Kozue ke Indonesia dalam rangka Anisong Fitness. Oh, pas AFAID15, si Keitan juga dateng tapi sebagai DJ. Tahun ini CLAS:H bikin gebrakan dengan mengadakan Odottemita Contest dengan Merochin sebagai jurinya. Walau saya yakin sebagian besar pesertanya bukan yang memang secara khusus menggeluti odottemita, tapi tetap saja ini kemajuan besar. Di ajang CLAS:H tahun lalu, ada odorite yang unjuk gigi menang Anisong Dance Contest, mereka adalah MinMia dan temannya yang menang CLAS:H Medan, serta Parfait (Semarang) yang menang di CLAS:H Jogja.
Okay, it's time to go back to Semarang. Alhamdulillah, tim saya sendiri, BRK13, masih ada walau dari dulu  ya gitu-gitu aja. Secara keseluruhan, odottemita mulai atau semakin mewarnai skena dance cover Semarang yang umumnya berupa lomba. Yang main di jalur ini antara lain tim-tim seperti Parfait, Amethyst, Takotachi. Sementara tim-tim yang pada dasarnya beraliran lain pun mulai mencoba aliran ini, misalnya Kyouki Hikari dan J-Storm. Pas J-Soul Matsuri 9 lalu pun beberapa tim bawain aliran ini. Sekarang dengan adanya PANDAS (Japanase Dance Semarang), saya turut menyebarkan skena ini dengan beberapa kali bikin kolaborasi lokal, antara lain dengan lagu Yeah! Yeah! Yeah!, Butterfly Graffiti, dan Youkoso Japari Park.
Epilog. Dari pengamatan saya, jenis odorite lokal bisa dibagi menjadi tiga yaitu yang agenda utamanya take dan unggah video ke YT/NND sesuai esensi odottemita, yang spesialis selalu ikut lomba, dan yang satu lagi adalah "self-proclaimed" odorite. Yang saya sebut terakhir itu istilah bikinan sendiri sih, maksudnya adalah mengaku odorite, latihan dance ini itu, tapi gak terlihat hasilnya alias gak pernah diunggah ke media manapun. Ya memang sih itu terserah orangnya, cuman secara pribadi ngerasa agak mubazir aja kalau sudah latihan ini itu tapi gak ditunjukkan, gak show off ke khalayak. Ingin meng-encourage lebih banyak odorite lokal untuk take video dance lalu diunggah minimal ke YT karena menurut saya di situlah esensi odottemita.
Well, odottemita memang gak bisa dibilang mudah sih. Makanya kesannya dari dulu skena lokal itu gini-gini aja, gak gemerlap hingar bingar kayak skena utattemita lokal yang maju dan bejibun itu. Ya habis gimana? Kalau dilihat secara awam, utattemita memang tampak lebih mudah karena tinggal nyanyi, di kamar aja juga bisa (walau saya yakin gak semudah itu). Lha odottemita? Gak semua orang bisa nge-dance. Setidaknya pertama-tama harus meyakinkan diri biar PD nge-dance, terutama cowok karena di sini ada semacam stereotype/stigma kalau cowok nge-dance itu banci. Kedua, siapkan tempat latihan yang luasnya cukup. Ketiga, menyiapkan peralatan rekam video yang memadai, lalu tak lupa siapkan mental untuk nge-dance di tempat umum (taman dsb) pas take video, bagi sebagian orang ini susah. Tak lupa setelah itu harus punya skill edit video dasar dan koneksi internet yang cukup untuk unggah video. Ribet? Ya begitulah, makanya odorite lokal jumlahnya gak banyak, dan skenanya ya beginilah apa adanya. Tapi percayalah, odottemita itu menyenangkan. Semoga skena odottemita lokal lebih berkembang lagi!

PS: Sekali lagi, tulisan ini dibuat berdasar dari pengamatan pribadi saya selama berkecimpung di skena ini. Mungkin ada yang kurang ataupun salah. Harap maklum jika ada odorite-odorite lain yang tidak saya sebut karena di luar jangkauan radar saya.

No comments: