Wednesday 21 March 2018

Seri Wawancara Pemeran Neko ga Kureta Marui Shiawase: Saitou Shuka

Saitou Shuka (Pemeran Yoshimoto Miki)
Kali ini kami menampilkan Saitou Shuka yang berperan sebagai Yoshimoto Miki, junior satu perusahaan dari tokoh utama Hirakura Mari, yang agak ceroboh tapi kepolosan dan sifat jujurnya membuatnya menarik. Di episode pertama Miki tampak bergantung kepada seniornya, tapi kali ini dia telah membulatkan tekad untuk satu perkembangan besar. Dalam karya yang dipenuhi berbagai kisah perjumpaan dan perpisahan ini, ada empati apakah yang dirasakan oleh Saitou Shuka?

Rasa gugup yang terus berlanjut. Hal yang perlu diperhatikannya di saat itu.
--- Tolong jelaskan kesan-kesan saat pertama kali diumumkan daftar para pemerannya!
Saitou Shuka (selanjutnya Saitou):
Jujur kaget pas diumumin daftar pemerannya. Pas lihat nama-nama pemeran lainnya, saking menterengnya sampai kayak ngerasa, "Uwaah, serius nih?!", dan jujur deg-degan bisa main bareng mereka! Karena pengalamanku sebagai pengisi suara masih sedikit, jadi pertama aku harus berusaha buat gak ngerepotin para senior ini. Karena ada iklan dari pihak Marui, rasanya grogi banget.
Pas selesai rekaman rasanya kayak, "Selesai!! Udah gak grogi lagi!". Tapi itu jadi waktu yang berharga karena di studio aku bisa memperhatikan dengan seksama dan belajar banyak tentang seni peran dari para seniorku.
--- Pasti gugup banget ya, tapi adakah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memerankan Miki?
Saitou:
Karena di dalam studio aku berdiri sebagai Miki, jadi aku berhati-hati agar yang muncul bukan diriku sendiri. Aku mencoba memerankan dengan kesadaran bukan "Saitou Shuka memerankan Miki" melainkan "aku ini beneran Yoshimoto Miki". Miki itu orang gampang panik, terus agak ceroboh ya kan? Kalau dibandingin sama diriku, kayaknya gak ada sisi diriku yang begitu. Jadi aku memerankannya sambil ngebayangin gimana sih kalau aku panik, atau mengingat-ingat dulu-dulu kalau panik gimana.
Miki itu punya sisi yang menawan dan di luar dugaan kalau ngomong sesuatu itu langsung tanpa basa-basi, ya kan? Menurutku itu suatu hal yang sulit. Jadi aku memerankannya dengan penuh semangat agar keberadaan Miki bisa diketahui banyak orang.
--- Meski Miki ceroboh seperti itu, tapi kali ini dia sangat berkembang ya?
Saitou:
Benar sekali! Pas baca naskahnya, aku sampai kaget lho, "Eh?! Miki mandiri?! Bohong!". Selama ini dia selalu mengagumi sosok seniornya (Hirakura Mari), tapi pada akhirnya tiba juga ya saat di mana ia merasa lebih baik menjadi mandiri. Dulu, aku juga pernah berada pada kondisi dihadapkan pilihan besar di mana orang tuaku menyuruhku memilih antara tari atau piano untuk dipelajari. Karena aku suka gerak, pada akhirnya aku memilih tari dan menurutku pilihan ini jadi titik balik hidupku. Karena aku menekuni tari secara terus menerus itulah, itu sangat berguna untuk pekerjaanku sekarang. Sungguh aku bisa berempati dengan kebulatan tekad Miki yang ingin mandiri dan bekerja bersama seniornya. Makanya, aku berusaha agar perasaan itu tersampaikan.
--- Bagi Saitou Shuka sendiri, senior dan junior itu yang seperti apa?
Saitou:
Kalau dari proses rekaman kali ini, ada banyak para senior ya dan mereka mau memperhatikan hal-hal seperti posisi mikrofonku, terus mau komunikasi juga, sungguh para senior yang baik, bisa ngilangin rasa gugupku, jadi aku bisa konsentrasi. Kalau soal akting para senior itu sudah pasti, tapi rasa hormatku pada mereka lebih karena mereka "senior" yang telah lebih banyak mengarungi kehidupan. Juga sebaliknya, kalau ada juniorku yang galau gitu, aku juga akan membantu mereka. Walau kurang suka kalau misal dibilang, "Wah, hebat ya jadi senior!", tapi kalau juniorku pas galau, aku akan kasih nasihat berdasar kegalauan yang pernah kulalui di masa lalu.

Cara terhubung ke masa depan tanpa melupakan memori yang sekarang.
 --- Memang sih ya, kerasa kalau Saitou Shuka cocok jadi tempat curhat!
Saitou:
Pada dasarnya aku kalau sama temen gitu sering dicurhatin sih. Pas itu, daripada memecahkan masalah bersama, aku lebih cenderung ngasih saran berdasar pengalaman dan bilang kalau pemecahan suatu masalah itu tergantung dari diri kita sendiri lho. Sebaliknya, aku sendiri gak pernah curhat ke orang lain lho. Kurang suka sih curhat-curhat gitu, aku lebih ke tipe yang menyelesaikan masalah sendiri.
--- Eh, secara kejiwaan apa gak berat?

Saitou: Sebenernya aku selalu nulis diari tentang apa-apa yang terjadi sehari-hari. Misal, kejadian menyenangkan hari ini atau apa yang kurasakan saat melihat mentari senja dari jendela kereta, dan itu kutulis secara detail. Gak cuma hal-hal baik, kalau ada suatu kegagalan pun juga kutulis. Perasaan saat-saat itu pasti tak akan terlupa dan menurutku pengalaman itu akan jadi nilai plus untuk selanjutnya. Makanya kalau lagi ada masalah, kubuka diari, baca-baca lagi caraku menyelesaikan masalah yang dulu-dulu. Ah, karena isinya agak-agak puitis gimana gitu, jadi gak pernah kubawa keluar!
--- Wah, benar-benar diselesaikan sendiri ya.
Saitou:
Iya dong! Haha. Makanya aku jadi agak bisa berempati dengan Hirakura Mari, tokoh utama iklan ini. Selain gak bisa curhat ke orang lain, aku juga gak bisa bohong lho. Jadi kalau pas agak galau gitu, ada kalanya langsung ketahuan, terus ditanyain, "Lagi mikirin apa?". Yah, walau pada akhirnya lebih sering menyelesaikan masalah sendiri.

Saat kebahagiaan kecil itu membesar.
 --- Ngomong-ngomong,gak suka sama apa?
Saitou:
Aku gak suka belajar! Terus, apa ya? Serangga merangkak gitu.
--- Kalau sama binatang?
Saitou:
Suka banget! Aku melihara seekor anjing dan itu imut banget, imut banget. Tapi aku juga sangat suka lho kucing yang muncul di karya ini. Aku suka banget sama ke-tsundere-annya, pas pingin dimanja langsung dateng, terus begitu puas langsung pergi entah ke mana. Aku suka binatang sampai-sampai pingin punya kebun binatang di rumah suatu saat.
--- Binatang memang bisa jadi obat stres ya. Lalu, pasti pernah ya merasakan "kebahagiaan kecil" seperti tema iklan ini, tapi akhir-akhir ini apa pernah merasakan "kebahagiaan kecil" itu?
Saitou:
Apa ya? Menurutku, bisa hidup itu sendiri merupakan kebahagian kecil, ya kan? Walau gak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi dengan bisa bertemu banyak orang, bisa mendapat bermacam pengalaman tiap detik tiap menit sehari-harinya, walau mungkin itu hal yang gak seberapa, tapi menurutku itu hal yang sangat membahagiakan. Terus, setelah kebahagiaan yang kecil-kecil ini terkumpul, pasti ada saatnya akan menjadi kebahagiaan yang besar. Misal, anggap saja itu konser, begitu bisa melihat kebahagiaan yang membesar itu lalu merasa, "Ah, aku bersyukur bisa menjalani hidup ini!".
--- Dalam menjalani kehidupan, selain ada perjumpaan, pasti ada perpisahan.
Saitou:
Benar. Sebenarnya, pas dengar soal wawancara ini, terngiang kata "perpisahan". Pas lulus SMP atau SMA pasti ada perpisahan kan? Pas itu walau saling bilang, "Sampai jumpa lagi ya!", tapi kalau dipikir-pikir, gak tahu kontak mereka dan gak tahu juga yang dilakukannya sekarang. Tanpa kusadari aku telah merasakan perpisahan ya. Kalau dipikir-pikir, sedih juga. Ada perpisahan ya dalam kehidupan sehari-hari kita. Karena itu, aku jadi ingin lebih menghargai setiap perjumpaan.
--- Dalam iklan kali ini dipenuhi "ketetapan hati", "perjumpaan", dan juga "perpisahan".
Saitou:
Kalau melihat "Neko ga Kureta Marui Shiawase" ini, Mari itu tipe yang gak suka cerita masalah ke orang di sekitarnya, berjuang sendiri, terus diam-diam nangis di tempat yang gak ada orang, tapi karena aku juga gak mau nangis di depan orang, jadi aku bisa sangat mengerti perasaannya. Menurutku, pasti iklan ini ingin menyampaikan kalau jawaban dari masalah pada diri kita itu ada di suatu tempat. Karena itu, aku akan memerankan Yoshimoto Miki ini agar orang-orang bisa merasakan kebahagian kecil yang dapat berupa saat-saat menyukai seseorang, menjalani hidup apa adanya, atau berupa binatang ataupun berbagai musim.
--- Saya jadi bisa merasakan berbagai perasaan dalam karya ini. Terima kasih untuk waktunya kali ini! 

*) Artikel asli dan semua gambar diambil dari: https://www.0101.co.jp/marui-shiawase/interview/vol7/

No comments: