Monday, 26 November 2012

48 x Voca-P

Rabu, 20121121, oshimen saya di AKB48, Watanabe Mayu a.k.a Mayuyu merilis single ketiganya yang bertajuk Hikaru Monotachi. Dalam dua hari ini pun, saya sedang senang nge-loop single ini terutama di lagu pertama yakni Hikaru Monotachi. Selain faktor Mayuyu tentunya, yang membuat saya nge-loop lagu ini adalah faktor Hachiouji-P a.k.a #8Prince.
Apa kaitannya Hachiouji-P yang seorang Voca-P dengan Mayuyu atau dengan lagu Hikaru Monotachi? Ternyata sangat berkaitan. Dari twit-nya Hachiouji-P yang saya baca pada hari Selasa, 20121120, Hachiouji-P menyebutkan bahwa besok [Rabu, 20121121] adalah hari rilisnya single Mayuyu berjudul Hikaru Monotachi yang mana dirinya terlibat dalam aransemen musiknya. Tentu saja saat baca itu saya kaget dan agak tidak percaya. Daripada penasaran, akhirnya baru hari Minggu kemarin [20121125] saya nonton PV-nya Hikaru Monotachi dan mendengarken lagunya [akhirnya malah jadi sering nge-loop]. Ternyata setelah didengarkan lagunya, sepertinya Hachiouji-P tidak mengada-ada dengan apa yang ditulisnya di twitter.
Jadi, musik di lagu Hikaru Monotachi memang terdengar khas ala Hachiouji-P, dengan tipikal musik elektrikal ala DJ. Menurut saya, tipe musiknya terdengar mirip dengan karya Hachiouji-P sebelumnya, yakni Electric Star atau Sweet Devil atau Baby Maniacs mungkin [lebih cenderung Electric Star sih]. Mirip KiLLER LADY? Kalau ini jelas sama sekali beda. Sekilas, tipe musiknya juga mengingatkan musiknya kz [livetune]. Jika dibandingkan dengan lagu-lagu 48fams yang pernah saya dengarkan, Hikaru Monotachi bisa dibilang agak keluar pakem dan tidak biasa. Mungkin baru kali ini saya dengar lagu 48fams dengan tipe yang seperti ini. Aura Vocaloid justru keluar di lagu ini. Maka dari itu, bagi saya yang di satu sisi penggemar Vocaloid dan di sisi lain juga suka 48fams [khususnya Mayuyu], lagu ini jadi sangat cocok dengan telinga saya. Bahkan, jika dibanding dua single solo Mayuyu sebelumnya [Synchro Tokimeki dan Otona Jelly Beans], saya lebih suka Hikaru Monotachi.
 Yang juga menarik adalah PV-nya. Terasa unsur niconicodouga-vocaloid-culture di sini, imo. Setting-nya saja sudah di nicofarre yang milik niconico douga. Cerita di PV-nya, Mayuyu sedang mengadakan live Hikaru Monotachi di nicofarre, tapi di tengah lagu terjadi error dan kemudian diketahui bahwa Mayuyu hanyalah sebuah program, yang ditampilkan di acara itu pun hanya CG. Mengetahui bahwa Mayuyu tidak nyata, banyak orang yang semula fans-nya jadi menjauhinya, banyak yang semula nge-like malah jadi men-dislike videonya. Eksistensi Mayuyu pun seperti menjadi terhapus dan hilang dari ingatan orang-orang. Begitulah intinya. 
Kurang lebih jadi mengingatkan kasus Vocaloid yang oleh sebagian orang dipertanyakan karena Vocaloid dianggap "tidak nyata" tapi kenapa banyak orang juga yang menyukainya. Bagi saya sih, Vocaloid itu nyata karena walaupun software, kita bisa mendengarkan lagu dan suara yang dihasilkan dari software bernama Vocaloid itu.
Penutup. Akhirnya ada juga lagu hasil kolaborasi antara 48fams dengan Voca-P. Benar-benar tidak mengira kalau Voca-P sekelas Hachiouji-P bisa terlibat aransemen musik untuk lagunya Mayuyu, yang notabene peringkat 2 senbatsu sousenkyo AKB48 tahun 2012 ini. Sebelumnya saya malah berharap dan membayangkan seperti apa jadinya jika ryo [supercell] membuat lagu untuk AKB48. Harapan yang sempat membuncah ketika tahu Mayuyu jadi seiyuu di anime movie Nerawareta Gakuen [NeraGaku] yang mana ryo lah yang menangani musik di situ. Semakin membuncah ketika tahu bahwa Mayuyu akan menyanyikan lagu yang jadi insert song di NeraGaku. Namun, ternyata lagu itu, yang kemudian diketahui berjudul Sayonara no Hashi [juga rilis di single Hikaru Monotachi], tidak digarap oleh ryo. Semoga saja ke depannya, harapan dan angan-angan ini bisa terwujud. Wait, kalau ryo beneran bikin lagu buat 48fams, bisa beneran kaya mendadak itu ryo, lol.

Wednesday, 21 November 2012

GINGA BIDOUBUTSU! APPRIVOISE!!

Ginga Bidoubutsu? Galactic Pretty Animal? Apa itu? Sesuatu yang baru dari Star Driver kah? Bukan. Ini bukan Star Driver tapi parodi Star Driver yang muncul di Wooser no Sono Hi Gurashi eps 07. Mentang-mentang seiyuu-nya Wooser dan Takuto sama-sama si Mamoru Miyano. Tapi ntah mengapa, saat Wooser mengucapkan "Ginga Bidoubutsu! Apprivoise!" dengan efek cling-cling malah bikin ngakak.
Wooser no Sono Hi Gurashi bisa dibilang memang salah satu anime "cacat" di musim ini. Kalau dilihat sekilas dari gambarnya, pasti orang akan mengira kalau ini adalah anime untuk anak-anak dengan karakter utama hewan mirip kelinci berwarna kuning yang tampak unyu. Gambarnya pun mirip yang ada di sampul-sampul buku tulis anak-anak. Tapi ternyata tidak. Ini sama sekali bukan anime untuk konsumsi anak-anak. Selain karena ceritanya yang mengandung beberapa parodi serta sindiran, juga karena faktor "kecacatan" Wooser yang mirip om-om mesum [ditambah dengan suara Wooser yang diisi oleh Mamoru Miyano dengan ala Mad Scientist]. Salah satu contoh "kecacatan" Wooser adalah dia mempunyai fetish terhadap seragam sekolah cewek. Bahkan sampai ingin menjadi serangga yang bisa hinggap di seragam sekolah cewek atau berharap ada yang memberinya seragam bekas.
Contoh lain lagi adalah saat Wooser mendeskripsikan perempuan dengan angka 3, 4, 5, 6, 7, dan 8. Dan deskripsinya adalah three-sizes [B-W-H] si Rin [karakter utama cewek di sini] yakni 73-56-84, lol.
Yang juga menjadi nilai plus dari anime ini menurut saya adalah lagu ending-nya yang berjudul Love Me Gimme. Sebuah lagu karya ryo(supercell) yang dinyanyikan oleh Tia. Lagunya sendiri sangat terasa sekali tipikal supercell-nya dan terdengar seperti tipikal lagu supercell di zaman World is Mine.

Wednesday, 14 November 2012

love in idleness/eyecandy

Kembali postingan mengenai rilisan M3-30. Kali ini tentang rilisan yang sedang sering saya dengarken, yakni rilisan dari Lolita Neurosis berjudul love in idleness/eyecandy. Single ini hanya berisi tiga lagu yaitu:
  1. Satelite ni Inori o
  2. Anata ga Warau to
  3. Surrealism no Koi
Ini untuk pertama kalinya saya mencoba mendengarkan karyanya Lolita Neurosis. Dan yah, langsung keratjoenan dengan tiga lagu di single ini. Di sepanjang lagu yang ada di single ini, kita dibuai dengan hanya suara dentingan piano yang dipadu dengan suara lembut dari sang vokalis. Satu kata yang selalu terngiang di kepala saya ketika mendengarkan ketiga lagu di single ini. Satu kata itu adalah "melancholia". Yap, ntah kenapa terasa nuansa melankoli di ketiga lagu di sini. Dan terkadang juga terasa "nostalgic" walau ntah "nostalgic" terhadap apa. Hanya perasaan saya saja sepertinya. Kalau mendengarkan lagu-lagu di single ini, cobalah dengarkan dengan mata terpejam di tengah keheningan malam saat akan tidur. Seperti yang saya lakukan dua hari terakhir ini. Cocok menjadi pengantar tidur dan nuansa "melancholia" ini akan semakin terasa.
Sekarang saya pun sedang keratjoenan Lolita Neurosis. Adakah yang bisa memberi rekomendasi karya Lolita Neurosis lainnya yang layak didengarkan?

Kombinasi antara Moe dan Jazz

Di penghujung bulan Oktober lalu, seperti tahun-tahun sebelumnya, event M3-Autumn 2012 alias M3-30 diselenggaraken di Jepang. Ini adalah event-nya untuk doujin music. Dari beberapa rilisan M3-30, baru sedikit sih yang saya dengarken. Salah satunya adalah Moe-jazz.
Langsung tertarik dengan ini begitu melihat cover-nya yang juga tertulis "Moe-jazz" sebagai judulnya. Kombinasi musik jazz dengan unsur moe, sepertinya menarik. Ternyata di single ini hanya terdiri dari empat track yaitu:
  1. Dreamer
  2. Dreamer [Bossa Nova ver]
  3. Dreamer [instrument]
  4. Outroduction
Gak terlalu dengerin yang namanya musik jazz sih sebenarnya. Tapi karena ini dipadukan dengan unsur moe jadinya langsung tertarik. Sesuai judulnya, lagu-lagu di single ini memang kental nuansa musik jazz-nya. Kekentalan unsur jazz di instrumen itu kemudian dikombinasiken dengan suara vokalnya yang bernuansa moe. Membuat terasa nyaman di telinga dan bikin eargasm. Sangat cocok didengarkan untuk bersantai. Karena ini "moe", maka tentu saja vokalisnya adalah cewek. Kurang tahu juga sih siapa yang jadi vokalisnya di sini. Yang unik di sini adalah track keempat, Outroduction. Track ini lebih seperti dialog singkat yang diiringi alunan instrumen bernuansa jazz.
Sou ieba, di cover-nya tertulisa, "Moe-jazz, new cross over project vol. 1", berarti apakah akan ada volume selanjutnya? Kita nantikan saja.