Thursday 29 March 2012

Postingan tak berjudul

[Satu lagi postingan yang draft-nya ditulis karena terlalu nganggur di tempat kerja]
Akhirnya kisah para anggota partai pria-pria kesepian, Danshi Koukousei no Nichijou, berakhir di eps 12. Satu-satunya anime yang mengisi slot tontonan komedi saya sejak awal tahun 2012 ini, yang telah sangat menghibur.
Di eps 12, urutannya berbeda dari eps biasanya dan dibuat terbalik. Jadi ini diawali dari kisah tiga gadis SMA gahar, Yanagi, Ikushima, dan Habara the Archdemon dalam segmen Joshi Kousei wa Ijou alias High School-girls are Abnormal. Kali ini menceritakan Habara yang berpikir tentang "gelagat aneh" Karasawa setiap berada di dekatnya. Setelah itu, barulah masuk lagu ED, Ohisama oleh Amesaki Annainin, yang sekarang jadi lagu OP. Tetap dengan scene drama absurd berjudul A Path to Heroism.
Kemudian, baru lah masuk ke cerita kehidupan para murid laki-laki SMA itu. Diawali dengan Motoharu yang bertanya tentang arti beberapa istilah yang dijawab secara asal oleh Yoshitake. Termasuk pertanyaan apa itu twitter dan dijawab Yoshitake bahwa twitter adalah nama makanan Italia, lol. Kemudian cerita Tadakuni, Hidenori, Yoshitake yang gagal mendapat apa pun dalam permainan UFO catcher. Mereka pun kemudian mencoba mengangkat mesinnya tapi lalu berhenti. Saat mereka akan pulang, datanglah Tadakuni no Imouto yang ternyata kemudian juga mengangkat mesin UFO catcher hingga salah satu boneka bisa didapatkan. Beberapa hari kemudian Hidenori kembali lagi bermain UFO catcher demi mendapat bishoujo figurine yang bentuknya mirip gabungan Madoka dan Tadakuni no Imouto.
Di akhir eps, menampilkan saat di mana mereka lulus dari Sanada North High. Bahkan Tadakuni no Imouto turut memberi ucapan selamat ke Tadakuni. Tapi, tiba-tiba Tadakuni terbangun dari tidurnya di rumah dan ternyata itu hanyalah mimpi. Lalu masuklah lagu OP, Shiny Tale oleh Mix Speakers, Inc, yang kali ini jadi lagu ED. Kemudian seperti mengulang adegan di awal eps 01. Tadakuni berangkat ke sekolah dengan terburu-buru sambil memakan roti. Lalu, dari belakang Yoshitake ikut berlari menghampiri dengan memakan keju sisa semalam dan Hidenori yang memakan sejenis daging panggang. Lalu selesai. Di akhir eps, ada pengumuman Joshi Kousei wa Ijou the Movie di mana diceritakan Yanagi, Ikushima, dan Habara pergi ke London, terjadi pertarungan antara Archdemon vs Silver Devil. Namun, tentu saja semua itu tidak benar. Tidak ada rencana movie absurd seperti itu. Ini malah seperti menyindir K-ON! the Movie. Juga ada tulisan bahwa kemungkinan akan ada 2nd season dan ada live action yang diperankan aktor-aktor ganteng. Untuk 2nd season anime, semoga saja benar. Kalo untuk live action jelas itu bohong, sudah ditulis sendiri di situ, lol.
Overall, saya beri nilai 8/10 untuk anime ini. Sungguh guyonan yang sangat menghibur. Ceritanya benar-benar terkesan natural, down to earth sekali, mengenai kehidupan para murid laki-laki SMA. Awalnya, dulu, sebelum nonton eps 01 kurang tertarik karena isinya para lelaki. Tetapi setelah saya tonton, impresi saya berubah. Ini bukan lah tentang para murid laki-laki SMA dengan wajah ganteng atau bishounen dengan kehidupan yang tidak down to earth, tapi ini kisah para murid laki-laki SMA yang sungguh membumi. Bahkan menonton Danshi Koukousei no Nichijou, saya teringat kembali masa-masa SMA dulu yang sungguh kacau tapi menyenangkan bersama para makhluk aneh bin ajaib yang tergabung dalam Laskar Sanjaya. Jadi, anime ini seperti memberikan penggambaran nyata mengenai kehidupan murid SMA yang sebenarnya, walaupun namanya juga anime, tetap dihiperbolakan. O yo, selain masalah cerita, yang membuat anime ini terasa epic adalah kelihaian para seiyuu-nya dalam memerankan masing-masing karakter, terutama seiyuu-nya Hidenori, yakni si Tomokazu Sugita.
Ah, jadi pingin cosplay para partai pria-pria kesepian ini dan mengkabaretkan A Path to Heroism. Tapi cosplay jadi siapa? Toriaezu, penting pingin bikin kostum/seragam sekolah Sanada North High dulu.

Wednesday 28 March 2012

Shisha wa... The dead is...

Finally Another reached its end in eps 12. I watched last night, around 9.30pm. But it's not as horror as some eps before, so it's fine to watch it above 9pm. Yesterday I was so looking forward to this eps and because of that I wrote "SHISHA O SHINIKAESE!!" twice on twitter.
In the last eps, Kazami had gone mad and kill some students in order to send the dead back to death and stop the calamity. Due to the fire and thunder, the building exploded and some part of the building collapsed and killed some students. The most epic scene in this eps is when Izumi tried to kill Misaki with an iron stick. Of course, Sakakibara tried to protect Misaki. Suddenly, "JEDIERRRRR!!", lightning striked the building and broke the window glass. At first, I thought the lightning will be conducted to the iron stick held by Izumi and then she will die because of this. But, nope, it's not like that. Some pieces of broken glass pierced her body. She died in an epic pose in front of Misaki and Sakakibara. Tragic end for Izumi.
After that, Misaki went to the back of building. Sakakibara chased her. Behind the building, Misaki was going to execute the dead. So, who is the dead? Shisha wa dare? The dead, the extra person who shouldn't exist, is Mikami-sensei a.k.a Sakakibara's aunt, Reiko [What?! I didn't realize that Mikami-sensei and Reiko is the same person. Doushite Rei-chan, doushite?]. Of course, Sakakibara shocked and can't believe it. Then, Misaki told him that Mikami Reiko died a year and a half year ago. She witnessed when Reiko was being stabbed, killed by random man. After that, the recollection scene of Sakakibara's memories about Reiko. In the end, Sakakibara himself killed the dead, Mikami Reiko, and send her back to death. Finally, the calamity stopped. No one remember about Mikami Reiko except Misaki and Sakakibara. Misaki and Sakakibara live happily ever after, lol.
Overall, I can give 8.5/10 point to Another. Another is a combination of horror story, beautiful art from PA Works, beautiful original characters illustration from Noizi Itou, bloody and sadistical death scenes, quiet shocking but very good sound effect, and what else?  What's more, I like Misaki Mei. Even last week, when I slept, I dream about hugging Misaki and patting her head, lol. What the hell is this dream? Ah, zannen da ga, no Misaki Mei again starting next week.
So, Another is the best anime winter 2012? I don't think so. I can't decide which anime is the best for winter 2012.

Monday 26 March 2012

Waratte sugoshita, kimi no saigo made

FlamingJune, kolaborasi imba antara Jun Maeda dengan mbak nagi, kembali merilis sebuah PV dan lagu baru berjudul Last Smile. Terhitung telah di-upload di official channel FlamingJune di youtube sejak Kamis, 20120322. Sebuah PV dan lagu yang membuat terharu, sangat tearjerking.
Pas pertama nonton PV dan dengar lagunya, dari judulnya pun udah bisa ditebak kalo lagu ini bakal galau. Ternyata benar, begitu didengarkan dan sambil sedikit-sedikit memahami liriknya dan juga jalan cerita PV-nya ternyata emang galau ini lagu. Saya pun jadi suka ini lagu [ntah kenapa untuk lagu FlamingJune saya lebih suka yang tipe galau seperti ini daripada yang cerita ksatria (Killer Song, Muteki no Soldier), lebih mudah dipahami dan juga bisa turut meresapinya]. Loop beberapa kali ini PV sambil lebih memahami liriknya, dan saya pun mulai paham arti liriknya, jadi ngerti inti lagunya.
Jadi kesimpulan Last Smile yang saya pahami adalah, lagu ini bercerita tentang seorang gadis yang punya cita-cita untuk dapat menyembuhkan suatu penyakit yang dialami beberapa anak di dunia. Dia pun melakukan sebuah penelitian terhadap penyakit tersebut. Tapi tragisnya penyakit yang ditelitinya itu malah berbalik menyerang dirinya sehingga si gadis ini pun dirawat di rumah sakit di sebuah ruang yang mirip ruang isolasi yang membuat si laki-laki hanya bisa mendampinginya dari luar ruangan dipisahkan sebuah dinding kaca transparan. Suatu ketika si laki-laki menemukan data penelitian si gadis, lalu berniat untuk melakukan sesuatu [nani ka dekinai ka to omotte]. Namun, apa daya si laki-laki akhirnya tidak mengerti sama sekali tentang penelitian itu dan tidak bisa melakukan apa pun [nani mo wakaranai, nani mo shite yarenai]. Penyesalan pun menghampiri si laki-laki itu. Dari balik kaca pemisah, si gadis itu pun meminta si laki-laki untuk tidak perlu membicarakan hal-hal sulit [mou muzukashi hanashi wa nashi de hanasou]. Setelah itu mereka pun menghabiskan waktu bersama dengan dipisahkan oleh kaca transparan. Sampai pada akhirnya si gadis itu pun meninggal.
 Untuk bagian si gadis meninggal agak bingung juga sih karena di lirik dan PV gak diterangkan secara jelas bagaimana akhir nasib si gadis ini. Saya simpulken demikian setelah melihat lirik terakhir lagu ini yang berbunyi "waratte sugoshita, kimi no saigo made" yang kira2 artinya "menghabiskan [waktu] dengan senyuman, sampai saat terakhirmu" [oh, this part is so tearjerking ] dan ditambah dengan seringnya penggunaan past tense di lagu ini. Yang semakin menguatkan hal ini adalah setelah lirik "kimi no saigo made", digambarkan sudah tidak adanya tetesan air infus. Di awal PV ini dan juga beberapa kali ditampilkan infus dengan airnya yang masih menetes. Di akhir PV pun digambarkan si gadis diikuti oleh para anak-anak, dan di sekitar gadis itu juga ada sejenis orb, jadi kurang lebih bisa diartikan di akhir cerita si gadis itu telah tiada.
Uwoh, sungguh, saestu, ini lagu mengharukan sekali. Sasuga Jun Maeda. Aura terharu ini pun semakin ditunjang dengan kualitas vokal mbak nagi dalam menyanyikan tipikal lagu balad ini. Alunan dentingan piano di hampir sepanjang lagu juga turut menunjang aura tersebut. Serta penggambaran scene dengan setting rumah sakit. Benar-benar terharu sekali ini lagu. Ntah sudah berapa kali saya muter PV-nya. Bahkan postingan ini pun ditulis sembari muter lagunya. Tidak sabar menantikan albumnya FlamingJune bulan depan. Semoga lebih banyak tipikal lagu galau.

Sunday 25 March 2012

Figma Akemi Homura

Sudah hampir setahun ini saya sama sekali tidak membeli figurine apapun. Terakhir kali saya beli adalah pada April 2011 ketika membeli nendoroid Hatsune Miku HMO dan nendoroid Kousaka Kirino. Akhirnya di bulan Maret 2012 ini, karena hasrat yang sudah tidak tertahankan, akhirnya saya memutuskan membeli figma Akemi Homura. Dibeli tidak secara pre-order seperti biasanya tapi langsung beli yang ready stock dan sejak hari Rabu, 20120322, figma Homuhomu menjadi penghuni baru di kamar.
Berikut saya tampilken beberapa fotonya yang diambil dengan kamera yang sangat seadanya karena tidak punya kamera yang mumpuni.
Seperti yang sudah saya tulis di atas, ini adalah figurine yang saya beli dalam setahun terakhir ini. Sejak berhasil membeli nendo Miku HMO dan Kirino, saya tidak pernah lagi PO atau pun beli figurine lagi. Hal ini karena keterbatasan uang dan juga selama setahun kemarin lebih fokus mengalokasikan uang untuk merealisasikan proyek cosplay Nalikaning Manuk Camar Padha Nangis [Umineko no Naku Koro ni]. Karena keterbatasan uang itu lah, tahun kemarin figma Black Gold Saw yang sudah saya PO pun tidak bisa saya lunasi. Di awal tahun ini pun sebenarnya ingin beli figma Kaname Madoka tapi gagal karena uang teralokasi untuk ke Jakarta menghadiri Hellofest 8 bulan lalu. Karena gagalnya beli figma Madoka, saya pun berkeinginan harus bisa beli figma Homuhomu. Nyaris gagal beli figma Homuhomu karena mencurahkan uang demi konser AKB48-JKT48 bulan lalu. Tapi karena sejak Februari kemarin saya dapat kerja, akhirnya dari gaji pertama yang tidak seberapa ini lah figma Homuhomu akhirnya bisa terbeli.
Oke, cukup sesi curhatnya. Sekarang mengenai figma Homuhomu itu sendiri. Keren figmanya. Tapi waktu saya pertama membuka box-nya dan ambil figma-nya, kok kayaknya ukurannya lebih kecil dari figma saya yang dulu-dulu. Akhirnya saya bandingkan dengan figma terdahulu, ternyata memang ukurannya lebih kecil. Ntah ini memang hanya ukuran figma Homuhomu yang lebih kecil atau ukuran figma zaman sekarang yang lebih kecil dari yang dulu. Bagian stand-nya pun sedikit berubah. Pas pertama kali coba main-main ini figma, terasa mendoukusai sekali stand-nya. Susah nancep dan agak susah diatur. Tapi akhirnya, sekarang sudah terbiasa dan mulai gampang nancep dan diatur. Untuk figma-nya sendiri bisa dibilang gampang untuk diposekan.

Wednesday 21 March 2012

No hammer and sickle in Another this week

Last night at approximately 10.25pm, I watched Another eps 11 and I don't know how to describe this episode. Imba sugiru. One thing for sure, watching Another at 10pm above is not good for your health. Some scenes and sound effects quiet surprised me. And it felt different if you watch it before 10pm.
Up until now, I still curious about the meaning of hammer and sickle [communism logo] silhouette appeared in the opening scene. But, in eps 11 there's no hammer and sickle. So, what's the meaning of this actually? Okay, just forget about this hammer-and-sickle-thing.
In this episode, all the students of class 3-3 finally knew the method how to stop the calamity. The method is to send the dead back to death. The murder began. Some of them tried to kill the persons whom is suspected to be the dead. Then, one of the girl student, Takako, announced that the dead or the person who shouldn't exist is Misaki Mei. Due to this, they tried to kill Misaki hoping the calamity will stop. But, Misaki still stayed calm and Sakakibara try to protect her. In the end, some students who tried to kill Misaki finally died one by one. Lots of blood spilled out. They ended their lives in sadistic ways.
I feel pity for Misaki because she is to be blamed by some of her classmates, suspected her to be the one who shouldn't exist, and even tried to kill her. Because of it, I like her more and it's like I want to protect her, lol. Can't wait for next week, for the next episode. Hope Misaki is not going to be killed. Misaki Mei is not the dead. Who is the dead or the one who shouldn't exist? Shisha wa dare?

Thursday 1 March 2012

Kembali sebuah perjalanan imba: Sasuga wa ga oshimen!

Meluangkan waktu sejenak untuk menulis postingan ini. Kembali sebuah postingan berseri mengenai sebuah perjalanan penuh hingar bingar euforia suka cita dari Jumat , 20120224, sampai Senin, 20120227. Sebuah perjalanan demi AKB48 dan JKT48. Berikut adalah part 02, bercerita dari hari Minggu, 20120226 sampai Senin, 20120227, yang ditulis dalam sudut pandang saya.
Minggu, 20120226, waktu sudah menunjukkan hampir pukul 7am ketika saya bangun. Jessico dan Kucing belum bangun, tapi ternyata Jessico sudah ganti kaos BRK13, itu berarti sudah mandi duluan. Tak lama kemudian mereka berdua juga bangun. Saya mengumpulkan nyawa kemudian langsung mandi. Kemudian online sejenak, muter beberapa PV AKB48, packing. Kucing galau di pagi hari karena SKCK dan akhirnya memutuskan ikut pulang ke Semarang. Sekitar jam 9pm lebih, saya, Jessico, Kucing take off dari kos dengan mengenakan kaos BRK13. Sarapan dulu di tempat yang kemarin siang. Selesai makan, menuju ke Fx untuk berburu meronpan [berburu diri saya sendiri? lol]. Naik mikrolet lagi sampai Slipi, lalu oper, pindah naik busway secara gratis. Naik sampai Semanggi terus ganti busway lagi sampai Gelora Bung Karno, Senayan. Lalu jalan kaki ke Fx dan cari meronpan. Saya beli meronpan dua yang biasa dan yang choco, lalu Kucing beli satu, dan titipan Neko dua.
Meronpan get, lalu ke Plaza Senayan [PS] untuk menghadiri acara lanjutan Japan Pop Culture Festival. Sampai di PS sudah jam 11am lebih dan pas cosplay cabaret Kamen Rider. Setelah kabaret, break, kesempatan ini dimanfaatkan untuk ke Kinokuniya dulu. Di sana saya tidak segalau tiga minggu lalu. Lihat artbook, photobook pun terasa biasa. Kemudian menuju ke tempat majalah dan di sana ada Newtype edisi Februari 2012 dengan cover Guilty Crown dan ada bonus pin-up dan clear folder Puella Magi Madoka Magica. Saya langsung mengambilnya tapi sempat ragu karena kalau beli ini langsung kere. Jessico pun mempengaruhi untuk beli ini, karena walaupun kere tapi beberapahari kemudian akan gajian. Saya pun akhirnya membelinya. Muter-muter sejenak. Jessico ingin mencari majalah Jepang yang ada artikel JKT48. Tapi karena gak tahu nama majalahnya hasilnya nihil. Malah ketemu majalah Cosmode yang tidak terbungkus plastik. Baca Cosmode dulu. Isinya manteb, ada fotonya Rinami, one of my favorite cosplayer. Saat baca Cosmode, ada rombongan fujoshi yang berisik sekali. Selesai baca Cosmode, bayar Newtype, lalu turun lagi ke bawah. Acaranya belum lanjut ternyata.
Kucing memilih ke lantai atas untuk memotret. Sembari menunggu, saya makan roti kesukaannya Shana, yang rasa choco. Ternyata gak ada rasa melon sama sekali, crispy, cokelatnya juga enak. Rasa meronpan malah seperti rasa roti apa gitu. 
Tak lama kemudian, tibalah saatnya sesi hairstyling and make up show by JKT48. Penonton mulai memadati. Saya dan Jessico milih di belakang saja, tapi Jessico akhirnya milih nonton via tivi yang disediakan karena tidak kelihatan. Yang di-make up dan di-hairstyle pertama adalah Shania. Ih waw, Shania tampak beda banget dan kawaii sekali. Setelah Shania, giliran Ghaida yang di-make up dan hairstyling. Yang oshimen-nya Ghaida langsung heboh. Ghaida juga tampak kawaii sekali. Di atas panggung itu juga ditampilkan hairstylist dan make up artist dari Jepang. Setelah sesi Ghaida, kemudian dipanggil juga ke atas panggung, Shania, Ve, Stella, dan Rena. Lalu masing-masing ditanyai beberapa hal mengenai fashion style blahblahblah dan dilanjutkan dengan semacam fashion show dari mereka berlima.
Selesai hair-makeup show dari JKT48, ada jeda beberapa menit sebelum masuk sesi kawaii fashion show by AKB48. Penonton pun menjadi semakin padat, tidak hanya yang di arena main event-nya, tapi juga sampai di lantai-lantai atas. Tak lama berselang, overture mulai. Para penonton bersemangat menyambut overture itu dan chant pun diteriakkan. Yang ditunggu-tunggu pun naik ke atas panggung juga, 10 member AKB48. 10? Ke mana yang enam lainnya? Ntahlah, mungkin sudah pulang ke Jepang atau apa. Tidak ada trio Takamina-Sasshi-Sae. Jujur saja, saya tidak hafal yang sepuluh member ini, yang teringat namanya cuman Harugon dan Su-chan [contoh fans yang tidak baik, lol]. Juga dipanggil ke atas panggung, desainer pakaian/kostum yang dikenakan oleh AKB48. Sepertinya saya pernah lihat desainer itu di vid acara Kawaii Girls Japan. Kesepuluh personil ini kemudian melakukan perkenalan diri satu per satu lagi. Betapa ramai dan hebohnya suasana waktu itu. Banyak penonton yang mengangkat tangannya sambil memegang kamera, memotret para member AKB48 itu, membuat saya yang setinggi ini saja sampai tidak bisa melihat ke arah panggung. Sou ieba, kesepuluh member itu mengenakan lima jenis kostum berbeda, jadi dua orang memakai satu jenis kostum yang sama. Selesai perkenalan, member AKB48 itu dipanggil dua-dua maju ke depan sesuai dengan kostum yang dikenakannya. Lalu ditanyai tentang beberapa hal dan sang desainer juga menjelaskan mengenai kostum yang dikenakan oleh para member itu. Para penonton yang notabene adalah wota/fans pun sangat heboh sampai di lantai paling atas setiap kali para member AKB48 itu dipanggil ke depan dan membuat Plaza Senayan bergemuruh. Ah, yang paling saya ingat dari sesi ini adalah saat Harugon dan siapa-itu-satunya-saya-lupa maju ke depan. Pas sang desainer menjelaskan mengenai kostum, Harugon dan yang satunya malah sibuk berfoto sambil saling memerotkan bibir masing-masing. Selama sesi ini saya nontonnya sambil jaga barang-barang [tas, jaket, loot from Kinokuniya] yang dibiarkan tergeletak di bawah, sementara Jessico anteng serius nonton via tivi yang disediakan di belakang. Lha Kucing? Menghilang ntah kemana tak diketahui rimbanya.
Sekitar pukul 2.30an pm, sesi kawaii fashion show by AKB48 pun usai. Saatnya cari makan dulu di KFC lantai 3. Sms Kucing yang ntah dimana itu untuk ketemu di KFC. Sampai di deretan foodcourt lantai 3 ternyata padat, meja penuh semua. Pas muter-muter cari tempat, ketemu lagi dengan temannya masku, yang kemudian diketahui bernama Irfan, dan satunya yang memakai kaos AC Milan. Ketemu lagi juga dengan Kucing. Akhirnya dapat meja dan tempat duduk. Sekalian saja berempat, yang kaos AC Milan hilang ntah ke mana. Pesan makanan, minuman, terus makan. Selain itu saya juga sempat membuka loot hari itu, Newtype, dan kemudian memfotonya.
Oke, setelah selesai makan langsung turun lagi, bersiap menyambut hair-makeup show selanjutnya oleh JKT48. Kucing kembali menghilang ntah ke mana, mencari colokan untuk men-charge hapenya. Sampai di bawah, menuju samping stage, ngikut si mas Irfan. Tak berapa lama, terlihat Dhike dan Shania yang menuju ke backstage. Uwoh, DHIKE!! Jessico punya suatu ide dan langsung menuju ke depan lift kaca yang ada di depan backstage. Saya ngikut saja. Ternyata oh ternyata saudara saudara. Karena lift itu dari kaca yang tentu saja transparan, maka dari depan lift itu bisa terlihat Dhike dan Shania yang sedang duduk menghadap lift. Oh shit, yabee!! Jessico kissbye-kissbye'an sama Dhike. Dhike dan Shania pun tampak senyum-senyum di belakang lift. Saya pun hanya bisa cengar-cengir sambil sesekali melambaikan tangan ke arah Dhike. Saya dan Jessico sudah seperti orang gak jelas yang bahagia berjumpa idolanya di depan lift. Kebahagian tidak berhenti sampai di situ.
Ganti paragraf. Shania kemudian dipanggil kembali ke panggung. Dhike kemudian pindah posisi agak ke samping tapi masih di backstage. Langsung ikut pindah posisi dan sekarang berada persis di depan Dhike dan hanya berjarak mungkin kurang dari dua meter. HUWOOOOOOOO!! AAAAAAAAAAAAAAAA!! CHOU ZETSU KAWAII DHIKERIN!! Jessico lagi-lagi di-kissbye oleh Dhike. Mas Irfan beberapa kali memfoto. 
Saya mencoba memfoto dengan hape tapi dasar kamera hapenya gak bagus, hasilnya gagal. Kemudian, Mas Irfan yang tahu wallpaper hape saya fotonya Dhike, langsung menyuruh untuk memamerkannya ke Dhike. Very good idea! Saya ambil hape, panggil Dhike, Dhike pun menoleh ke arah saya, saya pamer/tunjukkan wallpaper hape saya ke Dhike, dan kemudian, "terima kasih", terucap dari mulut Dhike kepada saya. HUWOOOOOOOO!! Ya Allah, saya senang sekali, bahagia rasanya. Kemudian, Jessico kissbye lagi dengan Dhike tapi kali ini sambil direkam Mas Irfan [yang direkam tentu saja Dhike-nya]. Dan ternyata pas kissbye kali ini, Dhike kemudian ntah karena malu atau apa langsung menutupi wajahnya dengan kedua tangan sambil tersenyum tersipu malu. HNNNNNGGGGGGGG!! Dhike attack!! Berikut videonya [credit goes to Irfan] :
Tak berselang lama, Shania sudah selesai dan giliran Dhike yang ke panggung untuk di hair-makeup. Saya dan Jessico langsung pindah posisi cari yang lebih strategis, di depan panggung di sisi sebelah kiri. Mata dan pandangan saya pun tertuju ke arah Dhike sampai tidak mau berkedip, dipuas-puaskan memandanginya. Burned it into my memory because I don't have camera. Dhike sungguh kawaii sekali hari itu. Perasaan saya pun menjadi campur aduk, sangat senang, bahagia tapi sekaligus juga terharu saking bahagianya. Tangan saya pun sampai bergetar sembari menutupi mulut dengan jaket. Ini tidak di-lebay-kan tapi memang kenyataan.
Setelah Dhike selesai, dipanggil juga lah ke atas panggung Shania, Ve, Stella, dan Rena. Mereka berlima kemudian ditanyai satu per satu mengenai pakaian yang mereka kenakan dan mengenai beberapa hal lainnya. Dimulai dari Shania yang sungguh sangat tampak berbeda sekali dari biasanya, tampak lebih kawaii dan anggun. Dilanjutkan oleh Ve, dengan twintail-nya. Yang saya ingat dari Ve di hari itu adalah saat Ve mengeluarkan pose andalannya, dengan mengangkat kedua sisi roknya yang malah mengingatkan pada posenya Mbak Hitagi, tapi kalau Ve dari roknya tidak keluar berbagai alat tulis, lol. Lanjut Stella dengan tanktop kuning sehingga menampilkan beberapa bagian tubuhnya. Rambutnya dibuat aneh-aneh, padahal mendingan kalau biasa aja rambutnya. Lalu ada Rena yang tampak ekspresif hari itu apalagi kalau pas masang tampang bengong atau bingung, malah lebih lucu. 
Setelah Rena, saatnya giliran yang saya tunggu-tunggu, wa ga oshimen, DHIKE!! Kalau pas bagian Dhike sih saya masih agak-agak ingat detailnya. Salah satunya pas oleh mc ditanyai pernah dapat hadiah apa saja dari fans. Dhike menjawab berbagai macam, tapi yang paling unik adalah panci. Jadi pernah ada yang menghadiahi Dhike dengan panci dan kemudian saya tahu kalau yang mengirimi itu salah satu circle-nya masku. Saya dan Jessico pun jadi kepikiran ingin memberi sesuatu hadiah ke Dhike. O yo, Dhike sempat juga ditanyai makanan favorit dan dijawab ayam goreng. Oleh sebab itu lah, saya dan Jessico jadi punya ide absurd. Selesai sesi tanya jawab, seperti yang lainnya, Dhike pun dipersilaken berlenggak-lenggok bak seorang model di catwalk. Dhike pun selalu mengumbar senyum. Saya jadi merasa kembali melihat sisi lain dari Dhike yang biasanya tampak misterius itu. Kemudian selesai Dhike, kelima member JKT48 ini kemudian melakukan sesi foto bersama. Lagi-lagi karena saya tidak punya kamera yang mumpuni, saya cukup burned it into my memory.    
Waktu sudah hampir menunjuk pukul 5pm. Acara pun usai. Saya dan Jessico sempat berusaha mengejar kelima member JKT48 itu begitu turun dari panggung, tapi gagal. Ya sudah. Sempet ketemu masku dan circle-nya. Ah, masku sempat berkata pada saya dan Jessico, "Pulang ke Semarang dengan senyuman." Yap, benar sekali. Memang akhirnya pulang ke Semarang dengan senyuman bahagia yang disebabkan terutama karena Dhike. Kembali ke setting PS sekitar pukul 5pm. Pamit dulu ke masku kemudian summon Kucing. Ternyata cuaca di ibukota sedang hujan. Akhirnya naik taksi bertiga ke Stasiun Pasar Senen. Di dalam taksi makan meronpan lagi, kemudian sambil masih senyum-senyum teringat Dhike, dan ngobrol-ngobrol euforia acara tadi. Sampai di Pasar Senen hampir pukul 6pm, masih ada waktu sekitar satu jam. Menyempatkan diri update status fb via hape mengenai kebahagian hari itu. Nulis status saja lama sekali karena galau mikir kata-kata yang pas. Perasaan saya waktu itu, senang, bahagia, galau.  
Ternyata KA Senja Utama yang akan kami naiki telat sekitar 30 menit. Seharusnya berangkat pukul 7.10pm tapi baru berangkat sekitar 7.40pm. Tak dinyana, Kucing yang baru beli tiket hari itu bisa satu gerbong tapi beda kursi. Spoor pun berangkat, pinjam kameranya Kucing yang ternyata tadi sempat moto-moto. Dan uwoh, dua orang fans nekat dari Semarang ini pun kembali heboh lihat foto-foto acara tadi, terutama ngelihat Dhike. Benar-benar pulang dengan senyuman. Setelah lihat-lihat foto, buka lagi photobook AKB48 yang saya bawa. Kembali ngakak-ngakak lihat si Rino Sashihara, yang di photobook itu memang lagi MANCING. Setelah itu baca-baca Newtype yang saya beli siangnya. Lalu ngobrol-ngobrol ide absurd mengenai suatu rencana yang terbersit setelah acara itu. Sekitar pukul 9pm, selepas Cikampek, obrolan selesai, Jessico tidur. Di sisi lain gerbong, Kucing pun sudah tidur bersama bapak-bapak random. Saya ambil headset, sumpel kuping, nyetel lagu dari hape dan tak lama kemudian ketiduran. Kereta api berjalan sangat cepat, masinisnya imba sepertinya. Beberapa kali melek dan bahkan ngobrol-ngobrol [Kucing joined the conversation]. Saking cepatnya, bahkan sampai di Stasiun Tawang lebih cepat sekitar 20 menit, padahal berangkat dari Pasar Senen telat setengah jam. Setelah itu pulang ke rumah, sempat tidur sekitar satu jam, kemudian langsung kerja.  
Epilog. Lagi-lagi perjalanan yang imba sugiru tapi kali ini dalam arti positif. Jujur saja ini pertama kalinya saya nonton sebuah konser [gak termasuk pensi sekolahan]. Dan yang untuk pertama kalinya itu langsung nonton konsernya AKB48. Konsernya pun sangat mantab, walaupun gak sampai 1,5 jam dan banyak lagu yang disingkat-singkat. Tapi di luar itu saya sangat puas. Terlebih lagu-lagu yang dibawakan pun yang hits song yang semuanya, kecuali yang lagu sub-unit, saya tahu lagunya. Sempet agak kecewa sih karena katanya JKT48 bawain lima lagu tapi ternyata cuman tiga lagu. Demo, daijoubu da, mondainai! Kemudian ke-imba-an perjalanan ini semakin lengkap di hari Minggunya. Mengutip status fb saya hari Minggu lalu, "Puas bisa menyapa, memandangi, dan memamerkan wallpaper hape ke Dhike JKT48 dalam jarak kurang dari 2 meter. Dat smile, CHOU ZETSU KAWAII DHIKERIN!! Sasuga wa ga oshimen!" Sampai sekarang pun euforia itu masih terasa. Sungguh, perjalanan ini jadi terasa worth sekali, gak sia-sia sempet galau beberapa hari karena masalah kepulangan, gak sia-sia badan pegal-pegal pas naik kereta berangkatnya, gak sia-sia walaupun harus nonton konser di barisan belakang. Worth banget lah pokoknya. Semoga saja ke depannya AKB48 bakal konser lagi di Indonesia dengan formasi yang lebih lengkap dengan para senbatsu utamanya. Jika itu benar terjadi lagi, saya akan berusaha menontonnya kembali. Ahahahahahahahaha.wav. Sekian.